ANKARA (Jurnalislam.com) – Raed al-Saleh, kepala White Helmets (Pertahanan Sipil Suriah), mengatakan kepada Anadolu Agency, Ahad (30/9/2018) bahwa kelompok mereka telah ditargetkan dengan tuduhan palsu oleh Rusia dan negara-negara lain karena mengumpulkan bukti tangan pertama atas kekejaman yang dilakukan oleh rezim Assad dan sekutu-sekutunya.
The White Helmets telah berjuang melawan dua pertarungan terpisah pada saat yang bersamaan. Ketika mencoba menyelamatkan warga sipil dari pemboman, mereka juga menghadapi bahaya karena mereka berubah menjadi “target yang sah dan terbuka” oleh rezim Syiah Bashar al-Assad dan Rusia.
Baca juga: Jet Tempur Syiah Assad dan Rusia Incar Tim Medis White Helmets
Di sisi lain, mereka melawan kampanye kotor dan pencemaran nama baik, al-Saleh dari White Helmets, atau Pertahanan Sipil Suriah, berbicara kepada Anadolu Agency tentang upaya mereka untuk kemanusiaan.
Anadolu Agency: Pertama-tama, kami ingin mengucapkan terima kasih karena telah berbicara dengan kami. Siapakah the White Helmets? Bagaimana Anda mendefinisikan diri sendiri? Kapan dan mengapa Anda membangun White Helmets?
Raed al-Saleh: The White Helmets mulai beroperasi di Aleppo hingga akhir tahun 2012 dan awal 2013. Kami adalah sekelompok pemuda Suriah dari berbagai jenis pekerjaan. Tim kami meliputi tukang kayu, penjahit, pandai besi, pedagang, dan dokter. Kami dari latar belakang yang berbeda.
Seperti yang Anda ketahui, rezim kehilangan kendali atas beberapa daerah di Suriah pada akhir 2012. Setelah itu, pemukiman sipil terkena dampak serangan dari darat dan udara. Inilah saat kami mulai bekerja. Pada tahun 2013, sebagai kelompok relawan, kami mulai beroperasi di berbagai kota. Saya bergabung dengan tim pada pertengahan 2013.
Kemudian, pada 25 Oktober 2014, kami mengadakan konvensi untuk yayasan resmi kami. Pertemuan yayasan pertahanan sipil, juga dikenal sebagai White Helmets, diadakan di Adana [Turki selatan].
Tujuh puluh orang dari badan administratif tim pencarian dan pertolongan kami di Suriah ambil bagian. Dalam pertemuan itu, kami sepakat dengan organisasi payung lokal dan struktur teratas dari White Helmets, yang melayani rakyat Suriah. Kami menyebutnya Pertahanan Sipil.
Pada awal tahun 2015, orang-orang mulai memanggil kami “White Helmets” karena helm putih yang kami gunakan selama operasi.
Pada tahun 2017, jumlah relawan kami mencapai 4.300, termasuk 400 wanita. Namun, setelah rezim merebut banyak wilayah melalui apa yang disebut perjanjian, jumlah pekerja kami menurun menjadi 2.975. Hari ini, kami melakukan operasi penyelamatan di setiap wilayah yang bisa kami jangkau.
Bersambung…
2 thoughts on “White Helmets Kini Jadi Target Pasukan Assad dan Rusia (wawancara khusus bag 1)”