Tepat di Hari Thanksgiving, AQAP Serang Kedutaan Besar AS di Yaman

YAMAN (Jurnalislam.com) – Pada tanggal 28 November 2014 (Jumat), akun Twitter yang terkait dengan al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) menyatakan klaim untuk pemboman Kedubes AS di ibukota Yaman, Sanaa, pada malam 27 November, bertepatan dengan hari Thanksgiving, menggunakan dua alat peledak improvisasi (IED). Terakhir kali AQAP mengklaim serangan yang langsung menargetkan Kedubes AS di Sanaa itu pada akhir September, setelah mujahidin dari kelompok tersebut meluncurkan roket yang jatuh sekitar 100 meter dari kedutaan.

Dalam pernyataan mengenai serangan terbaru di kedutaan, AQAP mengklaim bahwa pejuangnya berhasil menanam dua IED di gerbang utara Kedutaan Besar AS di Sana'a. Pernyataan itu mencatat bahwa salah satu bahan peledak tersebut berisi pecahan peluru, sebuah tehnik yang sering  digunakan mujahidin untuk meningkatkan tingkat cedera akibat ledakan. Menurut AQAP, bahan peledak diledakkan di tepat pukul 19:51 pada 27 November dan mengakibatkan sejumlah korban di antara jajaran penjaga keamanan kedutaan.

Namun, cerita tentang serangan AQAP ini tidak sama dengan laporan media Arab mengenai insiden tersebut. Laporan media Arab dan sumber keamanan Yaman mengklaim bahwa penyerang mengendarai sepeda motor yang "diyakini berasal dari al Qaeda" lalu menembaki penjaga keamanan kedutaan. Laporan tersebut juga menyatakan bahwa dua orang tewas termasuk salah satu penyerang bermotor tersebut.

Pernyataan AQAP mengakui perbedaan ini dan menyangkal klaim laporan media. "Wartawan kami membantah kebenaran pemberitaan media tersebut," demikian pernyataan AQAP berbunyi, lalu "menegaskan bahwa serangan itu dilakukan dengan meledakkan dua IED jarak jauh dan tidak dengan menggunakan senjata api, seperti yang dinyatakan oleh media Arab."

Serangan terbaru ini terjadi hanya beberapa pekan setelah AQAP mengaku telah menargetkan Duta Besar AS untuk Yaman, Matthew H. Tueller. Pada tanggal 8 November, AQAP menyatakan bahwa dua IED yang ditanam oleh para pejuang di depan kediaman presiden Yaman di Sana'a, dimaksudkan untuk diledakkan saat Tueller meninggalkan pertemuan dari rumah tersebut. Tueller bertemu dengan Presiden Hadi pada 8 November di kediamannya di Sana'a selama lebih dari satu jam, dan pernyataan AQAP mengatakan bahwa bahan peledak ditemukan hanya beberapa menit sebelum duta besar keluar dari rumah presiden Yaman.

Jika klaim AQAP memang benar, ini akan menjadi indikasi bahwa AQAP telah berhasil mengeksploitasi situasi politik dan keamanan yang tidak stabil saat ini di Yaman. Hanya di bulan ini saja, AQAP mengklaim telah menanam bahan peledak di depan tempat tinggal presiden dan mantan presiden Yaman, berusaha untuk membunuh duta besar AS, dan mencoba untuk menyerang Kedutaan Besar AS.

Serangan-serangan mereka terjadi bersamaan dengan operasi melawan militer pemerintah Yaman hampir setiap hari, khususnya di provinsi-provinsi selatan dan timur, serta menargetkan pemberontak Syiah Houthi di Yaman tengah. [ded412/the long war journal]

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.