Mohammaed Islam, Remaja 17 Tahun yang Raup Rp 917 M di Wall Street

NEWYORKS (Jurnalislam.com) – Namanya Mohammed Islam, Pria asal Queens, Amerika Serikat. Anak  dari imigran dari wilayah Bengal, Asia Selatan ini dalam sekejap berhasil mendapatkan keuntungan yang luar biasa dalam sekejap dalam usia yang sangat muda, masih berumur 17 tahun. Baru akhir bulan ini akan menamatkan sekolah SMAnya.

Dikutip Dream dari New York Magazine, Senin 15 Desember 2014, pemuda berusia 17 tahun ini mendapat keuntungan dari perdagangan saham di Wall Street. Dia meraup untung  besar itu saat makan siang di sekolahnya, Stuyvesant High School.

Pemuda yang dijuluki “Srigala Remaja dari Wall Street” ini langsung membeli mobil BMW, namun sayang dia tidak bisa mengendarainya karena tak memiliki surat izin mengemudi. Dia juga menyewa apartemen di Manhattan. Meskipun orangtuanya tidak akan mengizinkannya keluar dari rumah.

Mungkin dizaman teknologi ini bukanlah hal yang ajaib (walaupun masih dibilang luar biasa) jika dalam usia muda sudah menjadi kaya raya dan mendapat banyak keuntungan dari segi keuangan. Seperti bos Facebook.com, google atau lainnya. Jadi adalah suatu yang bukan lagi mencengankan. Namun tetap menarik untuk kita sharing.

Apa yang paling menarik dari sosok pria ini?

Dalam sebuah wawancara, Islam mengatakan;”Uang. Jika uang tidak mengalir, jika bisnis tidak berjalan, tidak ada inovasi, tidak ada produk, tidak ada investasi, tidak ada pertumbuhan, dan tidak ada pekerjaan,” .  Perkataan Mohammed Islam ini dapat kita lihat dengan tindakan kebanyakan PNS dinegeri kita ini.

Kenapa saya katakan PNS? karena kebanyakan PNS mengambil kredit di BANK terus dipotong setiap bulan, yang seharusnya uang itu bisa berputar tapi langsung masuk ke BANK. Artinya banyak uang yang tidak mengalir karena setiap bulan harus ‘bekerja untuk bank’.

“Tapi itu bukan hanya tentang uang,” Lanjut Islam ketika menjelaskan tentang impiannya. “Kami ingin membangun persaudaraan. Seperti, kita semua yang terhubung, yang bersama-sama, yang memiliki pengaruh. Seperti Koch bersaudara,”tambahnya.

Islam mulai belajar bermain saham sejak usia 9 tahun. Inspirasi terbesar Islam adalah Paul Tudor Jones, seorang miliarder, manajer aset pribadi dari Connecticut, yang nangkring di peringkat 108 orang terkaya di Amerika Serikat versi Forbes.

Yang ditemukan Islam dalam diri Jones adalah keuletan. Dia masih teringat saat merugi akibat bisnis ini. Dia hampir saja putus asa. Namun Islam kembali bertarung di Wall Street seperti yang dilakukan Jones.

“Siapa saya hari ini. Paul Tudor Jones mengatakan: Anda belajar lebih banyak dari kekalahan Anda daripada dari keuntungan Anda.”

Sebaiknya pemerintah kita bisa belajar juga dari Tudor Jones, bukan cuma bisa jual jual barang milik negara untuk menutupi kerugian, atau menghemat-hemat uang negara tapi tidak produktiv dan mengurangi efesiensi. Kesalahan yang dilakukan zaman megawati sudah sangat banyak merugikan negara, sudah sepantasnya itu jadi pelajaran yang tidak perlu diulangi lagi.

sumber: dream.co.id

Penyandera di Cafe Sydney adalah Warga Iran Pelaku Kejahatan Seksual

SYDNEY (Jurnalislam.com) – Insiden penyanderaan di sebuah kafe di Sydney Australia telah berakhir setelah polisi menyerbu kafe tersebut. Pasukan keamanan menyerbu Lindt Café di kawasan pusat bisnis Sydney pada Senin kemarin (15/12/2014) dan mengakhiri pengepungan yang berlangsung selama lebih dari 16 jam.

