WASHINGTON (jurnalislam.com) – Pemerintah AS telah memerintahkan pengurangan sementara jumlah personilnya di Yaman akibat pertempuran yang sedang berlangsung.
Syiah Houthi merebut sebagian besar ibukota Yaman, Sanaa, pada hari Minggu kemarin dan Al-Qaeda di Semenanjung Arab telah meminta muslim Sunni untuk menyerang Syiah Houthi .
Juru bicara Departemen Luar Negeri, Jen Psaki, mengatakan dalam pernyataan yang dirilis pada hari Kamis (25/9/2014): "Hari ini Departemen Luar Negeri memerintahkan pengurangan sementara jumlah personil pemerintah AS di Yaman.”
"Kami mengambil langkah ini untuk berhati-hati dan dalam menanggapi perkembangan politik terakhir dan perubahan situasi keamanan yang tak terduga di Yaman."
Psaki mengatakan kedutaan AS akan terus beroperasi dengan personil yang berkurang.
Dia menambahkan: "Kami terus memonitor perkembangan di Yaman dan akan mengkalibrasi respons kita saat situasi berkembang."
Departemen tersebut juga meminta warga AS untuk menghindari perjalanan yang tidak penting ke negara itu.
Yaman dilanda konflik sejak protes pro-demokrasi memaksa Presiden Ali Abdullah Saleh untuk mundur pada tahun 2012 setelah 33 tahun berkuasa. [ded412/AA]