Tokoh Pemimpin Jama’ah Ulema-e-Islam Fazl Pakistan Dibunuh

ISLAMABAD (Jurnalislam.com) – Dr Khalid Mehmood Soomro, seorang mantan senator dan tokoh pemimpin dari Jama’ah Ulema-e-Islam Fazl (JUI-F) – salah satu dari dua partai agama utama Pakistan – dibunuh ketika ia melaksanakan shalat sebelum Fajr di sebuah masjid di distrik Sukkur, provinsi Sindh.

"Dua pria bersenjata masuk dalam masjid dan melepaskan 11 tembakan, empat peluru menghantam Dr Khalid Mehmood Soomro dan ia meninggal di tempat," Tanveer Hussain, seorang perwira senior polisi mengatakan kepada AFP.

Kepala polisi kota, Tanvir Tunio mengatakan bahwa Dr Khalid Mehmood Soomro terkena empat peluru dan meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Hafiz Hussain Ahmed, juru bicara partai mengkonfirmasi pembunuhan yang terjadi di kota Sukkur, sekitar 500 kilometer (290 mil) utara dari Karachi, ibu kota provinsi dan pusat komersial negara itu.

Ulama tegas, yang telah berseru melawan permusuhan suku dan kelompok penculikan di wilayah tersebut, telah menerima ancaman pembunuhan dan telah diserang beberapa kali di masa lalu. Kematiannya dengan cepat memicu protes ribuan orang turun ke jalan setelah insiden itu, memblokir jalan di beberapa kabupaten dan menyebabkan seluruh kegiatan bisnis dan komersial berhenti. [ded412/alarabiya]

Subhanallah, Seorang Muslim di Amerika Mengembalikan Uang 100 Ribu Dolar yang Ia Temukan di Meja Restoran

CALIFORNIA (Jurnalislam.com) – Altaf Chaus (53), seorang Muslim pemilik cabang Burger King di San Jose mengembalikan ransel yang berisi 100 ribu dollar ke polisi yang ia temukan di salah satu meja restorannya.

"Saya seorang Muslim, dan kami percaya bahwa Anda harus berkeringat (berusaha) untuk mendapatkan apa yang Anda peroleh," kata Altaf Chaus (53), pemilik cabang Burger King di 1305 N. Bascom Ave di San Jose, California kepada abcnews, Kamis (27/11/2014).

"Kami mengatakan: 'Jika Anda tidak berkeringat (berusaha), itu bukan uang Anda," lanjutnya.

Ransel itu ditemukan di restoran Chaus hari Rabu lalu ketika seorang pelayan menemukannya tergeletak di kursi.

Berharap sang pemilik uang akan kembali untuk mengambilnya, Chaus menyimpannya di sebelah kasir.

Chaus menunggu berjam-jam, berharap bahwa seseorang akan datang dan menjemput tas. Namun, ia akhirnya harus membukanya karena ia ditunggu makan malam dirumahnya sambil berharap menemukan sesuatu yang mungkin mengidentifikasi pemiliknya.

"Saya membuka ritsleting dan melihat setumpuk uang, dibungkus dengan karet gelang dan ditumpuk. Saya segera menelepon polisi, " kata pria keturunan India itu.

"Ada 10 bundel – dan $ 10.000 dalam setiap bundel, Saya sangat terkejut. Saya belum pernah melihat uang sebanyak itu dalam hidup saya," tuturnya.

Chaus, yang datang ke Amerika dari India 26 tahun yang lalu, telah bekerja di tiga pekerjaan ketika ia pertama kali datang ke AS, yaitu memperbaiki AC siang hari, bekerja di Taco Bell di malam hari, dan kemudian menjalankan pompa bensin sepanjang malam, sampai fajar menyingsing.

Dia mendukung keluarga Amerikanya, orang tuanya dan tiga bersaudara di India, dan menabung cukup untuk membeli Burger King.

Sesampainya di restoran, polisi membuka tas di mana mereka menemukan permen, sekantong ganja, secarik kertas dengan nomor telepon dan slip penarikan Bank.

"Itu milik seseorang, itu bukan milik saya," ujarnya. (onislam,abc)

Mujahidin IIA Gempur Pasukan Afghanistan di Camp Bastion Helmand, 280 Pasukan Musuh Tewas

HELMAND (Jurnalislam.com) – Mujahid IIA sukses menyerang pangkalan udara Shorab di provinsi Helmand, yang secara resmi dikenal sebagai Camp Bastion / Leatherneck, 28 November (jumat).  Sebuah pangkalan militer besar di provinsi Helmand selatan yang ditinggalkan oleh militer Inggris bulan lalu, kata para pejabat .

