WASHINGTON (Jurnalislam.com) – Presiden AS Donald Trump pada hari Rabu (2/1/2019) menyetujui invasi Uni Soviet ke Afghanistan, kemungkinan membingungkan konflik dengan yang sudah ada di Chechnya.
“Alasan Rusia berada di Afghanistan adalah karena militan menuju ke Rusia. Mereka telah melakukan hal yang benar dengan berada di sana,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih. “Masalahnya adalah itu adalah pertarungan yang sulit, dan mereka benar-benar kalah. Mereka ingin disebut sebagai Rusia dan bukannya disebut sebagai Uni Soviet.”
Invasi Moskow ke Afghanistan disebut-sebut sebagai salah satu faktor penyebab jatuhnya Uni Soviet.
Soviet menginvasi negara Asia Tengah tersebut pada tahun 1979 dengan alasan untuk mendirikan pemerintahan yang ramah di sana.
AS dan sekutunya mendukung pasukan anti-Soviet yang dikenal sebagai Mujahidin dalam perang mereka melawan Tentara Soviet, dengan mempersenjatai dan mendanai kelompok itu selama invasi Soviet.
Baca juga:
-
Dinilai Membuahkan Hasil Positip, Begini Pembicaraan Langsung Taliban dengan AS
-
Mengejutkan Ribuan Pejuang Asing Gabung ke Taliban
-
Taliban Rilis Video Latihan Pasukan Komando
-
17 Tahun Perang Lawan Taliban Gak Kelar-kelar, Komando Pasukan AS dan NATO Diganti
Uni Soviet sepenuhnya menarik diri dari Afghanistan pada tahun 1989, dan pemerintah pro-Soviet yang didirikan di sana runtuh pada tahun 1992 setelah terlibat perang di Afghanistan dengan Mujahidin.
Trump lebih lanjut menyerukan Rusia, India dan Pakistan untuk melakukan perlawanan terhadap pejuang Taliban di Afghanistan saat AS gagal memperoleh hasil setelah 17 tahun bercokol di sana, Trump juga mengecam mantan Menteri Pertahanannya, James Mattis, yang katanya tidak berkinerja baik di Afghanistan.
“Bagaimana dia melakukannya di Afghanistan? Tidak terlalu bagus. Tidak terlalu bagus. Saya tidak senang dengan apa yang dia lakukan di Afghanistan,” katanya. “Presiden Obama memecatnya, dan pada dasarnya aku juga.”
Mattis mengundurkan diri dari jabatan puncak Pentagon pada bulan Desember karena perbedaan kebijakan dengan presiden.
Dia dicopot dari jabatan sebelumnya sebagai kepala Komando Pusat AS pada 2013 oleh Presiden Barack Obama saat itu.
One thought on “Akan Bernasib Sama dengan Rusia, Trump Dukung Invasi Soviet 1979 ke Afghanistan”