Astagfirullah, Masjid di Semarang Jadi Sasaran Vandalisme Geng Motor

UNGARAN (Jurnalislam.com) – Aksi geng motor di Kota Ungaran, Kabupaten Semarang kian meresahkan masyarakat. Perbuatan jahil mereka tak hanya menyasar ruang-ruang publik, tempat-tempat ibadah pun juga jadi sasaran.

Tiga buah coretan mengotori dinding lantai tiga Masjid Agung Ungaran yang terletak di depan rumah dinas Bupati, Jl Ahmad Yani, Ungaran.

Penjaga masjid, Khamdan Ngabdul Hakim (23), mengaku kaget saat mengetahui ada coretan tulisan berwarna hitam dengan ukuran yang sangat besar di dinding salah satu ruangan di lantai tiga.

Diberitakan tribunnews, Tulisan tersebut antara lain “X-NZB2″, “X-NZB2 Siap Tempur” dan “Voltavia” dengan ukuran huruf sekitar 80 sentimeter.

“Kamar kami juga di lantai tiga ini, kalau ada yang naik ke sini pasti kita tahu. Diperkirakan mereka beraksi pada saat pelaksanaan ibadah salat Jumat, saat itu semua penjaga tugas di ruang utama salat di lantai dua,” kata Hakim, Senin (22/12) siang.

Dari penelusuran Hakim, diduga coretan tersebut dibuat oleh anggota geng motor yang mempunyai markas di daerah Bergas dan Bawen. Coretan dinding tersebut sudah ada sekitar tiga pekan yang lalu dan sudah dilaporan ke Satpol PP Kabupaten Semarang.

“Katanya itu lambang sebuah geng motor yang ada di salah satu SMP di Bergas. Tapi ada yang bilang juga geng motor dari Bawen,” ujarnya.

Marno, takmir Masjid Agung Ungaran, mengatakan, sebelum adanya coretan tersebut, pihaknya juga mengeluhkan adanya kejadian pecahnya beberapa asbes dan gipsum yang ambrol. Diduga, itu terjadi karena diinjak-injak oleh pelaku yang sama.

Pecahnya asbes tersebut mengakibatkan gipsum dibawahnya ambrol karena terkena aliran air hujan sehingga lantai utama masjid tergenang air.

“Asbes yang ambrol ada empat lembar ukuran 90 cm x 2,2 meter dan gipsum empat lembar ukuran 1,2 meter x 2,40 meter. Bagian atap ini sudah dua kali kita perbaiki akibat diinjak-injak. Lha itu belum lama, malah ada coretan di dinding ini,” terang Marno.

Yang lebih memprihatinkan, lanjut Marno, kaligrafi bertuliskan Allah yang terbuat dari stainless di bagian mustaka atau puncak Masjid juga hilang. Di bagian tiang mustaka malah digantungkan duk (setangan leher) Pramuka.

“Entah bagaimana caranya mereka bisa naik ke puncak masjid. Yang jelas tulisan ‘Allah’ hilang, ditutupi duk pramuka. Di atap juga ada pecis yang ketinggalan,” ungkapnya.

Kejadian yang meresahkan ini pun sudah dilaporan ke pihak Satpol PP Kabupaten Semarang dengan harapan kedepan keberadaan Masjid Agung terhindar dari tangan-tangan jahil.

Demi mengantisipasi kejadian serupa, pihaknya setiap pelaksananan ibadah shalat jumat mengerahkan remaja puteri untuk mengawasi area parkir dan tangga menuju lantai dua masjid.

“Sementara kami minta bantuan anak-anak Panti Sahal Suhail yang puteri untuk berjaga di area parkir dan sekitar masjid pada saat Jumatan. Kalau ada yang keluyuran di tengah parkir dan lantai masjid saat shalat jumat, bisa dideteksi,” imbuhnya. (amaif/muslimdaily)

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.