Serangan itu dilakukan oleh pasukan pencari syahid Imarah Islam Afghanistan, yang dipersenjatai dengan senjata berat dan ringan, dan berhasil menyusup ke dalam markas musuh, kemudian terlibat pertempuran jarak dekat dengan pasukan musuh yang tidak menyadari kehadiran mereka sekitar pukul 20:00 Kamis malam.

Para Mujahidin pencari syahid mengatakan bahwa mereka mencapai area parkir musuh dan membakar sekitar 200 kendaraan dan APC serta menembak beberapa pesawat dan membakar depot bahan bakar musuh. Mereka juga telah masuk ke dalam barak musuh, membakar beberapa struktur kayu dan membunuh sekitar 280 personel musuh.

Dikatakan bahwa operasi masih berlangsung 24 jam setelahnya. Mujahidin mematahkan serangan balik musuh, dan menyebabkan banyak pasukan musuh yang tewas. [ded412/shahamat/world bulletin]

 

Hanya Karena Berjilbab, Fatima Ziati Ditabrak dan Diseret Sejauh 300 meter

BELGIA (Jurnalislam.com) –  Seorang ibu muda keturunan Maroko di Belgia lolos dari kematian ketika sopir sengaja menabraknya ke saat ia menyeberang jalan. Insiden itu terjadi saat Fatima Ziati menyebrang di Kersbeek Street pada tanggal 21 Oktober 2014 lalu. Fatima menceritakan kisahnya kepada Lacapitale karena dia bertekad agar pelaku rasis itu dihukum.

"Ini adalah orang yang rasis, dia melaju ke arahku karena saya memakai niqab," kata Fatima.

Ibu 33 tahun itu mengatakan bahwa wanita yang mengendarai Peugeot sebenarnya punya cukup waktu untuk rem tapi dia malah menabrak Fatima.

"Dia mempercepat dan membelokkan (mobilnya) ke arah kami," tuturnya.

Adiknya Fatima yang bersamanya pada saat itu berhasil melompat ke samping. Namun malang bagi Fatima, dia diseret sejauh hampir 300 meter.

"Aku menangis, aku menangis, aku memohon kepada pengendaranya untuk berhenti. Tapi dia malah tertawa dengan senyum setan, seolah-olah dia senang melakukan itu. Dan dia menendang rem dan roda stroke zigzag mencoba untuk membuat saya turun," tambah Ms Ziati.

Insiden ini telah dilaporkan ke polisi dan penyelidikan masih berlangsung. 

Husni Mubarak Bebas dari Tuduhan Pembunuhan 800 Demonstran

KAIRO (Jurnalislam.com) – Pengadilan Mesir membebaskan mantan Presiden Husni Mubarak dari tuduhan konspirasi melakukan pembunuhan.

Sebelumnya, Mubarak dianggap sebagai pihak bertanggungjawab atas tewasnya 800 pendemo, ketika terjadi kerusuhan 2011 lalu. Kerusuhan itu berujung pada lengsernya Mubarak dari kursi Presiden Mesir.

Selain melepaskan Mubarak, pihak pengadilan juga membebaskan dua anaknya, Alaa dan Gamal. Keduanya disidang atas tuduhan korupsi. Demikian diberitakanSky News, Sabtu (29/11/2014).

Meskipun bebas dari tuduhan pembunuhan, Mubarak tetap harus berada di penjara. Ini dikarenakan dirinya harus menjalani vonis tiga tahun penjara atas kasus penggelapan uang.

Pada pengadilan ini, mantan Menteri Dalam Negeri Habib el-Adly dan enam ajudannya juga turut disidang. Mereka seluruhnya juga dibebaskan.

Mantan presiden itu sebenarnya sudah divonis pada Juni 2012 lalu. Tetapi dirinya diberikan kesempatan pengadilan ulang setelah dilakukan banding. (mtr)

Pengawas PBB Mendesak Pemerintah AS Untuk Menindak Tegas Kebrutalan Polisi AS

AMERIKA SERIKAT (Jurnalislam.com) – Komite Penentang Penyiksaan PBB mendesak Amerika Serikat pada hari Jumat untuk sepenuhnya menyelidiki dan menuntut kebrutalan polisi dan penembakan pemuda kulit hitam bersenjata dan memastikan bahwa penggunaan senjata dilakukan dengan semestinya.

