BRUSSELS (Jurnalislam.com) – Penjajah Israel pada hari Selasa (18/9/2018) menolak akses delegasi Parlemen Eropa (European Parliament-EP) ke Jalur Gaza yang diblokade, menurut pernyataan resmi EP.
“Pihak berwenang Israel sekali lagi menolak Delegasi untuk Hubungan (Delegation for Relations) EP yang mengantongi iazin dari izin Palestina untuk memasuki Jalur Gaza,” kata pernyataan itu.
Delegasi itu, tambahnya, telah meminta izin untuk memasuki jalur itu sebagai bagian dari misi tiga hari yang direncanakan ke wilayah Palestina.
Menyatakan bahwa tujuan kunjungan itu adalah “untuk memantau situasi kemanusiaan akibat satu dekade blokade”, pernyataan itu menegaskan bahwa Israel telah berturut-turut melarang delegasi EP memasuki Gaza sejak 2011.
“Delegasi EP memulai pekerjaannya di Yerusalem Timur dan bagian lain dari Tepi Barat yang diduduki pada hari Selasa dan direncanakan untuk mengunjungi Gaza pada hari Kamis,” jelasnya.
Sebagai akibat dari blokade Israel dan konflik berturut-turut, pernyataan itu menambahkan, warga Palestina di Jalur Gaza memiliki “akses yang tidak mencukupi untuk kebutuhan dasar, seperti air minum, makanan, perumahan, sekolah dan perawatan kesehatan”.
Baca juga: Mahmoud Abbas Serukan Dunia Turut Campur atas Esakali Militer Israel di Gaza
“Menyangkal masuknya EP ke Gaza telah menjadi hal yang sistematis. Itu tindakan sewenang-wenang dan tidak dapat diterima,” kata pernyataan yang mengutip ketua delegasi Neoklis Sylikiotis.
Menegaskan bahwa Israel telah mencoba mencegah delegasi untuk melihat situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza, Sylikiotis mengatakan bahwa jelas bahwa negara Yahudi yang memproklamirkan diri sendiri itu “malu dan takut” untuk mengizinkan delegasi memasuki daerah kantong yang diblokade.
Sylikiotis melanjutkan dengan mendesak masyarakat internasional untuk menekan Israel agar mengakhiri blokade 11 tahun atas Gaza.
Baca juga: Israel Tembaki Aksi Warga Gaza di Perbatasan, 2 Gugur, 40 Terluka dan 201 Pingsan
Israel pertama kali memberlakukan blokade pada 2006 setelah kelompok perlawanan Islam Palestina (Hamas) memenangkan pemilihan legislatif Palestina.
Pengepungan itu diperketat pada tahun berikutnya setelah Hamas merebut jalur itu dari Fatah.
Masih berlaku hingga hari ini, blokade telah menghancurkan perekonomian Gaza dan merampas banyak komoditas pokok bagi kira-kira dua juta penduduknya.
2 thoughts on “Tinjau Situasi Kemanusian di Gaza, Delegasi Eropa Ini Ditolak Israel”