Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik ke Arah Jepang

Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik ke Arah Jepang

KORSEL (Jurnalislam.com) – Korea Utara telah melepaskan sebuah rudal balistik, merupakan peluncuran pertama sejak pertengahan September, menurut pejabat di Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat.

“Korea Utara meluncurkan rudal balistik tak dikenal dari sekitar Pyongsong, Provinsi Pyongan Selatan, saat fajar hari ini,” kata pejabat militer Korea Selatan kepada Yonhap.

Tidak ada komentar langsung dari Korea Utara.

Rudal tersebut diluncurkan dari Pyongsong, sebuah kota di Provinsi Pyongan Selatan, sekitar pukul 03.15 waktu setempat (18:17 GMT) pada hari Rabu dini hari (29/11/2017), menurut militer Korea Selatan.

Menteri Pertahanan Herodian Onodera mengatakan bahwa rudal itu diperkirakan mencapai sekitar 4.000 kilometer dan hancur sebelum mendarat di “zona ekonomi eksklusif” negara tersebut.

Ketegangan Meningkat, Korea Utara dan Kuba Tolak Tuntutan AS

Rekannya dari AS, Jim Mattis, mengatakan bahwa rudal tersebut lebih tinggi dari sebelumnya, menggambarkannya sebagai langkah menuju pembangunan rudal Pyongyang yang dapat “mengancam seluruh tempat di dunia.”

“Dengan tes ini, Korea Utara ingin menunjukkan kepada dunia bahwa rudal mereka ada,” kata jubir Al Jazeera Kathy Novak, yang melaporkan dari ibukota Korea Selatan, Seoul.

Sebuah penilaian awal oleh Departemen Pertahanan AS mengatakan Korea Utara menembakkan rudal balistik antar benua (intercontinental ballistic missile-ICBM). Jenis rudal ini mampu membawa hulu ledak nuklir dan bisa sampai ke Amerika Serikat.

Jika penilaian pertama Pentagon ternyata benar, ini merupakan uji coba ICBM ketiga oleh Korea Utara tahun ini.

Setelah peluncuran tersebut, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in diperkirakan akan mengadakan pertemuan kemanan nasional bersama para penasehat tinggi sedangkan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meminta sebuah pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB.

“Masalah ini dinilai serius di sini,” kata Novak, seorang reporter Al Jazeera, mencatat bahwa Korea Selatan melakukan latihan lima menit setelah penembakan rudal tersebut.

Pesan yang ingin disampaikan Selatan kepada Utara adalah bahwa mereka memantau segala aksi Korea Utara; dan bahwa mereka dengan cepat mendeteksi rudal yang diluncurkan; dan siap untuk merespon,” tambahnya.

Mengomentari peluncuran tersebut, Presiden AS Donald Trump mengatakan “ini adalah situasi yang akan kita tangani,” menambahkan bahwa sikap AS mengenai masalah Korea Utara tidak akan berubah.

Pekan lalu, Trump menunjuk Korea Utara sebagai “negara sponsor terorisme”, sebuah langkah yang digambarkan sebagai bagian dari “kampanye tekanan maksimum” untuk mengisolasi Pyongyang lebih jauh lagi.

Dikatakan Negara Teroris oleh AS, Korut Semakin Produktif Kembangkan Senjata Nuklir

Trump mengatakan mengharapkan lebih banyak sanksi ekonomi sebagai hasil keputusannya.

Presiden AS dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-a telah berulang kali melemperkan ledekan – Trump menyebut Kim sebagai “manusia roket (rocket man)”, sementara pemimpin Korea Utara menggambarkan presiden AS tersebut sebagai “dotard (pikun)”.

Jens Stoltenberg, Sekretaris Jenderal NATO, mengecam peluncuran rudal tersebut.

“Ini adalah pelanggaran lebih lanjut atas beberapa Resolusi Dewan Keamanan PBB, yang merongrong keamanan regional dan internasional,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Pandangannya digaungkan oleh Uni Eropa. “Ini adalah provokasi serius lanjutan, dan merupakan ancaman serius bagi keamanan internasional,” kata juru bicara Uni Eropa.

Bagikan