Tuntutan ini mencuat setelah terjadinya kerusuhan ras di hampir seluruh kota di negara itu pekan ini akibat keputusan yang diambil Ferguson, juri Missouri, untuk tidak menghukum seorang polisi berkulit putih yang melakukan penembakan fatal terhadap seorang remaja kulit hitam yang tidak bersenjata.

Komite menemukan adanya "kesakitan yang luar biasa dan penderitaan berkepanjangan" yang dialami para tahanan, serta perkosaan yang sering dialami dan dilakukan oleh sesama narapidana, membelenggu wanita hamil di beberapa penjara dan penggunaan sel isolasi secara ekstensif.

Penemuan tersebut membangkitkan keprihatinan yang mendalam tentang "banyaknya laporan" mengenai kebrutalan polisi AS dan penggunaan kekuatan yang berlebihan terhadap orang-orang dari kelompok minoritas, imigran, homoseksual dan juga profil rasial.

Pengawasan yang dilakukan PBB mengacu pada "penembakan yang sering dan berkali kali dilakukan polisi atau tindakan yang fatal terhadap individu kulit hitam yang tidak bersenjata."

"Sebaiknya semua contoh kebrutalan polisi dan penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh aparat penegak hukum segera diselidiki dengan efektif dan tidak memihak serta dilakukan oleh lembaga independen," kata anggota komite, Alessio Bruni, mencatat  adanya "laporan kekerasan polisi saat ini di Chicago, terutama terhadap pemuda Afrika-Amerika dan Latino ".
Delegasi AS melaporkan bahwa 20 penyelidikan telah dibuka sejak terjadinya pelanggaran sistematis oleh polisi di tahun 2009 dan sudah ada lebih dari 330 petugas polisi yang telah dituntut karena aksi brutalnya.

"Kami memiliki kekhawatiran tertentu tentang apakah investigasi secara menyeluruh benar-benar telah selesai dilaksanakan dan apakah hukuman yang tepat bagi petugas penegak hukum ketika mereka telah melewati garis telah diberlakukan secara efektif," kata anggota Komite, Jens Modvig kepada wartawan.

Aktivis menyambut temuan tersebut dan menyerukan reformasi.

"Laporan ini – bersama dengan suara Amerika yang memprotes dari seluruh negeri pekan ini – adalah panggilan yang memperingatkan polisi yang berpikir bahwa mereka bisa bertindak semaunya karena kebal hukum," kata Jamil Dakwar dari American Civil Liberties Union (ACLU).

Panel PBB menyerukan untuk mengakhiri tahanan migran AS termasuk anak-anak di "fasilitas yang terlihat seperti penjara."

Komite ini juga mengkritik kegagalan AS yang berkepanjangan dalam menyelidiki tuduhan penyiksaan dan perlakuan buruk terhadap tersangka terorisme (baca ; mujahid) yang ditahan di tahanan AS di luar negeri," dengan bukti yang sedikit dituntut hukum pidana (dipenjarakan)."

Sebanyak 148 narapidana ditahan di pangkalan AS Guantanamo di Kuba tengah. Dan komite melaporkan bahwa "sistem yang sangat kejam serta kerahasiaan di sekitarnya yang sangat ketat sehingga penyiksaan sadis yang dituduhkan terhadap mereka tidak dapat terpublikasi". [ded412/world bulletin]

Masjid Di Kano Nigeria Dihujani Tembakan Kelompok Tak Dikenal 81 Orang Tewas

NIGERIA (Jurnalislam.com) – Orang-orang bersenjata meledakkan tiga bom dan menembaki jamaah di masjid utama di kota terbesar di Nigeria utara, Kano pada hari Jumat, menewaskan sedikitnya 81 orang, saksi dan pejabat mengatakan.

Ledakan dari serangan yang terkoordinasi terdengar saat sejumlah orang bersiap untuk sholat dhuhur. "Orang-orang ini telah membom masjid. Saya menyaksikan orang-orang berteriak," kata wartawan lokal Chijjani Usman.

Masjid ini terletak di sebelah istana emir Kano, otoritas Islam tertinggi kedua di negara yang paling padat penduduknya di Afrika dan merupakan kritikus vokal bagi Boko Haram. Emir, mantan gubernur bank sentral Lamido Sanusi, tidak ada di tempat.

