Mohammaed Islam, Remaja 17 Tahun yang Raup Rp 917 M di Wall Street

NEWYORKS (Jurnalislam.com) – Namanya Mohammed Islam, Pria asal Queens, Amerika Serikat. Anak  dari imigran dari wilayah Bengal, Asia Selatan ini dalam sekejap berhasil mendapatkan keuntungan yang luar biasa dalam sekejap dalam usia yang sangat muda, masih berumur 17 tahun. Baru akhir bulan ini akan menamatkan sekolah SMAnya.

Dikutip Dream dari New York Magazine, Senin 15 Desember 2014, pemuda berusia 17 tahun ini mendapat keuntungan dari perdagangan saham di Wall Street. Dia meraup untung  besar itu saat makan siang di sekolahnya, Stuyvesant High School.

Pemuda yang dijuluki “Srigala Remaja dari Wall Street” ini langsung membeli mobil BMW, namun sayang dia tidak bisa mengendarainya karena tak memiliki surat izin mengemudi. Dia juga menyewa apartemen di Manhattan. Meskipun orangtuanya tidak akan mengizinkannya keluar dari rumah.

Mungkin dizaman teknologi ini bukanlah hal yang ajaib (walaupun masih dibilang luar biasa) jika dalam usia muda sudah menjadi kaya raya dan mendapat banyak keuntungan dari segi keuangan. Seperti bos Facebook.com, google atau lainnya. Jadi adalah suatu yang bukan lagi mencengankan. Namun tetap menarik untuk kita sharing.

Apa yang paling menarik dari sosok pria ini?

Dalam sebuah wawancara, Islam mengatakan;”Uang. Jika uang tidak mengalir, jika bisnis tidak berjalan, tidak ada inovasi, tidak ada produk, tidak ada investasi, tidak ada pertumbuhan, dan tidak ada pekerjaan,” .  Perkataan Mohammed Islam ini dapat kita lihat dengan tindakan kebanyakan PNS dinegeri kita ini.

Kenapa saya katakan PNS? karena kebanyakan PNS mengambil kredit di BANK terus dipotong setiap bulan, yang seharusnya uang itu bisa berputar tapi langsung masuk ke BANK. Artinya banyak uang yang tidak mengalir karena setiap bulan harus ‘bekerja untuk bank’.

“Tapi itu bukan hanya tentang uang,” Lanjut Islam ketika menjelaskan tentang impiannya. “Kami ingin membangun persaudaraan. Seperti, kita semua yang terhubung, yang bersama-sama, yang memiliki pengaruh. Seperti Koch bersaudara,”tambahnya.

Islam mulai belajar bermain saham sejak usia 9 tahun. Inspirasi terbesar Islam adalah Paul Tudor Jones, seorang miliarder, manajer aset pribadi dari Connecticut, yang nangkring di peringkat 108 orang terkaya di Amerika Serikat versi Forbes.

Yang ditemukan Islam dalam diri Jones adalah keuletan. Dia masih teringat saat merugi akibat bisnis ini. Dia hampir saja putus asa. Namun Islam kembali bertarung di Wall Street seperti yang dilakukan Jones.

“Siapa saya hari ini. Paul Tudor Jones mengatakan: Anda belajar lebih banyak dari kekalahan Anda daripada dari keuntungan Anda.”

Sebaiknya pemerintah kita bisa belajar juga dari Tudor Jones, bukan cuma bisa jual jual barang milik negara untuk menutupi kerugian, atau menghemat-hemat uang negara tapi tidak produktiv dan mengurangi efesiensi. Kesalahan yang dilakukan zaman megawati sudah sangat banyak merugikan negara, sudah sepantasnya itu jadi pelajaran yang tidak perlu diulangi lagi.

sumber: dream.co.id

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.