Serangan Bom Istisyhad Mengguncang Baghdad 47 Orang Sekte Syiah Tewas

BAGHDAD (jurnalislam.com) – Sebuah bom mobil menghantam sebuah pos pemeriksaan militer di dekat sebuah restoran di distrik utara Baghdad Talibiya, empat puluh lima menit kemudian, sepasang bom mobil meledak di distrik al-Dawlai.

Pemboman dan serangan isytishad di bagian sekte Syiah di Baghdad dan di wilayah pedesaan selatan ibukota menewaskan sedikitnya 47 orang pada hari Kamis (16/10/2014) dan melukai 123 lainnya, polisi dan pejabat medis mengatakan.

Sebuah bom mobil menghantam sebuah pos pemeriksaan militer di dekat sebuah restoran di distrik utara Baghdad Talibiya pada pukul 14:30 (1130 GMT), menewaskan sembilan orang, kata para pejabat. Empat puluh lima menit kemudian, sepasang bom mobil meledak di distrik al-Dawlai di Baghdad barat, menewaskan 16 orang dan melukai 35 lainnya.

Tidak lama setelah itu, lima mortir menghantam wilayah tetangga distrik Syiah al-Shaoula, menewaskan lima orang dan melukai 21 orang lainnya. Sebuah bom mobil kemudian meledak di distrik terdekat Hurriya, menyebabkan enam orang tewas dan melukai 14 lainnya. Tiga orang juga tewas dan enam lainnya luka-luka dalam ledakan bom di deretan toko-toko kopi di distrik kelas pekerja Syiah Allawi.

Pertempuran juga mencapai pedesaan selatan Baghdad, sebuah daerah campuran yang sering menjadi medan perang antara militan dan pasukan pemerintah.

Di distrik Mahmudiyah, sebuah bom mobil menewaskan enam orang dan melukai 18 lainnya, sedangkan ledakan bom menewaskan tiga tentara Irak dan melukai satu tentara saat berpatroli di Madain.

Perdana Menteri Haider al-Abadi, yang telah memerintah selama satu bulan dan masih tanpa menteri pertahanan dan dalam negeri akibat perpecahan antara partai politik Syiah dan Sunni, pada hari Rabu berusaha untuk menenangkan. [ded412/news desk]

 

Seorang Anak Remaja Palestina Dibunuh Oleh Pasukan Penjajah Israel di Tepi Barat

TEPI BARAT (jurnalislam.com) – Pasukan penjajah Israel menembak dan membunuh seorang anak laki-laki Palestina di sebuah desa di Tepi Barat pada hari Kamis (16/10/2014), petugas medis lokal dan warga mengatakan kepada Reuters.

Pasukan penjajah Israel memasuki Beit Liqya dekat garis pemisah dengan Israel dan dilempari dengan batu oleh pemuda setempat, sesaat kemudian Bahaa Badr, 13, terembak di dada, kata sumber-sumber.

Tidak jelas apakah anak itu turut melempari batu.

Seorang juru bicara militer zionis mengatakan tentara membalas dengan tembakan dan tentara akan menyelidiki laporan pembunuhan.

Zionis Israel menduduki Tepi Barat dan Yerusalem Timur sejak perang tahun 1967. Palestina menginginkan kembali wilayah tersebut, bersama dengan Jalur Gaza . [ded412/world bulletin]

 

Klarifikasi Penangkapan Anggotanya, Jamaah Ansharusy Syariah Nusra Sambangi Polresta Bima

BIMA (jurnalislam.com) – Jamaah Ansharusy Syariah Wilayah Nusa Tenggara (Nusra) mendatangi Polresta Bima untuk mengklarifikasi penangkapan seorang anggota Jamaah Anshorut Syariah bernama Yadin (22) Rabu (1510/2014) kemarin.

Abu Ridho yang mewakili Jamaah Ansharusy Syariah bersama pihak keluarga meminta agar saudaranya tidak dikaitkan dengan kasus terorisme atau ISIS.