Dia sering memimpin shalat Jumat sebagai pemimpin Muslim, posisi peringkat kedua setelah Sultan Sokoto, yang merupakan pemimpin tertinggi komunitas Muslim Nigeria.

Seorang juru bicara polisi di Kano menolak untuk berkomentar. Juga tidak ada yang mengaku bertanggung jawab, namun juru bicara menaruh curiga  kepada Boko Haram.

"Setelah beberapa ledakan, mereka juga melepaskan tembakan. Saya tidak bisa mengetahui tentang korban karena kita semua melarikan diri," kata seorang anggota staf istana kepada Reuters pada hari Jumat.

Setelah serangan, para pemuda yang marah memblokir gerbang masjid bagi aparat kepolisian, sehingga polisi harus memaksa menyingkirkan para pemuda dengan gas air mata.

Reuters mengunjungi dua ruang jenazah, satu berisi 20 mayat akibat serangan, yang satu lagi terdapat 61 mayat, menurut petugas medis Muhammad Ali. Para korban memiliki luka ledakan dan luka tembak, katanya.

Presiden Goodluck Jonathan mengatakan dalam pernyataan bahwa ia "tidak akan meninggalkan sebutir batupun sampai semua agen teror yang telah merusak hak setiap warga negara untuk hidup dan bermartabat dilacak dan dibawa ke pengadilan."

Masjid dan istana yang telah berusia seabad adalah peninggalan saat Kano merupakan salah satu kerajaan Islam yang berkembang dari perdagangan emas, gading, dan rempah-rempah melalui rute kafilah yang menghubungkan wilayah di tengah benua Afrika dengan pantai Mediterania-nya. [ded412/world bulletin]

Surat Terbuka Untuk Bupati Banyumas Perihal Maraknya Gereja-gereja Liar

Bismillahirrohmaanirrohiim

Surat terbuka
Untuk Bapak Bupati Banyumas
Bapak Ir Achmad Husain

Dari Muslim Abdulloh
Warga Desa Kaliori RT 04 RW3 Kec. Kalibagor Kab. Banyumas

Assalamu’alaikum Wr.. Wb..
Bapak Bupati Banyumas Bapak Ir. Ahmad Husain yang kami hormati. Pertama saya bersyukur kepada Allah ta’ala yang telah memberikan hidayah kepada kita dengan Iman-Islam. Kedua, shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW serta seluruh orang yang beriman kepadanya. Ketiga, saya mohon maaf sekali telah lancang mengirim surat terbuka kepada Bapak Bupati. Ini saya lakukan murni dari keinginan pribadi karena kepedulian saya selaku seorang muslim(orang islam) terhadap agamanya dan saudara muslim lainya di masa-masa yang akan datang.

Di daerah kami telah berdiri dan telah digunakan sebuah gereja. Padahal di daerah kami mayoritas muslim dan warga kristen hanya beberapa keluarga saja. Bukankah ini sudah menyalahi surat keputusan 3 menteri (SKB 3 Menteri) perihal syarat pendirian tempat ibadah.

Pendirian gereja tersebut juga sudah kami tolak beberapa tahun yang lalu. Gereja tersebut sempat beberapa tahun berhenti pembangunannya. Namun sekarang sudah jadi dan sudah dipergunakan. Bahkan ada beberapa orang yang menempati.

Gereja tersebut secara rutin dipergunakan oleh para aktivis kristen yang kami tidak ketahui asal-usulnya. Sebagian saya lihat merupakan para mahasiswa dan mahasiswi dari Sekolah Tinggi Theologi Injil Indonesia(STTII) yang berada di desa kami juga.

Maka, kami khawatir akan terjadi gerakan kristenisasi oleh para misionaris kristen di daerah kami yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Melalui surat terbuka ini, saya berharap kepada Bapak Ir. Achmad Husain selaku Bupati Banyumas supaya ikut peduli dengan warga Desa Kaliori di sekitar gereja tersebut ditambah lagi di desa kami juga sudah berdiri Goa Maria dengan berbagai fasilitas dan programnya.

Kami berharap kepedulian bapak selaku Bupati Banyumas juga sebagai seorang Muslim terhadap generasi Muslim di masa masa yang akan datang yang terancam aqidah mereka. Maka kami mohon bapak Bupati Banyumas segera melakukan tindakan antisipasi atau penanggulangan gerakan kristenisasi dengan berdirinya beberapa gereja dan berdirinya Gua Maria, Wisna Omi, panti jompo serta sekolah tinggi theologi (STTII) di desa Kaliori.

