JAKARTA(Jurnalislam.com)— Guru Bahasa Indonesia di madrasah diminta untuk lebih kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran. Mereka harus mampu menjadikan pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih menarik.
Pesan ini disampaikan Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Muhammad Zain dalam Webinar Nasional tentang “Membedah Kurikulum Prototipe Mapel Bahasa Indonesia SMA/MA”.
“Guru Bahasa Indonesia harus adaptif terhadap perubahan zaman. Bagaimana menghadirkan mapel Bahasa Indonesia menarik minat siswa. Bisa lewat puisi, pantun, atau menulis cerpen yang menyasar problem-problem keseharian generasi milenial,” terang M Zain di Jakarta, Sabtu (5/2/2022).
Menurut M Zain, Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa sangat penting terutama dalam pembentukan karakter baik bagi siswa. Bahasa yang baik juga akan berperan dalam meningkatkan indeks civility (keadaban).
“Bahasa Indonesia sampai saat ini belum menjadi bahasa resmi PBB, salah satu faktornya karena penutur bahasa Indonesia masih rendah. Sebab, tidak semua orang Indonesia menggunakan bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari,” tuturnya.
“Kosakata bahasa Indonesia hari ini baru berkisar 127 ribu, dan tentu masih rendah jika dibandingkan dengan kosa kata bahasa Inggris yang sudah mencapai 1 juta kata,” sambungnya.
M Zain bersyukur, saat ini tradisi berpantun sudah Kembali mulai marak, termasuk di kalangan pemerintah. Buku-buku novel bahasa Indonesia juga bermunculan setiap tahunnya. “Pokja guru Bahasa Indonesia harus terus berkolaborasi dalam mengoptimalkan pembelajaran Bahasa,” tegasnya.
Penanggung jawab GTK Mapel Bahasa Indonesia, Bulan Fariz Johar Maknun Misbah, menambahkan, webinar digelar sebagai persiapan dari rencana pemberlakuan kurikulum prototipe.
Kasubdit Bina GTK MA/MAK, Anis Masykhur, mengatakan, Kurikulum Prototipe adalah kurikulum lama dengan wajah baru. Asal sudah paham kurikulum sebelumnya maka guru akan mampu memahami kurikulum prototipe. Selain itu, guru pun harus tetap mampu menguasai strategi atau model pembelajaran.
Hadir sebagai narasumber webinar, Deni Hadiansah, S.Pd., M.Pd. (Instruktur Nasional PSP/Asesor BAN S/M Prov. Jabar). Dia memaparkan materi “Pernik Kurikulum Prototipe Bahasa Indonesia SMA”. Narasumber kedua, Cecep Abdul Rasyid, S.Hum. (guru penggerak). Dia memaparkan materi “Pendidikan yang Memerdekakan”. Sedangkan narasumber terakhir, Drs. Ahmad Arif Ma’ruf, M.A., M.Si. (guru MAN 2 Sleman Yogyakarta) yang memaparkan materi “Projek Based Learning: Aplikasi dan Implikasinya.
Webinar ditutup oleh PJ Umum GTK Madrasah Berbagi yang juga menjabat sebagai Kasubdit Bina GTK MI/MTs, Ainurrafiq. Dia berpesan, guru madrasah tidak usah bingung, resah, dan gelisah karena Kementerian Agama belum mengimplementasikan kurikulum prototipe. Namun demikian, semua guru madrasah harus mempersiapkan diri.