Guru Ngaji Satu-satunya Wafat Karena Gempa, Warga Kampung Pasir Angin Tetap Semangat Mengaji Bersama Relawan

Guru Ngaji Satu-satunya Wafat Karena Gempa, Warga Kampung Pasir Angin Tetap Semangat Mengaji Bersama Relawan

CIANJUR (Jurnalislam.com)—Suatu petang, Rabu (30/11/2022) sekitar 30 anak-anak di Kampung Pasir Angin Desa Gasol Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur berlarian riang menuju masjid darurat yang didirikan warga bersama para relawan.

Laki-laki bersarung dan berpeci, perempuan nampak anggun dengan jilbabnya, mereka pamit kepada orangtuanya dari tenda-tenda pengungsian untuk pergi mengaji di masjid beratap terpal berukuran 6×6 m yang dibuat di halaman Masjid Jami Ar-Arahman Pasir Angin.

Sudah sepekan lebih sejak musibah gempa terjadi mereka tidak mengaji. Selain karena rumah-rumah dan masjid mereka yang rusak berar, gempa M 5,6 itu juga telah merenggut guru ngaji mereka yang menjadi satu-satunya korban meninggal dunia di Kampung Pasir Angin akibat tertimpa reruntuhan rumah.

“Biasana mah osok ku Ustadz Acep, tapi kan ayenamah tos ngantunkeun (Biasanya sama Ustadz Acep, tapi kan sekarang sudah meninggal),” ujar salah satu anak yang tampak tak kuasa menahan kesedihannya.

Pengajian anak-anak di Kampung Pasir Angin biasa digelar setelah maghrib sampai Isya. Dari mulai belajar membaca Al-Quran, muroja’ah hafalan, hingga kajian-kajian ringan, semuanya dilalukan sendiri oleh almarhum Ustad Acep.

“Ya, kami ingin memulai lagi kegiatan pengajian anak-anak yang telah diasuh oleh almarhum dengan harapan bisa dilanjutkan oleh warga ketika kami sudah pulang,” kata Ustadz Taufik Hadi, relawan asal Sukabumi yang mengisi kegiatan itu kepada Jurnalislam, Rabu (30/11/2022).

Ustadz Taufik memulai acara pengajian  dengan membaca Al-Qur’an dan Iqro, mengulang hafalan surat-surat pendek, dan mengisi kajian dengan kisah-kisah Nabi. Anak-anak juga dibagi buku Iqro dan Juz Amma.

Dilanjutkan dengan permainan-permainan kecil dan kuis sebagai hiburannya. Kegembiraan dan gelak tawa mereka  hingar terdengar mengundang warga untuk melihat keseruan anak-anaknya bersama para relawan. Tak sedikit yang berurai airmata melihat suasana itu.

“Terharu kang ningalina, padahal mah kamari tos haneuteun lembur teh ku aya na si Ustadz Acep, alhamdulillah ayena barudak tiasa ngaraos dei (terharu saya melihatnya, padahal kemarin pengajian di kampung sudah semarak lagi sama Ustadz Acep, tapi alhamdulillah sekarang anak-anak sudah bisa ngaji lagi),’ tutur seorang warga.

Rencananya, kata Ustadz Taufik, Kegiatan ini akan terus dilakukan sampai sampai keadaan membaik. Dia akan mengirim relawan lainnya untuk mengisi kegiatan pengajian di pengungsian-pengungsian secara bergiliran.

“Opsinya, kalau warga setempat belum siap melanjutkan maka kami akan mengirim relawan secara bergiliran,” ujarnya.

Ustadz Taufik bersama timnya mendirikan Posko Bersama di Kampung Pasir Angin pada hari Senin (27/11/2022). Posko Kemanusiaan itu disupport oleh beberapa komunitas, diantaranya Bikers Subuhan Priangan Timur, Yafa Foundation Tasikmalaya, Ponpes Al-Kahfi Sukabumi, dll.

Ustadz Taufik sendiri adalah pengasuh Ponpes Tahfidz Al-Kahfi Kebon Pedes Sukabumi. Dia sudah aktif mengatur distribusi bantuan untuk penyintas gempa  sejak hari pertama.

Reporter: Ally M Abduh

Bagikan