Pria bersenjata yang melakukan aksi penyanderaan ternyata sosok pria bernama Man Haron Monis – seorang pengungsi Iran berusia 50 tahun dan pemimpin agama gadungan. Dia berhasil ditembak oleh pasukan keamanan ketika aksi penyerbuan berlangsung dan dinyatakan tewas setelah dibawa ke rumah sakit, pihak kepolisian New South Wales mengatakan.

“Itu adalah tindakan individu,” kata Komisaris Polisi NSW Andrew Scipione dalam sebuah konferensi pers.

Monis, pengungsi Iran dan pemimpin agama gadungan dan pernah dihukum atas aksi kekerasan seksual dan dikenal karena mengirim surat kebencian kepada keluarga tentara Australia yang tewas di luar negeri, telah bersembunyi di kafe sekitar 15 jam setelah pengepungan dimulai.

Pria asal Iran yang sering menyebut dirinya Syaikh Haron ini, diketahui pernah tersangkut kasus kekerasan seksual dan diduga kuat sebagai predator seksual, seperti dilansir ABC News. Tuduhan itu berasal ketika ia bekerja sebagai “penyembuh spiritual” dan banyak mendapat klien.

Monis pernah dibebaskan dengan jaminan atas tuduhan membunuh mantan istrinya yang juga ibu dari dua anaknya. Monis lahir di Iran sebagai Manteghi Bourjerdi dan bermigrasi ke Australia pada tahun 1996.

Pada tahun 2013 ia membuat berita utama ketika ia mengaku bersalah karena mengirimkan surat kepada keluarga prajurit Australia di mana ia menyebut tentara Australia sebagai pembunuh dan pembunuh anak-anak. Monis kemudian dijatuhi hukuman pelayanan masyarakat. (amaif/alarabiya)

Pemukim Zionis Kembali Menerobos Masjid Aqsa

ALQUDS (Jurnalislam.com – Sejumlah ekstremis pemukim Yahudi dikawal oleh polisi Israel kembali menerobos dan menodai halaman Masjid Aqsa, Senin (15/12/2014).

Juru bicara Islamic Waqf Authority di Yerusalem mengatakan kepada kantor berita SAFA bahwa 26 pemukim Yahudi memasuki kompleks Masjid Aqsa dan memenuhi halamannya.

Dia menambahkan bahwa salah satu pemukim mencoba memaksa masuk ke Dome of the Rock dan secara verbal menyerang pria dan wanita Palestina di sana, yang meminta penjaga Masjid untuk mengusir dia dari tempat suci.

Selama kehadiran pemukim Yahudi di dalam Masjid, polisi Israel menjaga di gerbang dan membatasi masuknya pemuda dan perempuan Muslim serta menyita identitas mereka sebelum mengizinkan mereka masuk.

Juru bicara untuk Islamic Waqf juga mengatakan bahwa polisi Israel memanggil Murad Hamad, salah satu penjaga Masjid Al-Aqsha, tanpa menyebutkan alasan untuk tindakan mereka. [ded412/palinfo]

Penyanderaan di Sydney Berakhir , Tiga Tewas

SYDNEY (Jurnalislam.com) – Para sandera yang ditahan oleh seorang pria bersenjata di sebuah kafe di Sydney berhasil dibebaskan polisi. Tembakan dan ledakan terdengar saat polisi bergerak untuk mengakhiri penyanderaan yang berlangsung selama 16 jam.

Tiga orang tewas, termasuk penyandera itu sendiri, kata polisi. Seorang polisi juga terluka tapi dalam kondisi stabil.

Andrew Scipione, komisaris polisi New South Wales (NSW), memuji hasil kerja departemennya. Dia mengatakan total jumlah sandera ada 17.

Tayangan televisi menunjukkan sandera keluar dari Lindt Chocolate cafe. Beberapa diangkat dalam tandu saat ambulans datang.

Penyanderaan telah dimulai sejak Senin (15/12/2014) pagi.

Media Australia, mengutip seorang sumber polisi, mengidentifikasi penyandera bernama Man Haron Monis, seorang pengungsi Iran yang mempunyai catatan kriminal.

"Ini adalah insiden yang sangat mengganggu," Tony Abbott, Perdana Menteri Australia, mengatakan beberapa jam setelah krisis penyanderaan dimulai.

