Armada Perang Turki Kini Bergerak ke Idlib

Armada Perang Turki Kini Bergerak ke Idlib

IDLIB ((Jurnalislam.com) – Sebuah konvoi Angkatan Bersenjata Turki pindah ke lokasi titik observasi keempat yang direncanakan di Idlib, Suriah pada hari Senin (5/2/2018) untuk menetapkannya sesuai dengan kesepakatan Astana, menurut koresponden Anadolu Agency di lapangan.

Konvoi tersebut memasuki Idlib dari Turki di pagi hari di pedesaan Aleppo barat, yang berada di dalam zona de-eskalasi.

Turki bertujuan untuk membangun titik pengamatan keempat di wilayah tersebut dengan pasukan yang dikerahkan, koresponden melanjutkan.

Mujahidin HTS Tembak Jatuh Pesawat Tempur Rusia di Idlib

Kemudian pada hari Senin, Staf Umum Turki mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa upaya untuk menetapkan titik pengamatan keempat telah dimulai, menambahkan bahwa pengintaian untuk dua titik observasi tambahan juga telah dimulai.

Pernyataan tersebut menambahkan bahwa zona de-eskalasi Idlib diciptakan sebagai bagian dari perundingan Astana, Kazakhstan untuk membangun, mengamati dan memberikan kontinuitas gencatan senjata di Suriah, untuk menetapkan kondisi yang sesuai demi memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan kepada pihak yang membutuhkan, dan untuk memudahkan kembalinya para pengungsi ke rumah mereka.

Ratusan Warga Irak akan Bergabung dengan Operasi Militer Turki di Suriah

Selama perundingan damai di ibu kota Kazakhstan, Astana, tiga negara penjamin, yaitu Turki, Iran dan Rusia sepakat untuk menetapkan zona de-eskalasi di Idlib, Suriah dan di beberapa bagian provinsi Aleppo, Latakia, dan Hama.

Pada 12 Oktober 2017, militer Turki mulai menyeberang ke wilayah tersebut guna menetapkan titik pengamatan untuk memantau rezim gencatan senjata di zona de-eskalasi Idlib.

Berdasarkan kesepakatan Astana, Turki ditetapkan untuk secara bertahap membangun 12 titik pengamatan, dari utara Idlib ke selatan.

Analisis: Turki Perhitungkan Kekuatan Hayat Tahrir al Sham di Idlib

Idlib, yang terletak di Suriah barat laut di perbatasan Turki, menghadapi serangan hebat dari rezim Assad setelah sebuah perang saudara yang kejam pecah pada tahun 2011

Sejak Maret 2015, Idlib tidak lagi berada di bawah kendali rezim Assad dan didominasi oleh kelompok oposisi militer dan organisasi bersenjata anti-rezim.

Bagikan