Kantor Majalah Penghina Nabi Diserang 12 Orang Tewas, Penyerang Mengaku Al Qaeda

PARIS (Jurnalislam.com) – Setidaknya 12 orang tewas dan tiga lainnya dalam kondisi kritis setelah sebuah kelompok bersenjata menyerang kantor majalah satir Paris, Charlie Hebdo, yang memicu kontroversi pada tahun 2006 dan 2012 karena menerbitkan kartun komik Nabi Muhammad, Jaksa Paris Francois Molins mengatakan.

Le Figaro melaporkan bahwa kartunis terkenal Jean "Cabu" Cabut, Stéphane "Charb" Charbonnier dan Georges Wolinski tewas dalam serangan itu.

Tiga orang bersenjata bertopeng bersenjatakan senapan otomatis Kalashnikov menyerang ke dalam gedung pada hari Rabu (7/1/2015), melukai sekitar 10 orang dan menyebabkan lima orang kritis kemudian menghilang.

Tepat sebelum tengah hari, dua orang bersenjata senapan Kalashnikov keluar dari mobil hitam dan memaksa karyawan majalah tersebut untuk membiarkan mereka masuk gedung yang terletak di pusat kota Paris. Mereka menyerbu sambil berteriak ''kami telah membalas untuk Nabi" dan "Allahu akbar," Setelah masuk, saksi mengatakan bahwa para penyerang sengaja menargetkan wartawan, membunuh editor publikasi dan membunuh atau melukai sejumlah kartunis.

Dua polisi juga tewas dalam serangan itu. Video yang diposting online menunjukkan penyerang melukai seorang petugas dan kemudian mengeksekusinya di jalan.

Para penyerang kemudian memasuki mobil hitam dan menghilang lalu pindah ke mobil lainnya. Para penyerang saat ini masih belum ditemukan.

Tidak ada kelompok yang resmi mengklaim serangan tersebut. Tetapi Dua saksi independen mengatakan para penyerang mengaku bahwa mereka adalah al Qaeda.

Corinne Rey, seorang kartunis yang terpaksa membiarkan penyerang masuk ke dalam gedung, mengatakan bahwa, "Mereka berbicara bahasa Perancis dengan sempurna, mereka mengatakan bahwa mereka adalah al Qaeda," lapor The London Evening Standard. Cédric Le Béchec, seorang saksi lain, menyatakan bahwa salah satu penyerang mengatakan "Katakan kepada media bahwa kami adalah Al Qaida Yaman," yaitu referensi untuk Al Qaeda di Semenanjung Arab, menurut The Telegraph.

Mujahidin telah lama memberikan peringatan terhadap Charlie Hebdo, yang kantornya pernah dibom pada 2011 setelah majalah menerbitkan gambar penghinaan Nabi Muhammad dengan bom tertanam dalam sorbannya.

Majalah tersebut juga mencetak ulang 12 kartun penghinaan yang pertama kali diterbitkan oleh majalah Denmark Jyllands-Posten pada tahun 2005, bersama dengan beberapa tambahan karya staf mereka sendiri, yang memicu kemarahan umat Islam seluruh dunia.

Kantor tersebut juga mengalami serangan pembakaran pada tahun 2011 dan website mereka di-hack sehari setelah majalah itu mengganti nama edisi khususnya menjadi "Charia Hebdo" dan memasukkan Nabi Muhammad dalam daftar kepala editor.

 

Deddy | World Bulletin | The Long War Journal | Jurniscom

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.