ANKARA (Jurnalislam.com) – Menteri luar negeri Turki mengatakan pada hari Rabu (21/3/2018) bahwa tidak akan cukup jika kelompok teroris dukungan AS, YPG, hanya menarik diri dari wilayah Manbij Suriah.
“Tidak akan cukup bagi YPG untuk mundur dari Manbij. Akan ada kota-kota lain setelah Manbij,” kata Cavusoglu pada konferensi pers bersama dengan mitranya dari Lesotho, Lesego Makgothi, di ibukota Ankara, merujuk pada kemungkinan operasi Turki di wilayah itu, lansir Anadolu Agency.
Ditanya tentang keberadaan AS di Manbij dan hubungan Turki-AS, Cavusoglu mengatakan belum ada kesepakatan tetapi AS telah memahamai tentang menstabilkan Manbij dan sisi timur Sungai Eufrat.
Erdogan: Operasi Militer Turki Berlanjut ke Manbij
“Jika kita mencapai konsensus tentang peta jalan dengan AS, maka kita dapat mengatakan kita memiliki perjanjian. Saat ini, baru ada pemahaman,” katanya.

Pada 16 Februari, saat kunjungan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson ke Ankara, kedua negara “mencapai suatu pemahaman” untuk menormalkan hubungan setelah periode ketegangan atas situasi di Suriah.
YPG teroris harus terlebih dahulu mundur dari Manbij, Suriah utara, agar Turki dapat mengambil langkah dengan AS berdasarkan kepercayaan, kata Cavusoglu selama kunjungan Tillerson.
Ditanya tentang panggilan teleponnya Selasa ini dengan Tillerson, Cavusoglu mengatakan itu adalah percakapan “perpisahan” dengan sekretaris negara AS yang akan diganti tersebut.
Lawan Pasukan AS di Manbij, Turki akan Gunakan Jurus Pasukan Elit Ottoman
“Pada saat hubungan bilateral antara kedua negara sedang melalui proses kritis, Tillerson dan saya bekerja bersama,” kata Cavusoglu.
“Kami berkali-kali berbeda pendapat. Tapi ini wajar. Saya berharap dia sukses dan mengucapkan terima kasih atas kerja samanya dan untuk persahabatan kami.”
Pada 13 Maret, Presiden AS Donald Trump menunjuk Direktur CIA Mike Pompeo sebagai sekretaris negara berikutnya, menunggu konfirmasi Senat.