Limbah Bau PT RUM Tak Kunjung Hilang, 2000 Warga Nguter Siap Kepung DPRD Sukoharjo

Limbah Bau PT RUM Tak Kunjung Hilang, 2000 Warga Nguter Siap Kepung DPRD Sukoharjo

SUKOHARJO (Jurnalislam.com)- Warga Nguter, Sukoharjo yang terkena dampak limbah beracun PT Rayon Utama Makmur (RUM) akan kembali menggelar aksi unjuk rasa. Dalam aksi kali ini, sekitar 2000 warga akan berdemo di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sukoharjo pada Jum’at (19/1/2018).

“Minta DPRD dan Bupati untuk menutup RUM kalau tidak bisa menghilangkan bau yang meresahkan warga,” kata Ari Suwarno kordinator Masyarakat Peduli Lingkungan (MPL) Sukoharjo usai penyuluhan disalah satu rumah warga Badran, Kedungwinong, Nguter, Sukoharjo, Selasa malam (16/1/2018).

Lebih lanjut, menurut Ari saat ini, selain enam Desa yang sudah merasakan dampak limbah bau seperti Septic tank selama berbulan-bulan tersebut, yakni Desa Plesan, Celep, Juron, Gupit, Pengkol dan Serut, sudah menyebar ke Karanganyar dan Solo meski berjarak puluhan kilometer dari lokasi PT RUM.

Ari Suwarno

“Warga yang dikeluhkan pusing, mual dan muntah. Orang tua yang sakit ISPA itu semakin parah. Bahkan bau ini sudah nyampe di kecamatan Bendosari, Polokarto, Sukoharjo kota, Bulu, Tawangsari bahkan sampai lintas Kabupaten, Karanganyar, Solo,” paparnya.

Untuk itu, Ari berharap aksi 191 dari warga yang terkena dampak limbah PT RUM nanti, bisa menjadi perhatian Pemerintah Daerah agar segera ikut mencarikan solusi dan berpihak kepada rakyat kecil. Terlebih, katanya, pihaknya juga sudah melakukan upaya hukum ke beberapa instansi terkait.

“Warga secara personal sudah mengadukan ke DPRD Sukoharjo. Dan kami tadi berlima mengajukan gugatan ke Polda Jateng. Jadi untuk besuk hari Jumat itu kita bisa diterima,” tandasnya.

Bagikan