"Kami dari Jamaah Ansharus Syariah bersama pihak keluarga meminta agar saudara kami Yadin tidak dikait-kaitkan dengan kasus teroris maupun masalah ISIS karena kami tahu persis bagaimana kesehariannya (Yadin-red) ini," ungkap Abu Ridho.

Penangkapan bapak satu anak itu ditengarai karena kekhawatiran pihak kepolisian terhadap kebiasaannya yang kerap memfoto dan merekam kegiatan aparat kepolisian di sekitar lokasi penjualannya di depan Aula Convention Hall Manggemaci, pusat Kota Bima.

Kebiasaan Yadin itu dinilai wajar oleh Abu Ridho, karena menurutnya siapapun boleh melakukannya.

"Kalau memang hanya sekedar difoto masa iya saudara kami di perlakukan seperti itu, wartawan juga punya kepentingan untuk memfoto, aparat juga memfoto kami dan saya juga berhak untuk memfoto bapak-bapak" tegasnya.

Menjelang akhir audiensi, Abu Ridho juga mengajak kepada aparat untuk mengikuti majelis ilmu di kantor Jamaah Ansharusy Syariah.

"Datang saja ke sana pak, untuk mendapatkan pencerahan-pencerahan, dan jamaah kami adalah jamaah terbuka," tutur Qoid Hisbaah Jamaah Ansharus Syariah itu.

Yadin ditangkap hari Selasa lalu dan ditahan selama 24 Jam karena diketahui sering memfoto dan merekam kegiatan polisi yang sedang bertugas baik yang berseragam lengkap maupun berpakaian preman. [ded412/ansharusyariah.com]

 

Hanya Karena Sering Memfoto Polisi, Seorang Penjual Ikan Hias di Bima Ditahan Polresta Bima Selama 24 Jam

BIMA (Jurnalislam.com) – Hanya karena sering memotret dan merekam anggota kepolisian, seorang anggota Jamaah Asharusy Syariah yang berprofesi sebagai penjual ikan hias di Kota Bima NTT ditangkap polisi, Selasa (14/10/2014) sekitar pukul 15.00 WITA.

Yadin (22) dan motor yang membawa ikan hias jualannya langsung diangkut ke kantor Polsek Gunung Dua dengan menggunakan mobil patroli.

"Pada saat itu dia kaget tiba-tiba sekelompok orang yang berpakaian preman datang lalu membuka topinya, kemudian memfoto dia lalu merogoh tasnya, kemudian di ambil hpnya," ungkap saksi mata yang tidak ingin disebut namanya.

Tidak terima terhadap perlakuan aparat kepolisian, Ketua Divisi Hisbah Jamaah Asharusy Syariah Wilayah Nusra Abu Ridho mendatangi kantor Polresta Bima bersama pihak keluarga pada hari Rabu (15/10/2014).

"Kami terkejut dengan penangkapan Yadin ini, padahal yang kesehariannya murni menjual ikan hias dan kami sangat kecewa terhadap pihak aparat yang menculik anggota kami," ungkapnya di depan wakapolres Kota Bima.

Namun pihak Kepolisian membantah bahwa Yadin diculik, akan tetapi pihaknya khawatir akan aktifitas Yadin yang kerap memotret dan merekam anggotanya.

"Saudara Yadin ini tidak diculik, tetapi kami memintai keterangan atas aktivitas dia yang kerap merekam, memfoto anggota kami pada saat pengamanan di lokasi itu baik yang berpakaian polisi maupun preman" ungkapnya

Setelah dimintai keterangan selama hampir 24 jam, akhirnya Yadin dilepas dalam keadaan baik bersama dengan motor dan ikan hias jualannya.

Yadin adalah anggota Jamaah Asharusy Syariah Wilayah Nusra yang kesehariannya berjualan ikan hias di depan Aula Convention Hall Manggemaci, pusat Kota Bima.

