MUNICH (Jurnalislam.com) – NATO telah menyuarakan dukungan untuk operasi militer Turki melawan milisi bersenjata dukunganAS di wilayah Afrin, Suriah barat laut, namun mendesak agar operasi dilakukan secara “proporsional” dan “terukur.”
Berbicara dalam sebuah diskusi panel di the Munich Security Conference pada hari Jumat (16/02/2018), Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa konflik di Suriah menimbulkan ancaman keamanan bagi Ankara.
“Turki kami akui memiliki beberapa masalah keamanan, tidak ada sekutu NATO lainnya yang menderita lebih banyak serangan teroris daripada Turki, namun kami mengharapkan agar mereka mengatasi masalah ini secara proporsional dan terukur,” katanya kepada Anadolu Agency.
Gelar Operasi Militer di Suriah, Sekjen NATO: Turki Memiliki Hak
Stoltenberg mengucapkan terima kasih kepada Turki karena telah memberi tahu sekutu NATO tentang “Operation Olive Branch” yang sedang berlangsung melawan target PYD PKK teroris di Suriah barat laut.

“Kami menyambut baik kenyataan bahwa Turki memberi tahu sekutu NATO mengenai operasi di Afrin, di mana beberapa sekutu menggarisbawahi pentingnya respon yang terukur dan proporsional,” katanya.
Pada 20 Januari, Turki meluncurkan Operation Olive Branch untuk mencegah “koridor teror” terbentuk di sepanjang perbatasannya.
Afrin – sebuah wilayah yang berbatasan dengan provinsi selatan Hatay dan Kilis di Turki – telah dikendalikan oleh kelompok teroris PYD/PKK sejak tahun 2012, ketika pasukan rezim Suriah mengundurkan diri dari daerah tersebut.
PKK, yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, dan Uni Eropa, melakukan kampanye teror melawan Turki selama lebih dari 30 tahun, menewaskan hampir 40.000 orang.
PM Turki: Penjaga Perbatasan NATO Tidak Bisa Diserahkan pada Kelompok Teror Bentukan AS
Mengomentari perkembangan terakhir di Irak dan Suriah, kepala NATO memuji dukungan Turki untuk koalisi global melawan kelompok Islamic State (IS), yang juga dikenal sebagai ISIS atau ISIL.
“Turki telah menjadi anggota kunci koalisi itu,” katanya.
“Kemajuan yang telah kami buat dalam mengalahkan IS di Irak dan Suriah, tidak akan mungkin dicapai tanpa Turki sebagai pemain kunci,” tambahnya.
Stoltenberg menggarisbawahi bahwa Turki menyediakan infrastruktur penting, bandara dan banyak fasilitas lain yang penting bagi koalisi tersebut.