Boko Haram Masih Menguasai Kota Bama, Nigeria

NIGERIA (jurnalislam.com) – Kota Bama di timur laut Nigeria tetap berada dalam cengkeraman Mujahidin Jama'atu Ahlis Sunna Lidda'awati wal-Jihad (Boko Haram) dan beberapa penduduk setempat masih berada di wilayah tersebut, seorang anggota parlemen federal dari daerah lain mengatakan.

"Tidak ada yang berubah. Bama tetap berada di tangan para mujahidin Boko Haram dan orang-orang kami masih berada disana," Senator Ahmed Zannah, yang berasal dari kota Bama, mengatakan kepada Anadolu Agency pada hari Minggu pagi (12/10/2014).

"Pihak militer menolak untuk membebaskan Bama setelah Boko Haram mengambil alih," katanya.

Boko Haram merebut Bama pada minggu pertama bulan September, setelah terlibat pertempuran sengit dengan tentara yang berlangsung berhari-hari dan menelan banyak korban jiwa di kedua belah pihak.

Tapi tentara selalu membantah klaim itu, dan bersikeras bahwa tentara bertanggung jawab atas kota komersial yang terletak hampir 60 km dari Maiduguri, ibukota provinsi Negara Borno.

Senator Zannah, yang selalu berulang kali menentang tentara pada operasi-operasi di wilayah timur laut, mengatakan bahwa militer sebenarnya "mampu mengakhiri ini untuk selamanya tapi terhambat oleh sejumlah kepentingan."

"Saya tidak melihat alasan mengapa pasukan tidak bisa mengusir mujahidin dari kota ini mengingat mereka (tentara) berhasil di tempat lain terutama di Konduga," katanya kepada AA.

"Kita perlu menyelamatkan orang-orang serta integritas teritorial kami sebagai sebuah negara," tambah anggota parlemen itu.

Partai Rakyat Demokratik yang berkuasa di Nigeria dan pihak oposisi, Kongres Progresif Keseluruhan (APC) saling menyalahkan mengenai siapa yang berada di belakang konflik lima tahun yang telah menewaskan puluhan ribu jiwa, menghancurkan bisnis dan menyebabkan pengungsi tak kurang dari enam juta orang dari wilayah tersebut.

Boko Haram pertama kali muncul di awal 2000-an dan berkhotbah menentang pemerintahan Nigeria yang buruk serta korup.

Mereka kemudian berkembang menjadi pergerakan yang lebih kuat, setelah kematian pemimpin mereka pada tahun 2009 di bunuh saat berada di dalam tahanan polisi. [ded412 /News Desk]

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.