 

Reporter : Arul

Editor : Amaif

AQAP Mengklaim Serangan Ke Syiah Houthi di Hadramout, Shabwa, dan Abyan

YAMAN (jurnalislam.com) – Dalam serangkaian tweets yang diposting oleh akun afiliasi Al Qaida di Semenanjung Arab (AQAP) pada tanggal 15 Oktober, kelompok tersebut mengklaim telah melakukan empat serangan terpisah yang diarahkan ke berbagai sasaran di Hadramout, Shabwa, dan provinsi Abyan di Yaman. AQAP meningkatkan kegiatan militer mereka akibat meningkatnya aktifitas militan Syiah Houthi di seluruh negeri. Pada tanggal 14 Oktober, pejuang Houthi mengkonsolidasi kontrol mereka atas kota Hodeidah di pantai Laut Merah serta di pusat kota Dhamar.

Serangan AQAP pertama adalah upaya pembunuhan yang menargetkan Omar Faraj al Mansouri,yang oleh juru bicara AQAP digambarkan sebagai pemimpin Houthi, di kota pesisir al Shihr di provinsi Hadramout timur pada tanggal 12Oktober. Laporan media lokal menyatakan bahwa "militan-militan yang tidak dikenal" dari atas sepeda motor menembaki al Mansouri di sekitar daerah al Shihr, Shiqaq. Saksi mata mengklaim bahwa al Mansouri berada di kendaraan yang bergerak lalu dikejar oleh para penyerang pada sepeda motor dan bahwa ia terluka parah di kepala akibat tembakan. Beberapa sumber lokal mengatakan bahwa al Mansouri adalah "warga biasa" dengan tidak ada koneksi politik, sedangkan yang lain mengatakan bahwa ia terkait dengan Houthi.

Dalam sebuah pernyataan, AQAP mengatakan bahwa al Mansouri terluka parah akibat upaya pembunuhan tersebut dan awalnya dibawa ke rumah sakit umum utama di al Shihr. Kemudian kondisi al Mansouri memburuk secara signifikan, sehingga ia dipindahkan ke Rumah Sakit Ibnu Sinaa 'di ibukota provinsi al Mukallah. Pernyataan itu juga menyatakan bahwa al Mansouri " aktif menyerukan penyebaran dan menyerukan agama Syiah Houthi beberapa waktu lalu di wilayah pantai Hadramout."

Dokumen Houthi yang berkaitan dengan tuduhan AQAP bahwa al Mansouri menyebarkan Houthi di Hadramout. Dokumen-dokumen ini ditulis oleh Hussein Badr al Din al Houthi, pendiri gerakan Houthi yang nama keluarganya digunakan untuk mendefinisikan gerakan mereka

Dokumen Houthi yang berkaitan dengan tuduhan AQAP bahwa al Mansouri menyebarkan Houthi di Hadramout. Dokumen-dokumen ini ditulis oleh Hussein Badr al Din al Houthi, pendiri gerakan Houthi yang nama keluarganya digunakan untuk mendefinisikan gerakan mereka

 

AQAP menuduh al Mansouri mengadakan pertemuan terbuka dan rahasia untuk mendukung Houthi, mendistribusikan propaganda Houthi diantara kelompok "Sunni sederhana," dan berniat untuk menyebarkan "agama Houthi" di semua pantai Hadhramaut. "Pernyataan AQAP menyimpulkan bahwa al Mansouri adalah bagian dari delegasi Houthi pada Konferensi Dialog Nasional yang menandatangani Perjanjian Perdamaian dan Kemitraan Nasional. AQAP menjelaskan perjanjian ini diartikan bahwa mereka telah "diberi kendali kekuasaan dari Sana'a ke Syiah Houthi di bawah sponsorship dari Amerika dan Negara Teluk (Gulf).

AQAP melakukan sebuah upaya pembunuhan tambahan pada 14 Oktober, menargetkan komandan Komite Rakyat (PC) di kota Gol al Raydah di provinsi Shabwa. Komite Rakyat adalah kelompok perlawanan bersenjata lokal yang memainkan peran besar bersama militer dalam menyerang al Qaeda dan afiliasi lokalnya, Ansar al Syariah, dari provinsi Abyan pada tahun 2011. Seorang pejabat setempat mengatakan kepada media Arab bahwa "komandan di Komite Rakyat, ali Saleh Baqatmi terluka … dengan luka serius akibat ledakan alat peledak IED yang menargetkan kendaraannya di distrik Mayfa'a provinsi Shabwa. "Pejabat itu juga mencatat bahwa Baqatmi dibawa ke Rumah Sakit Ibnu Sinaa 'di al Mukallah untuk pengobatan.