Kami mohon bapak Ir. Achmad Husain sesegera mungkin turun langsung ke lokasi, membentuk tim khusus, mengumpulkan jajaran MUI di kabupaten Banyumas, tokoh-tokoh ormas serta para aktivis Islam di Kabupaten Banyumas untuk membahas berdirinya beberapa gereja di Desa Kaliori. Sehingga, keberadaan gereja-gereja tersebut bisa digagalkan.

Demikian surat terbuka untuk yang kami hormati, Bupati Banyumas bapak Ir Achmad Husain.

 

Banyumas, Sabtu 29 November 2014

 

TTD

Muslim Abdulloh

 

Nb: Mohon yang membaca surat saya ini untuk diteruskan sampai terbaca oleh Bapak Bupati Banyumas. Terimakasih

Tepat di Hari Thanksgiving, AQAP Serang Kedutaan Besar AS di Yaman

YAMAN (Jurnalislam.com) – Pada tanggal 28 November 2014 (Jumat), akun Twitter yang terkait dengan al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) menyatakan klaim untuk pemboman Kedubes AS di ibukota Yaman, Sanaa, pada malam 27 November, bertepatan dengan hari Thanksgiving, menggunakan dua alat peledak improvisasi (IED). Terakhir kali AQAP mengklaim serangan yang langsung menargetkan Kedubes AS di Sanaa itu pada akhir September, setelah mujahidin dari kelompok tersebut meluncurkan roket yang jatuh sekitar 100 meter dari kedutaan.

Dalam pernyataan mengenai serangan terbaru di kedutaan, AQAP mengklaim bahwa pejuangnya berhasil menanam dua IED di gerbang utara Kedutaan Besar AS di Sana'a. Pernyataan itu mencatat bahwa salah satu bahan peledak tersebut berisi pecahan peluru, sebuah tehnik yang sering  digunakan mujahidin untuk meningkatkan tingkat cedera akibat ledakan. Menurut AQAP, bahan peledak diledakkan di tepat pukul 19:51 pada 27 November dan mengakibatkan sejumlah korban di antara jajaran penjaga keamanan kedutaan.

Namun, cerita tentang serangan AQAP ini tidak sama dengan laporan media Arab mengenai insiden tersebut. Laporan media Arab dan sumber keamanan Yaman mengklaim bahwa penyerang mengendarai sepeda motor yang "diyakini berasal dari al Qaeda" lalu menembaki penjaga keamanan kedutaan. Laporan tersebut juga menyatakan bahwa dua orang tewas termasuk salah satu penyerang bermotor tersebut.

Pernyataan AQAP mengakui perbedaan ini dan menyangkal klaim laporan media. "Wartawan kami membantah kebenaran pemberitaan media tersebut," demikian pernyataan AQAP berbunyi, lalu "menegaskan bahwa serangan itu dilakukan dengan meledakkan dua IED jarak jauh dan tidak dengan menggunakan senjata api, seperti yang dinyatakan oleh media Arab."

Serangan terbaru ini terjadi hanya beberapa pekan setelah AQAP mengaku telah menargetkan Duta Besar AS untuk Yaman, Matthew H. Tueller. Pada tanggal 8 November, AQAP menyatakan bahwa dua IED yang ditanam oleh para pejuang di depan kediaman presiden Yaman di Sana'a, dimaksudkan untuk diledakkan saat Tueller meninggalkan pertemuan dari rumah tersebut. Tueller bertemu dengan Presiden Hadi pada 8 November di kediamannya di Sana'a selama lebih dari satu jam, dan pernyataan AQAP mengatakan bahwa bahan peledak ditemukan hanya beberapa menit sebelum duta besar keluar dari rumah presiden Yaman.

Jika klaim AQAP memang benar, ini akan menjadi indikasi bahwa AQAP telah berhasil mengeksploitasi situasi politik dan keamanan yang tidak stabil saat ini di Yaman. Hanya di bulan ini saja, AQAP mengklaim telah menanam bahan peledak di depan tempat tinggal presiden dan mantan presiden Yaman, berusaha untuk membunuh duta besar AS, dan mencoba untuk menyerang Kedutaan Besar AS.

