Ahrar al-Sham Mengumumkan Pemimpin Baru

SURIAH (jurnalislam.com) – Ahrar al-Sham menunjuk Abu Jaber sebagai pemimpin baru setelah komandan Hassan Abboud gugur dalam ledakan bom di Idlib.

Ahrar al-Sham mengumumkan kepemimpinan baru setelah gugurnya para petingginya selama serangan bom pada pertemuan tingkat tinggi di provinsi Idlib kemarin.

Hassan Abboud, pemimpin Ahrar al-Sham, berada diantara 45 orang yang gugur dalam sebuah bunker bawah tanah di dekat sebuah gudang amunisi di luar Ram Hamdan, pada hari Selasa (9/9/2014).

Ahrar al-Sham mengumumkan pada hari Rabu (11/9/2014) bahwa pemimpin baru Ahrar al-Sham adalah Hashim al-Sheikh, yang juga dikenal sebagai Abu Jaber, sedangkan wakilnya adalah Abu Saleh Tahan.

Dalam sebuah pernyataan video, Ahrar al-Sham mengatakan dewan telah menunjuk Hashem al-Sheikh, juga dikenal sebagai "Abu Jaber", sebagai pemimpin dan Abu Saleh Tahan sebagai kepala militer. Kelompok ini juga berjanji untuk terus berjuang melawan pasukan rezim pemerintah Suriah dan menghadang serangan militer IS.

Ahrar al-Sham memiliki sekitar 20.000 mujahidin dan merupakan kekuatan utama dalam aliansi Front Islam,

Sekitar 50 pemimpin Ahrar al-Sham sedang berkumpul di sebuah rumah ketika ledakan terjadi dalam pertemuan kemarin, yang terjadi di provinsi Idlib Suriah.

Beberapa pengamat menggambarkan insiden itu sebagai serangan gas. Menurut Abu Baraa, tokoh mujahidin dari kelompok yang bergabung dengan Ahrar al-Sham, seorang dokter yang memeriksa jenazah melihat sedikit tanda luka eksternal. pada tubuh korban.

Laporan lain menyebutkan bahwa korban meninggal karena menghirup asap. Sulit untuk secara independen memverifikasi laporan atau gambar atau penyebab kematian.

Dokter melihat jenazah dengan buih di mulut dan cairan yang berasal dari mata dan hidung, Abu Baraa mengatakan, seraya menambahkan bahwa para pemimpin Ahrar al-Sham bertemu di sebuah bunker bawah tanah yang dijaga ketat.

"Ini adalah serangan yang sangat canggih di lokasi yang sangat aman," katanya. Sangat tidak mungkin untuk secara independen memverifikasi laporan tentang insiden atau penyebab kematian. [ded412/world bulletin/aljazeera]

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.