Koalisi Masyarakat Sipil Minta Elite Politik Kedepankan Persatuan

Koalisi Masyarakat Sipil Minta Elite Politik Kedepankan Persatuan

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Koalisi Masyarakat Sipil mengeluarkan pernyataan sikap bersama untuk pemilu damai dan berkeadaban.

Salah satu sikap mereka ialah meminta para elite politik untuk menjaga sikap serta tidak melontarkan pernyataan yang bersifat provokatif.

“Elite diharap tidak melontarkan pernyataan yang spekulatif, provokatif dan bisa membelah sesama warga masyarakat,” kata Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Sunanto membacakan sikap tersebut di gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Minggu (21/4/19).

 

Tak hanya itu, Koalisi Masyarakat Sipil juga meminta semua pihak, khususnya pasangan capres-cawapres, partai politik, caleg, maupun tim kampanye dan tim pemenangan untuk mengedepankan sikap yang membawa kedamaian dan mempersatukan seluruh elemen bangsa.

 

Koalisi Masyarakat Sipil menganggap pemungutan suara pada 17 April kemarin telah menunjukkan babak baru bagi perjalanan berdemokrasi di Indonesia. Apalagi, antusiasme pemilih sangat luar biasa.

 

Untuk itu, sudah sewajarnya para elite memberikan apresiasi kepada seluruh rakyat Indonesia. Termasuk juga penyelenggara pemilu, peserta pemilu dan seluruh elemen bangsa yang  menjadi bagian dari kerja besar Pemilu serentak 2019.

 

“Kedepankan perilaku yang proporsional dan berbasiskan komitmen untuk berdemokrasi secara konstitusional sesuai dengan aturan hukum yang ada,” ungkapnya.

 

Koalisi tersebut terdiri dari Ketua PP Muhammadiyah Sunanto, Direktur Perludem Titi Anggraini, aktivis Feri Amsari, Direktur Exposit Strategic Arif Susanto, aktivis Hadar Nafis Gumay, akivis Jeirry Sumampow, Direktur Parasyndicate Ari Nurcahyo, aktivis Chalid Muhammad, peneliti Formappi Lucius Karus, Kode Inisiatif Veri Junaidi, Pegiat Pemilu Wahidah Suaib, dan Direktur LIMA Ray Rangkuti.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.