Serangan-serangan mereka terjadi bersamaan dengan operasi melawan militer pemerintah Yaman hampir setiap hari, khususnya di provinsi-provinsi selatan dan timur, serta menargetkan pemberontak Syiah Houthi di Yaman tengah. [ded412/the long war journal]

Unjuk Rasa Salafi di Mesir: Lima Orang Tewas

MESIR (Jurnalislam.com) – Dua perwira tentara Mesir dan tiga warga sipil tewas dalam insiden terpisah pada hari Jumat (28/11/2014). Demonstrasi anti-rezim pemerintah Mesir oleh beberapa kelompok juga terlihat di hari yang sama.

Dua perwira militer Mesir tewas dan empat lainnya luka-luka dalam dua serangan terpisah yang berlangsung di Kairo dan provinsi utara Qalioubiya, menurut sumber keamanan.

"Seorang brigadir jenderal ditembak mati oleh penyerang tak dikenal di Kairo timur dan dua personil militer lainnya luka-luka dalam serangan itu," kata sumber tersebut kepada Anadolu Agency.

Sumber itu melanjutkan dengan mengatakan bahwa seorang perwira tentara lainnya tewas dalam sebuah serangan yang dilakukan oleh penyerang tak dikenal "saat ia memeriksa pasukan keamanan di distrik Abu Zaabal di Kairo timur."
Sementara itu, dua orang tewas ketika polisi membubarkan unjuk rasa anti-rezim pemerintah Mesir secara paksa di kawasan Matariya Kairo.

Sebuah sumber dari Aliansi Nasional untuk Pertahanan Legitimasi, pendukung Morsi yang utama, mengatakan bahwa salah satu korban tewas adalah seorang pengunjuk rasa pro-Morsi.

“Polisi dan pasukan militer menggunakan gas air mata dan birdshot untuk membubarkan unjuk rasa, yang menyebabkan kematian salah satu pengunjuk rasa dan mencederai beberapa orang lainnya," kata sumber itu lagi.

Tapi kepala keamanan Kairo Ali al-Demerdash mengatakan bahwa pria itu tewas akibat tembakan dari pendukung Ikhwanul Muslimin ketika meninggalkan masjid setelah shalat Jumat.

"[Korban] tidak berpartisipasi dalam protes," kata al-Demerdash kepada AA. "Kami tidak ada hubungannya dengan kematiannya, kami menahan diri dalam menangani pengunjuk rasa."

Kematian kedua dilaporkan terjadi akibat bentrokan antara demonstran dan warga sipil lainnya, menurut sumber keamanan.

Seorang warga sipil ketiga tewas ketika sebuah kendaraan polisi diledakkan dengan alat peledak buatan lokal di provinsi Sharqiya utara.

Protes pada hari Jumat digagas oleh Aliansi Nasional pro-Morsi dan aliansinya,  Front Salafi .

Sementara itu, pasukan keamanan Mesir menangkap 145 "demonstran" selama protes pada hari Jumat, Kementerian Dalam Negeri mengatakan.
Kementerian itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka yang ditangkap adalah yang memiliki bom bensin dan kembang api dan juga mengatakan bahwa pasukan keamanan telah "menangani dan membubarkan" demonstrasi.

Menurut pernyataan itu, delapan alat peledak improvisasi telah dijinakkan di beberapa provinsi pada hari Jumat.

Dalam insiden lain, sebuah bom meledak di sekitar alun-alun Tahrir di pusat kota Kairo tanpa menyebabkan cedera.

Ledakan terjadi saat polisi sedang membongkar bom lain, menurut seorang koresponden Anadolu Agency.

"Sebuah ledakan terjadi di dekat Lapangan Abdel-Moneim Riyad [berdekatan dengan Tahrir Square] tanpa menyebabkan kerusakan saat ahli peledak sedang membongkar bom lain," kata seorang sumber keamanan kepada Anadolu Agency.

Pasukan keamanan tetap siaga tinggi di sekitar Abdel-Moneim Riyad Square, menurut seorang koresponden AA.

TV pemerintah Mesir melaporkan bahwa seorang tersangka yang mengendarai sepeda motor telah ditangkap sehubungan dengan insiden tersebut, tanpa menyebutkan identitasnya.

Unjuk rasa telah membuat khawatir badan keamanan Mesir, yang telah memperingatkan adanya potensi kekerasan oleh para demonstran.
Pihak berwenang telah mengancam akan menggunakan peluru tajam terhadap siapapun yang menyerang lembaga negara. [ded412/world bulletin]