Dalam sebuah pernyataan yang mengklaim kredit untuk usaha pembunuhan tersebut, AQAP menyatakan: "Kami telah berulang kali memperingatkan sebelumnya melalui lebih dari satu pernyataan dan menekankan bahwa siapa pun yang mengambil bagian dalam Komite Rakyat dan berpartisipasi dalam memerangi Sunni di Shabwa akan menjadi target yang sah bagi kami, tidak peduli siapapun itu. Sekarang kami melaksanakan sumpah kami, dan kami bersumpah akan melakukan serangan lebih banyak di masa depan, Insyaa Allah."

AQAP mengklaim kredit untuk serangan lain yang terjadi pada 14 Oktober di provinsi Shabwa, kali ini menargetkan militer Yaman. Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari berikutnya, AQAP menyatakan bahwa mujahidin sebelumnya melancarkan penyergapan di sepanjang jalan yang menghubungkan wilayah Khamr ke ibukota Shabwa itu, yaitu Ataq. Sebuah kendaraan militer yang membawa Mohammad al Shabahi al Maysari, komandan brigade militer Yaman yang ditempatkan di Shabwa, melewati lokasi penyergapan pada pukul 12.30 WIB, menurut pernyataan itu. Pejuang AQAP langsung menembaki kendaraan, menewaskan al Maysari dan melukai empat tentara yang menyertainya.

Akhirnya, pada tanggal 14 Oktober, sebuah serangan yang diklaim oleh AQAP sekali lagi menargetkan tentara Yaman. Pejuang AQAP menyerang kendaraan militer di lembah Dayqa di wilayah Mahfad Abyan. Pernyataan itu menyatakan bahwa "sekelompok tentara" tewas dan terluka, namun "sulit untuk menentukan jumlah pasti mereka." [ded412/long war journal]

Amir Brigade Abdullah Azzam Menyerukan Kaum Sunni Lebanon Untuk Melawan Syiah Hizbullah

LEBANON (jurnalislam.com) – Pemimpin Brigade Abdullah Azzam (AAB), sebuah afiliasi al Qaeda, telah menyerukan kaum Sunni di Libanon untuk menyerang Syiah Hizbullah, Hizbullah organisasi teroris yang didukung Iran.

Sirajeddine Zurayqat, yang merupakan amir baru AAB, mengajak melakukan serangan anti-Hizbullah dalam serangkaian posting pada akun Twitter resmi-nya pada 13 Oktober.

Ajakan Zurayqat ditujukan untuk "pemuda kita di Tripoli," dan mengatakan bahwa mereka harus menyerang Syiah Hizbullah, bukan Tentara Lebanon. Hizbullah adalah "dalang" di balik tentara dan dinas keamanan Libanon, Zurayqat menulis, dan Hizbullah jugalah yang telah merubah pemerintah berbalik menyerang Sunni.

"Oleh karena itu, seranglah dalangnya dan jangan sibuk dengan kaki tangannya. Jika kepala rusak, tangan menjadi lumpuh," Zurayqat berpendapat dalam tweet yang diterjemahkan oleh The Daily Star. " Di seluruh Lebanon ada pusat, pos pemeriksaan, jalur pasokan, pemimpin dan anggota [Hizbullah]. Membunuh mereka berarti membalaskan dendam anak-anak Lebanon dan Suriah."

Pemimpin AAB ini juga berpendapat bahwa Syiah Hizbullah merupakan "penjaga setia" Israel sejak 1996. Kembali disusunnya perang 2006 antara Hizbullah dan Israel "tidak lebih dari sekedar melanggar aturan keterlibatan mereka." Zurayqat mengatakan bahwa dengan gagalnya kelanjutan perang, berarti Hizbullah telah memberikan legitimasi internasional untuk eksistensi Israel.