Abbott mengatakan pria bersenjata itu mengklaim "motivasi politik,'' tapi dia berhenti membuat referensi khawatir akan adanya rencana teror.

Sebelumnya, Scipione mengatakan bahwa polisi tidak tahu motivasi penyandera. "Kami berhadapan dengan situasi penyanderaan dengan pelaku bersenjata."

Channel 10 news mengatakan menerima video di mana seorang sandera dalam kafe menyampaikan tuntutan penembak. Stasiun ini mengatakan, polisi meminta mereka tidak menyiarkannya, dan Scipione secara terpisah meminta semua media yang mungkin dihubungi oleh pria bersenjata itu untuk mendesak dia berbicara dengan polisi.

Ratusan polisi membanjiri kawasan bisnis Sydney, jalan-jalan ditutup dan kantor-kantor dievakuasi.

Masyarakat diberitahu untuk menjauh dari Martin Place – lokasi Lindt Chocolate Café.  [ded412/Aljazeera]

Jabhah Nusrah Berhasil Kuasai Markas Besar Rezim Assad di Idlib

SURIAH (Jurnalislam.com) – Jabhah Nusrah bersama fraksi mujahidin lainnya berhasil merebut kontrol dua pangkalan strategis di provinsi barat laut Idlib dari Tentara Suriah setelah terjadi pertempuran sengit, Senin (15/12/2014)

Sebagaimana di tulis Aljazeera, Jabhah Nusrah yang  berkoordinasi dengan kelompok Jund al-Aqsa dan Ahrar al-Sham, menguasai pangkalan militer Hamidiyeh dan Wadi al-Deif, pada hari Senin, menurut Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris.

Jabhah Nusrah awalnya melaporkan kemenangan di Wadi al-Deif, di provinsi Idlib, yang berbatasan dengan Turki. The Observatorium mengatakan sedikitnya 31 tentara rezim Syiah Assad tewas dan 12 mujahidin syahid dalam pertempuran yang dimulai pada hari Ahad.

Dalam serangan terhadap Wadi al-Deif, "Jabhah Nusrah menggunakan tank dan senjata berat lainnya yang mereka rebut bulan lalu dari Syrian Revolutionary Front (yang didukung pasukan Barat/Eropa)," kata direktur The Observatorium, Rami Abdel Rahman.

Setelah beberapa jam pengambilalihan Wadi al-Deif, Jabhah Nusrah juga mengambil alih Hamidiyeh. "Mereka mengambil 15 tentara sebagai tahanan dari Hamidiyeh," kata Abdel Rahman.

Penguasaan pangkalan militer di Idlib dianggap sebagai pukulan bagi pemerintah rezim Suriah yang telah berhasil memegang jabatan selama lebih dari dua tahun dan menangkal serangan berulang-ulang dari mujahidin.

Faksi faksi jihad dan Jabhah Nusrah menguasai banyak pedesaan provinsi Idlib, sementara pasukan pemerintah rezim Assad hanya mendominasi ibu kota provinsi. [ded412/Aljazeera]

300 Ulama dan Akademisi Minta Interpol Hapus Syeikh Yusuf al-Qardhawi dari DPO

MESIR (Jurnalislam.com) – Sekelompok ulama Muslim, akademisi dan intelektual pada hari Senin (15/12/2014) meminta kepada organisasi polisi internasional, dikenal dengan Interpol, untuk menghapus nama ulama Muslim terkemuka Syeikh Yusuf al-Qardhawi dari daftar pencarian orang.

Dalam pernyataan yang ditandatangani oleh 300 ulama Muslim, akademisi dan intelektual, mereka mengatakan bahwa setiap kerugian yang menimpa Syeikh Yusuf al-Qardhawi akan menimpa mereka.

“Hal ini juga akan merugikan Islam moderat pada umumnya,” tambah penandatangan.

Ulama dan intelektual mengecam penambahan baru-baru nama ulama terkemuka kedalam daftar pencarian Interpol, menggambarkan langkah itu sebagai sebuah tindakan “tidak bertanggung jawab” dan “menghina” Islam dan kaum Muslim.

Dalam sebuah pernyataan, akademisi dan intelektual dijelaskan Syeikh Yusuf al-Qardhawi sebagai seorang “imam,” atau pemimpin, moderasi Islam dan seorang teolog penting.

