Bilal Abdul Kareem: Dilengkapi Sabuk Peledak Mujahidin Aleppo Siap Hadapi Milisi Syiah saat Evakuasi

Bilal Abdul Kareem: Dilengkapi Sabuk Peledak Mujahidin Aleppo Siap Hadapi Milisi Syiah saat Evakuasi

ALEPPO (Jurnalislam.com) – Mujahidin Aleppo mengenakan sabuk peledak dan siap untuk melawan jika pasukan pro-rezim Assad (milisi Syiah dukungan Iran) yang berupaya menghentikan mereka meninggalkan Aleppo timur, menurut wartawan terakhir di bekas benteng mujahidin tersebut.

Rekaman video yang diposting pada hari Selasa (20/12/2016) oleh Bilal Abdul Kareem, seorang wartawan asal AS yang telah berada di Aleppo timur selama berpekan-pekan, menunjukkan seorang pejuang dengan penutup wajah memakai sesuatu yang tampaknya adalah sebuah rompi peledak di bawah jaketnya dan membawa senjata Kalashnikov.

Kareem mengatakan bahwa para pejuang bersiap untuk meninggalkan Aleppo, menyusul sekitar 25.000 warga sipil dari timur yang sudah dievakuasi di kota terbesar Suriah yang sebelumnya dikuasai oposisi.

“Ini adalah sabuk peledak. Inilah yang banyak dikenakan para pejuang karena mereka merasa tidak percaya rezim dapat menjaga kata-kata mereka bahwa perjalanan mereka untuk meninggalkan Aleppo akan berlangsung aman,” kata Kareem.

“Jika mereka dicegat mereka siap bertempur.”

Kareem mengatakan kepada MEE (Middleeasteye), Selasa, bahwa masih ada perwakilan dari sekitar 22 faksi jihad yang masih masih berada di Aleppo timur. Dia mengatakan ada barisan mobil sepanjang satu kilometer yang mengangkut pejuang dan keluarga mereka.

Sebagian besar warga sipil sekarang telah mengungsi, meskipun beberapa warga yang terluka serta dokter dan perawat masih berada di belakang.

“Mereka merasa sepertinya mereka sudah harus pergi pagi ini, sesuai perjanjian dengan pihak gencatan senjata,” kata Kareem.

“Namun mereka merasa bahwa pasukan rezim Suriah dan sekutunya terus bermaksud merundingkan kembali dan ini membuat mereka hati-hati.”

Ketika ditanya apakah kepergian mereka itu bisa memprovokasi pasukan pro-rezim (milisi Syiah dukungan Iran), Kareem mengatakan para mujahidin telah memiliki “banyak pengalaman dalam hal berurusan dengan rezim dan mereka hanya tidak mempercayai kelompok pro-rezim”.

“Mereka pikir dapat pergi melalui titik persimpangan dan di suatu tempat di sana akan ada semacam kesulitan dan jika ada masalah mereka pasti sudah siap menghadapi,” katanya.

Meskipun demikian, Kareem mengatakan para pejuang terpaksa meninggalkan dan menyerahkan Aleppo timur untuk pasukan rezim Nushairiyah Assad demi warga Sipil.

“Mereka merasa ada potensi masalah. Pada saat yang sama mereka mengatakan bahwa mereka tidak ingin ada masalah. Mereka hanya ingin memenuhi perjanjian dan menyerahkan kota kepada pasukan Assad dan kemudian mereka akan pergi.”

Di bawah kesepakatan yang disepakati antara oposisi dan pemerintah Suriah serta sekutunya, baik pejuang dan warga sipil diberi jaminan perjalanan yang aman menuju daerah di provinsi Idlib di barat yang dikuasai oposisi.

Operasi evakuasi dipantau oleh Komite Internasional Palang Merah (the International Committee of the Red Cross), sementara Dewan Keamanan PBB pada hari Senin menempatkan monitor mereka di darat.

Bagikan