Jet Tempur Koalisi Bombardir Kediaman Presiden yang Dikuasai Houthi

YAMAN (Jurnalislam.com) – Pesawat-pesawat tempur berat membombardir daerah pemberontak Syiah Houthi di ibukota Yaman, menjelang pembicaraan yang dimediasi PBB, lansir Aljazeera, Sabtu (12/09/2015).

Saudi memimpin pesawat tempur koalisi membombardir posisi pemberontak di ibukota Yaman, saksi mata mengatakan.

Serangan hari Sabtu tersebut memukul depot senjata dan kamp-kamp militer di distrik utara ibukota yang dikuasai pemberontak Syiah itu.

Pesawat-pesawat tempur juga menghantam kediaman presiden yang dikuasai pemberontak Houthi  di tenggara dan depot senjata terdekat di Sanaa, kata saksi.

Tidak ada rincian langsung mengenai jumlah korban.

Di provinsi Marib timur, yang menjadi fokus operasi koalisi dalam beberapa hari terakhir, sumber-sumber militer pro-pemerintah mengatakan serangan udara menghantam dua konvoi pemberontak secara terpisah.

Para pejabat militer di perbatasan Saudi mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa lebih dari kendaraan 20 militer koalisi menyeberang ke wilayah Marib yang kaya akan minyak, menyusul setidaknya 40 kendaraan serupa sehari sebelumnya.

Bala bantuan akan dikirim dalam persiapan serangan untuk merebut kembali ibukota, yang disita oleh pejuang Syiah Houthi tahun lalu.

Sementara itu, Uni Emirat Arab mengumumkan bahwa mereka kini telah menerima jenazah 54 prajuritnya yang tewas dalam serangan rudal di Marib pekan lalu, menurut kantor berita resmi WAM.

UAE sebelumnya mengatakan jumlah korban tentara yang hilang dalam serangan itu adalah 45.

Sepuluh pasukan Saudi dan lima dari Bahrain juga tewas dalam serangan yang diklaim dilakukan oleh pemberontak Houthi yang didukung Iran.

UAE mengatakan jet tempur mereka telah melakukan beberapa serangan terhadap posisi pemberontak di Yaman pada hari Jumat, "menargetkan depot militer, bangunan komando dan kontrol serta benteng milisi Houthi," WAM melaporkan.

PBB memperkirakan bahwa konflik Yaman telah menewaskan lebih dari 4.500 orang sejak Maret.

Pada hari Kamis, utusan khusus PBB untuk Yaman, Ismail Ould Cheikh Ahmed, mengatakan bahwa pemerintah di pengasingan dan pemberontak Houthi telah setuju ambil bagian dalam pembicaraan perdamaian di wilayah tersebut pekan depan.

Namun, dengan tidak adanya pengumuman dari pemberontak, juru bicara pemerintah Rajih Badi mengatakan ia tidak yakin mereka akan menghadiri pembicaraan, yang katanya akan berlangsung di Oman yang netral tanpa menentukan tanggal.

Pemerintah pengasingan Presiden Abedrabbo Mansour Hadi menegaskan mereka akan bergabung dengan pembicaraan tapi bersikeras agar pemberontak mundur dari daerah yang disita sejak tahun lalu – sebagaimana digariskan oleh Resolusi Dewan Keamanan PBB 2216 – sebagai  prasyarat untuk negosiasi.

Deddy | Aljazeera | Jurniscom

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.