Sepuluh hari lalu, Interpol mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk sejumlah tokoh Ikhwanul Muslimin, termasuk al-Qaradawi, yang berkebangsaan Mesir dan Qatar.

Surat perintah itu dikeluarkan atas permintaan pemerintah Mesir.

Interpol mengatakan Syeikh Yusuf al-Qardhawi telah dituduh menghasut pembunuhan dan membantu narapidana melarikan diri dari penjara.

Syeikh Yusuf al-Qardhawi adalah kepala Persatuan Ulama Muslim Internasional. Dia adalah bagian dari daftar tersangka.

Ada Lembaga Asing Bantu Pembangunan Rudenim Hingga Fasilitasi Imigran Syiah

BALIKPAPAN (Jurnalislam.com) – Sejak Australia menutup pintu rapat-rapat bagi para pencari suaka dan pengungsi pada 1 Juli 2014 lalu, Indonesia kebanjiran imigran gelap. Mayoritas dari mereka (ada sebanyak 60%; menurut data UNHCR) berasal dari Afghanistan.

Anggota Jurnalis Islam Bersatu (JITU), Fajar Shadiq melaporkan berdasarkan hasil wawancara dengan para pejabat keimigrasian, Australia memang masih menjadi destinasi favorit bagi para imigran daerah konflik. Mereka datang dengan modus sebagai pencari suaka atau pengungsi hingga kemudian bisa transit di Indonesia.

Dalam proses pengajuannya sebagai pencari suaka politik, ada dua kemungkinan bahwa para imigran ini akan diterima atau ditolak oleh negara ketiga. Kalau diterima mereka menunggu berangkat ke negara yang dituju. Kalau ditolak itulah yang menjadi masalah.

UU Imigrasi memberi mereka dua pilihan; dia bisa dimasukkan ke Rudenim selama 10 tahun, lalu jika lewat dari 10 tahun mereka bisa difasilitasi di luar Rudenim dengancara ditempatkan di community house. Atau dia boleh pulang secara sukarela ke negaranya, dengan difasilitasi oleh NGO internasional bernama International Organization for Migration (IOM).

Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban Rumah Detensi Imigrasi Lamaru Balikpapan, Edu Andarius Aria menyatakan IOM ini merupakan NGO internasional, namun bukan di bawah garis struktural PBB.

“Ini harus dipahami, beberapa wartawan selalu menulis dia (IOM) itu di bawah PBB. Dia bukan dari PBB. Dia support memberikan fasilitas makan apa segala macam. Menjadi fasilitator antara kami dan PBB, tapi dia bukan di bawah PBB. Sumber dananya berasal dari donor, sumbangan dan lainnya,” ungkap Edu saat ditemui JITU di Rudenim Lamaru Balikpapan pada Kamis, (11/12).

Edu mengungkapan, IOM ini merupakan lembaga yang memberi bantuan kepada pihak imigrasi. Dari mulai pembangunannya hingga fasilitasnya kesehariannya. Menurutnya, pihak Australia menjadi salah satu donor yang cukup dominan pada lembaga yang mengurusi para pengungsi ini. (Fajar Shadiq/jurnis/JITU)

Mau Pergi Kemana Sebenarnya Para Imigran Gelap Syiah di Balikpapan itu?

BALIKPAPAN (Jurnalislam.com) –  Imigran Syiah dari Afghanistan yang saat ini berada di Balikpapan memang diduga masuk lewat jalur ilegal. Mereka sama sekali tidak membawa identitas dan hanya mengandalkan sertifikat pengungsi dan pencari suaka dari UNHCR, lembaga PBB yang bertugas mengurusi pengungsi.

Lantas ke manakah tujuan akhir mereka? Apakah mereka memang sengaja ingin menetap di Indonesia atau hanya sekadar transit untuk menuju ke negara ketiga?

"Dalam kurun waktu satu dekade ini ya, kalau kita baca peta, tujuan akhirnya ke sana (Australia-red)," ujar Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban Rumah Detensi Imigrasi Lamaru Balikpapan, Edu Andarius Aria saat ditemui di Balikpapan pada Kamis, (11/12/2014).