Pernyataan Zurayqat ini dimaksudkan untuk merusak persepsi publik terhadap SyiahHizbullah. Dan menegaskan kekuatan tempur anti-Israel yang efektif. Namun ironisnya, Iran dan sekutu kelompok lainnya berbuat lebih banyak untuk memerangi Israel dibandingkan AAB atau faksi lain yang didukung al-Qaeda. Tapi AAB dan kelompok al Qaeda-sekutu lainnya telah mengaku bertanggung jawab atas serangan-serangan kecil di Israel, termasuk konflik selama musim panas.

Panggilan Zurayqat untuk melawan Syiah Hizbullah konsisten dengan kampanye propaganda anti-Iran yang dilancarkan oleh Jabhatun Nushrah, cabang resmi al-Qaeda di Suriah. Jabhatun Nushrah  beroperasi di Lebanon dan telah mengajak kelompok Sunni di negara itu untuk bangkit melawan pemerintah Lebanon, Syiah Hizbullah dan Iran yang mendukung mereka.

Baik Jabhatun Nushrah dan IS yang pernah menjadi cabang al Qaeda, telah berjuang melawan pasukan Libanon dan Hizbullah. Bahkan ada laporan yang terus menerus menunjukkan bahwa Jabhatun Nushrah dan IS telah melakukan operasi bersama di Lebanon meskipun terdapat perselisihan antar mereka di Suriah.

Pada bulan Agustus, Jabhatun Nushrah dan IS mengambil sejumlah sandera dari kalangan prajurit Lebanon, dan beberapa dari mereka ada yang terbunuh setelah negosiasi untuk membebaskan mereka terhenti. Jabhatun Nushrah menyalahkan Hizbullah dan Iran atas kegagalan untuk mencapai kesepakatan yang akan membebaskan para tawanan. Dan Jabhatun Nushrah menggunakan sandera dalam video bermaksud untuk memberikan opini publik di Lebanon terhadap pemerintah dan Hizbullah.

Pada bulan September, Zurayqat membahas mengenai sandera Lebanon tersebut dalam sebuah rekaman audio yang dirilis secara online. Ia melarang orang untuk bergabung dengan Tentara Lebanon, dan mengatakan "jika Anda melawan kaum Sunni, maka tidak ada penghalang antara Anda dan kami kecuali pedang." Menurut Al Akhbar, Zurayqat mengancam, "Mujahidin menguasai Irak dalam beberapa hari saja, dan beberapa hari ini mereka juga bisa berada di pusat kota Beirut."

Brigade Abdullah Azzam telah melakukan serangan terhadap kepentingan Iran di Libanon. Pada November 2013, Brigade Abdullah Azzam mengklaim telah melakukan serangan isytisyhad kembar di luar Kedutaan Besar Iran di Beirut. Hampir dua lusin orang, termasuk atase kebudayaan Iran, tewas dan lebih dari 150 lainnya luka-luka dalam ledakan. [ded412/long war journal]

Seorang Karyawan Perusahaan Militer AS Untuk Saudi Arabian National Guard Ditembak Mati di Ibukota Saudi, Riyadh

SAUDI ARABIA (jurnalislam.com) – Seorang pria Arab Saudi bersenjata membunuh seorang karyawan perusahaan militer AS untuk Arab Saudi dan melukai beberapa orang lainnya di ibukota Riyadh pada hari Selasa (14/10/2014), kata para pejabat. Kejadian ini meningkatkan kekhawatiran Barat atas keamanan di negara pengekspor minyak top dunia tersebut akibatnya naiknya tingkat kerusuhan regional.

Polisi menembak dan melukai penyerang dan kemudian menangkapnya, kata sebuah pernyataan dari polisi yang dikeluarkan oleh media pemerintah. Tidak diketahui motif serangan itu, namun sebuah sumber yang akrab dengan situasi di sana mengatakan pria bersenjata itu mungkin berusaha membalas dendam setelah dipecat dari pekerjaannya.

"Serangan itu mengakibatkan terbunuhnya satu orang dan melukai yang lain dan ternyata mereka warga negara Amerika," kata pernyataan polisi.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Mayor Jenderal Mansour Turki, mengatakan bahwa penyelidikan sedang berlangsung. Dan tampaknya ini menjadi pembunuhan pertama orang Barat di Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir.

Sumber yang akrab dengan situasi mengatakan bahwa penyerang baru-baru ini dipecat dari pekerjaannya dan ia percaya bahwa salah satu korban merupakan pihak yang bertanggung jawab atas pemecatannya.

Orang Amerika tersebut bekerja untuk Vinnell Arabia, afiliasi lokal dari perusahaan pertahanan AS, Northrop Grumman Corporation yang menyediakan pelatihan dan layanan dukungan kepada Saudi Arabian National Guard, kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jen Psaki.

"Kami dapat mengkonfirmasi bahwa dua warga negara AS, karyawan dari Vinnell Arabia, yaitu kontraktor pertahanan AS yang mendukung program militer Garda Nasional Saudi di Riyadh, ditembak di sebuah pompa bensin / toko lokal sekitar 0,5 kilometer dari pangkalan Vinnell Saudi di Riyadh, yang terletak sekitar 20 km dari Kedutaan Besar AS, "kata Psaki.

Pejabat itu menambahkan bahwa pemerintah AS sedang mengevaluasi keamanan dan akan mengambil langkah-langkah untuk menjamin keamanan semua personil misi AS.

Akibat meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut karena konflik di Suriah dan Irak, dan dengan adanya kekhawatiran para pejabat Saudi tentang meningkatnya militansi dalam negeri, keamanan di lingkungan orang Barat sedang ditingkatkan.

"Kami akan mempertinggi keamanan di sekitar kompleks kami," kata manajer sebuah kompleks perumahan di Riyadh Barat.

Kebanyakan keamanan di wilayah warga asing/ Barat disediakan oleh Saudi Arabian National Guard sejak terjadinya serangkaian serangan terhadap sasaran asing satu dekade yang lalu.

Polisi mengatakan serangan pada hari Selasa (14/10/2014) tersebut terjadi ketika dua orang Amerika menghentikan kendaraan mereka di sebuah stasiun pengisian bahan bakar di distrik timur ibukota. Turki mengatakan bahwa warga negara AS ketiga berada dalam kendaraan yang berbeda dan menyaksikan serangan itu.

"Daerah itu berada di arah tempat saya bekerja dan saya sering berhenti di toko-toko lokal di daerah itu dan membeli sesuatu. Aku mungkin akan menghindari berhenti di sana untuk sementara waktu," kata salah satu warga AS yang tinggal di Riyadh.

Seorang warga Italia yang bekerja di industri minyak di Arab Saudi mengatakan: "Target mereka adalah orang Amerika, dan bukan yang lain, jadi saya tidak terlalu khawatir. Tapi saya mempertimbangkan dengan memasang beberapa stiker bendera Saudi dan Allah Akbar (Allah Maha Besar) di mobil saya. "

Pembunuhan warga asing oleh para penyerang bersenjata di Arab Saudi yang terakhir dilaporkan terjadi pada tahun 2007 ketika tiga warga Perancis ditembak mati saat berkemah di barat laut negara itu.

Sekelompok pria yang diduga mujahidin Al Qaeda diadili di Riyadh karena tindakan tersebut dan sedang menunggu vonis. [ded412/news desk/AA]

Zionis Yahudi Kembali Berulah, Menteri Israel Mengancam Akan Menutup Al-Aqsa Bagi Muslim

PALESTINA (jurnalislam.com) – Menteri Keamanan Publik zionis Israel Yitzhak Aharonovich, pada hari Senin (13/10/2014) mengeluarkan ancaman akan menutup kompleks Masjid Al-Aqsa untuk kaum Muslim menyusul bentrokan antara polisi zionis Israel dan Muslim. Ancaman tersebut merupakan yang pertama yang dibuat oleh pejabat tinggi Israel sejak Israel menduduki Yerusalem Timur pada tahun 1967.