Lembaga PBB yang mengurusi pengungsi, UNHCR, menyatakan sampai dengan akhir November 2014, ada 6,348 pencari suaka terdaftar di UNHCR Jakarta secara kumulatif. Sebagian besar dari mereka berasal dari Afghanistan (60%), Iran (9%), Somalia (6%) dan Iraq (6%). Namun menurut Edu, Indonesia bukanlah sebagai negara tujuan para imigran Syiah ini.

“Kalau sekarang ini bukan ya. Indonesia sebagai negara tujuan saya rasa enggak. Tapi masalahnya dia terjebak di sini menunggu keputusan diterima atau tidak ke negara ketiga,” tambahnya.

Berdasarkan penelusuran Fajar Shadiq, anggota Jurnalis Islam Bersatu (JITU) selama di Balikpapan, gelombang imigran Syiah di Balikpapan ini berjumlah hampir 300 imigran. Sebanyak 132 orang berada di dalam Rudenim Lamaru Balikpapan, sementara 86 lainnya ditampung di rumah dinas kepala kantor imigrasi Balikpapan yang berada di pusat kota.

Meski tidak ada dokumen yang membolehkan mereka ke Australia, mereka nekat gambling yang penting keluar dari tanah kelahirannya di Afghanistan.

Edu menuturkan,  ada dua cara para imigran gelap ini keluar dari negaranya, yaitu dengan cara ilegal maupun cara legal. Mayoritas dari mereka itu ambil jalan pintas dengan memakai cara ilegal. Menjadi manusia perahu, bekerjasama dengan sindikat perdagangan tenaga kerja manusia.

“Nah, karena jumlah perahu ilegal itu semakin banyak ke Australia itu menjadi sebab Australia menerapkan kebijakan mereka (menutup pintu pencari suaka-red),” tambah Edu.

Para imigran ini lebih menyukai cara ilegal, karena kalau melalui jalur legal para imigran ini harus menunggu,tanpa ada batas waktu yang jelas. Menurut Edu, seluruh imigran syiah yang berada di Balikpapan ini statusnya sedang menunggu semua. Ada yang menunggu untuk wawancara kedua untuk menjadi pengungsi.Sementara yang sudah jadi pengungsi menunggu ada negara ketiga yang mau menerima mereka. (Fajar Shadiq/jurnis/JITU)

Kenapa Imigran Gelap Syiah di Balikpapan Tidak Bisa Dideportasi?

BALIKPAPAN (Jurnalislam.com) – Ribuan pengungsi imigran syiah membanjiri wilayah Indonesia. Balikpapan salah satunya. Menurut penelusuran Fajar Shadiq, anggota Jurnalis Islam Bersatu (JITU) yang melaporkan dari Balikpapan, ada sekitar 300 imigran asal Afghanistan di Kota Balikpapan. Sementara di seluruh Indonesia jumlahnya lebih dari 6.000 imigran.

Keruan saja, segenap masyarakat menolak kedatangan imigran ilegal ke kota yang mereka tinggali. Pasalnya, selain tidak ada dokumen yang lengkap, hanya mengandalkan selembar kertas sertifikat dari UNHCR, mereka juga memiliki paham dan ideologi yang bertolak belakang dengan umat Islam di Indonesia.

Pengungsi Afghanistan ini terang-terangan mengaku beragama Syiah. Masyarakat khawatir, mereka akan menyebarkan pengaruhnya ke Indonesia. Apalagi, imigran Syiah, khususnya yang berada di Balikpapan, tidak semuanya tertampung di Rumah detensi Imigrasi (Rudenim).

Banyak pihak bertanya-tanya, kenapa pihak imigrasi tidak mendeportasi mereka? Ditemui di Balikpapan, Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban Rumah Detensi Imigrasi Lamaru Balikpapan, Edu Andarius Aria menyatakan bahwa saat ini pihak keimigrasian juga terbentur dengan hukum yang dibuatnya sendiri.

“Kita ini terbentur dengan hukum, karena para pencari suaka itu ada payung hukumnya. Di luar itu ada konvensi tentang HAM, ada konvensi tentang pengungsi tahun 1951, walaupun kita tidak ikut meratifikasi,” ujar Edu saat ditemui di Rudenim Lamaru Balikpapan pada Kamis, (11/12) lalu.

Meskipun Indonesia tidak ikut meratifikasi konvensi internasional tentang pengungsi, tetapi ada hukum positif kita yang sudah mengatur di sini.Ada aturan imigrasi yang menyatakan bahwa pencari suaka tidak bisa dideportasi. Yaitu berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor IMI-1489.UM.08.05 Tahun 2010. (Fajar Shadiq/JITU/jurnis)

LUIS Tegur 3 Mal di Solo yang Tekankan Karyawan Muslim Pakai Atribut Natal

SOLO (Jurnalislam.com) –  Sejumlah elemen Islam Surakarta siang tadi, Senin (15/12/2014) sekitar pukul 13.00 WIB menyerahkan Surat Himbauan kepada para pengusaha Supermarket, Minimarket, Hotel, SPBU, dan Mal untuk tidak memaksa karyawannya yang beragama Islam mengenakan atribut Natal.

Elemen Islam Surakarta yang terdiri dari Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS), Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Brigade Al Ishlah, Jamaah Ansarut Tauhid (JAT) dan Jamaah Ansarus Syariah (JAS) mendatangi 3 lokasi sekaligus yang telah terbukti meminta karyawan muslim/muslimah mengenakan seragam ala Santa Claus. Tiga lokasi tersebut adalah Solo Paragon Lifestyle Mal, Solo Grand Mal dan Luwes Kartasura Sukoharjo. 

Ketiga manager mal meminta maaf dan berterimakasih atas masukan dan sarannya setelah Ketua LUIS Edi Lukito membacakan surat himbauan tersebut. 

"Ketiga supermarket/mal tersebut berjanji akan mengevaluasi masalah kostum atau seragam mirip Santa Claus tersebut,” tulis LUIS dalam rilis yang diterima Jurniscom, Senin (15/12/2014).

Aksi ini juga mendapat dukungan dari Mapolres Surakarta melalui Kasat Intel Polres Surakarta Kompol M. Fakhrudin dan Kasat Reskrim Kompol Guntur. Mereka berjanji akan berkoordinasi dengan para pengusaha agar aspirasi umat Islam tersebut bisa diterima. (amaif/luis/jurnis)

 

No          :  331 / HM/DPP-LUIS/XII/2014

Hal          :  HIMBAUAN DAN SURAT TERBUKA

Lamp.    :  –

Kepada :

Ykh.Para Pengusaha Swalayan,SPBU,Hotel,Supermarket, Minimarket, Bank dll.

Di SOLO RAYA Khususnya dan INONESIA pada umumnya.

Berdasarkan temuan, pengamatan kami serta laporan dari berbagai pihak yang peduli terhadap saudaranya sesama Muslim yang  diindikasikan terdholimi/pemaksaan kehendak ditempat mereka bekerja telah ditemukan fakta bahwa,” Setiap menjelang tanggal 25 Desember diwajibkan/dipaksa memakai Topi Santa close/atribut natal lainnya oleh pimpinan walaupun bertentangan dengan agama dan keyakinannya“.

Oleh sebab itu kami DPP-LUIS menghimbau kepada semua pihak :

  1. Kepada Pengusaha agar jangan membudayakan dan memaksakan kehendak kepada karyawan  untuk memakai topi santa close atau atribut lainnya lainya yang merupakan ciri khas dari salah satu agama tertentu
  2. Kepada tokoh Umat Islam agar ikut dalam memantau di wilayahnya dari praktek pemaksaan keendak kapada orang Islam yang diwajibkan pakai topi Santa Close atau atribut natal lainnya
  3. Kepada Pemerintah dan Stakeholder untuk menjaga dan mempertahankan agar kerukunan antar umat  beragama tetap terjaga.
  4. Jika ditemukan penyimpangan dimohon secara resmi berkoordinasi dengan kami pengurus DPP-LUIS dan akan segera kami sikapi.   

Demikian himbauan ini kami sampaikan dengan harapan  agar semua pihak yang kami maksud dapat  memperhatikan dan menjaga agar suasana tetap kondusif.

Surakarta, 14 Desember 2014

Ketua LUIS

 

Edi Lukito, SH

                             Sekretaris

 

                             Drs.Yusuf Suparno

   

Tembusan :

  1. Ketua MUI Surakarta
  2. Walikota Surakarta
  3. Ketua DPRD Surakarta
  4. Ketua FKUB Surakarta
  5. Kapolresta Surakarta
  6. Dandim Surakarta
  7. Ormas Islam di Surakarta