Aharonovich yang dikutip oleh radio Israel mengatakan bahwa ia tidak akan ragu untuk menutup al-Aqsa untuk kaum Muslim akibat "insiden" yang terjadi baru-baru ini, mengingat bahwa al-Aqsa juga telah ditutup untuk pengunjung Yahudi pada hari Minggu.

Tapi, ia menambahkan, hal itu terserah kepada polisi Yerusalem yang berwenang mengambil keputusan seperti itu.

Sebelumnya pada hari Senin, Wakil Ketua Knesset Moshe Feiglin – di bawah perlindungan ketat polisi zionis Israel – telah memaksa masuk ke kompleks Al-Aqsa.

Intrusi itu terjadi di tengah bentrokan antara pemuda Muslim dan polisi Israel. Polisi zionis Israel menyerbu tempat suci di pagi dini hari dan mencoba secara paksa mengusir jamaah Palestina dari daerah itu, kata saksi mata.

Bentrokan tersebut terjadi hanya satu hari setelah Feiglin menyerukan untuk menyerbu Kompleks Masjid Al-Aqsa pada hari Senin saat perayaan Sukkot, yaitu festival ziarah zionis Yahudi selama seminggu yang dimulai Rabu lalu.

Dalam pernyataan yang dimuat di situsnya, Feiglin menyerukan orang-orang Yahudi untuk berkumpul di luar kompleks masjid pada hari Senin pukul 06:30 sebelum menyerbu al-Aqsa.

Undangan tersebut juga meminta kelompok Palestina untuk memanggil umat Islam berbondong-bondong ke kompleks mesjid al-Aqsa.

Jordan akan mengambil tindakan tegas terhadap pelanggaran yang dilakukan Israel terhadap tempat suci di Yerusalem, kata seorang menteri kabinet Yordania, pada hari Senin.

"Jordan akan mengambil langkah-langkah politik dan hukum yang diperlukan bagi Israel sesuai perjanjian damai 1994 antara Jordan dan Israel," kata Menteri Informasi Mohamed al-Momani, yang juga menjabat sebagai juru bicara pemerintah, kepada Anadolu Agency.

Dia mengatakan ekstremis yahudi bisa memicu perang agama di Timur Tengah. Dan ia mengecam pelanggaran Israel terhadap warga Palestina di Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.

Al-Momani menggambarkan pelanggaran dan serangan ini sebagai "agresi terang-terangan" terhadap negaranya dan "pelanggaran" norma-norma internasional.

Al-Momani yang dikutip kemudian oleh kantor berita Petra, milik pemerintah, juga mengecam pemukulan dan penahanan Muslim oleh pasukan Israel di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa.

Dia juga mengecam pemerintah Israel yang menduduki halaman dan atap masjid pada Senin pagi, dan juga mengutuk mereka karena sering menggunakan kekuatan "brutal" untuk mengusir jamaah Muslim dari kompleks masjid.

Dalam beberapa bulan terakhir, kelompok ekstremis pemukim zionisYahudi – yang biasanya disertai dengan pasukan penjajah Israel – telah berulang kali memaksa masuk ke tempat suci.

Bagi umat Islam, Al-Aqsa merupakan situs paling suci ketiga di dunia. Zionis Yahudi, menganggap daerah tersebut sebagai "Temple Mount," dan mengklaim wilayah itu adalah tempat dua candi Yahudi terkemuka di zaman kuno.

Pada September 2000, kunjungan ke lokasi oleh politisi Israel yang kontroversial Ariel Sharon memicu apa yang kemudian dikenal sebagai " Intifada Kedua," yaitu pemberontakan rakyat melawan penjajahan Israel di mana ribuan warga Palestina gugur . [ded412/ News Desk]

 

Qatar Menyumbangkan $ 1.000.000.000,- Untuk Pembangunan Gaza

PALESTINA (jurnalislam.com) – Kepala Deputi Kantor Politik faksi Palestina Hamas, Ismail Haniyeh, pada hari Minggu (12/10/2014)  menyambut deklarasi Qatar yang akan menyumbang $ 1 miliar untuk pembangunan kembali Jalur Gaza.

Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad dalam percakapan telepon mengatakan, bahwa Qatar selalu berdiri bersama rakyat Palestina.

Sheikh Tamim mengatakan negaranya tertarik untuk menawarkan bantuan kepada para korban Palestina akibat serangan terbaru penjajah Israel.

Qatar telah menjadi pendukung utama Hamas sejak mengambil alih Jalur Gaza pada bulan Juni 2007.

Sebelumnya pada hari Minggu, seorang peserta dalam konferensi donor yang digelar di ibukota Mesir, Kairo, berjanji untuk menyumbangkan $ 5400000000, setengah dari yang dibutuhkan untuk rekonstruksi wilayah Palestina yang hancur akibat pemboman militer zionis yahudi.

Penjajah Israel melancarkan serangan secara membabibuta selama 51 hari di wilayah Palestina .

Serangan tersebut mengakibatkan, sekitar 2.157 rakyat Palestina tewas dan lebih dari 11.000 lainnya terluka. Serangan ini juga menghancurkan ribuan rumah dan fasilitas, menyebabkan sebagian besar Jalur Gaza hancur total.

Otoritas Palestina sebelumnya mengatakan akan mengupayakan tambahan sebesar $ 4000000000 lagi selama konferensi untuk rekonstruksi Jalur Gaza.

Perwakilan dari 50 negara, termasuk 30 menteri luar negeri, menghadiri konferensi di Kairo pada hari Minggu, bersama dengan perwakilan dari beberapa organisasi regional dan internasional. [ded412/world bulletin]

Boko Haram Masih Menguasai Kota Bama, Nigeria

NIGERIA (jurnalislam.com) – Kota Bama di timur laut Nigeria tetap berada dalam cengkeraman Mujahidin Jama'atu Ahlis Sunna Lidda'awati wal-Jihad (Boko Haram) dan beberapa penduduk setempat masih berada di wilayah tersebut, seorang anggota parlemen federal dari daerah lain mengatakan.

"Tidak ada yang berubah. Bama tetap berada di tangan para mujahidin Boko Haram dan orang-orang kami masih berada disana," Senator Ahmed Zannah, yang berasal dari kota Bama, mengatakan kepada Anadolu Agency pada hari Minggu pagi (12/10/2014).

"Pihak militer menolak untuk membebaskan Bama setelah Boko Haram mengambil alih," katanya.

Boko Haram merebut Bama pada minggu pertama bulan September, setelah terlibat pertempuran sengit dengan tentara yang berlangsung berhari-hari dan menelan banyak korban jiwa di kedua belah pihak.

Tapi tentara selalu membantah klaim itu, dan bersikeras bahwa tentara bertanggung jawab atas kota komersial yang terletak hampir 60 km dari Maiduguri, ibukota provinsi Negara Borno.

Senator Zannah, yang selalu berulang kali menentang tentara pada operasi-operasi di wilayah timur laut, mengatakan bahwa militer sebenarnya "mampu mengakhiri ini untuk selamanya tapi terhambat oleh sejumlah kepentingan."

"Saya tidak melihat alasan mengapa pasukan tidak bisa mengusir mujahidin dari kota ini mengingat mereka (tentara) berhasil di tempat lain terutama di Konduga," katanya kepada AA.

"Kita perlu menyelamatkan orang-orang serta integritas teritorial kami sebagai sebuah negara," tambah anggota parlemen itu.

Partai Rakyat Demokratik yang berkuasa di Nigeria dan pihak oposisi, Kongres Progresif Keseluruhan (APC) saling menyalahkan mengenai siapa yang berada di belakang konflik lima tahun yang telah menewaskan puluhan ribu jiwa, menghancurkan bisnis dan menyebabkan pengungsi tak kurang dari enam juta orang dari wilayah tersebut.

Boko Haram pertama kali muncul di awal 2000-an dan berkhotbah menentang pemerintahan Nigeria yang buruk serta korup.

Mereka kemudian berkembang menjadi pergerakan yang lebih kuat, setelah kematian pemimpin mereka pada tahun 2009 di bunuh saat berada di dalam tahanan polisi. [ded412 /News Desk]