924 Target Militer Teror Dukungan AS Dihancurkan Turki

924 Target Militer Teror Dukungan AS Dihancurkan Turki

ANKARA (Jurnalislam.com) – Sebanyak 924 target militer PKK/KCK/PYD-YPG telah hancur akibat serangan udara sejak peluncuran Operation Olive Branch di wilayah Afrin barat laut Suriah, kata Staf Umum Turki dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (3/2/2018).

Pihak militer mengatakan sedikitnya 2.434 teroris “dinetralisir” sejak awal operasi.

Otoritas Turki sering menggunakan kata “dinetralisir” dalam pernyataan mereka untuk menyiratkan milisi yang bersangkutan menyerah atau terbunuh atau tertangkap.

Empat puluh satu tentara Turki tewas martir dan 199 lainnya terluka dalam bentrokan dengan teroris sejak awal operasi, tambahnya,

Lagi, Armada Perang Turki Bebaskan 8 Desa dari Milisi Dukungan AS di Afrin

Perawatan medis terhadap 63 tentara yang terluka telah selesai dan mereka kembali bertugas.

Pada 20 Januari, Turki meluncurkan Operation Olive Branch untuk membersihkan teroris YPG yang didukung miiter AS dari Afrin.

Menurut Staf Umum Turki, operasi tersebut bertujuan untuk membangun keamanan dan stabilitas di sepanjang perbatasan dan wilayah Turki serta untuk melindungi warga Suriah dari penindasan dan kekejaman teroris.

Operasi tersebut dilakukan di bawah kerangka hak Turki berdasarkan hukum internasional, resolusi Dewan Keamanan PBB, hak pembelaan diri berdasarkan piagam PBB, dan penghormatan terhadap integritas wilayah Suriah, katanya.

Armada Perang Turki Gempur Konvoi Pasukan Rezim Assad di Afrin dengan Artileri

Turki juga mengatakan bahwa hanya target militer yang dihancurkan dan bahwa “perhatian sepenuhnya” diambil untuk menghindari merugikan warga sipil.

Operasi melawan organisasi teror PKK/KCK terus berlanjut di provinsi-provinsi tenggara Turki dan Irak utara, kata militer Sabtu (03/03/2018).

Tujuh belas milisi “dinetralisir” di Sirnak, Siirt, Diyarbakir, Bitlis dan di Irak utara dari 24 Februari – 2 Maret, menurut pernyataan tersebut.

Pasukan Turki menghancurkan 23 target militer YPG dukungan AS yang digunakan sebagai tempat penampungan dan depot amunisi, dan lubang senjata. Beberapa senjata dan bahan peledak buatan tangan juga disita.

Militer mengatakan Turki telah membentuk delapan titik pengamatan di zona de-eskalasi Idlib di Suriah dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi gencatan senjata, mengakhiri bentrokan dan memberikan bantuan kemanusiaan dalam ruang lingkup perundingan Astana.

“Unsur-unsur Angkatan Bersenjata Turki melakukan tugas di wilayah tersebut sesuai dengan peraturan keterlibatan yang disepakati oleh negara penjamin selama perundingan Astana,” katanya.

Pasukan Turki Dihujani Roket dan Mortir saat Memasuki Idlib

Berdasarkan kesepakatan Astana, Turki ditetapkan untuk secara bertahap membangun 12 titik pengamatan, dari utara Idlib ke selatan.

Idlib, yang terletak di Suriah barat laut di perbatasan Turki, telah menghadapi serangan hebat oleh rezim Syiah Assad setelah sebuah perang global yang kejam pecah pada tahun 2011.

Sejak Maret 2015, Idlib tidak lagi berada di bawah kendali rezim Syiah Nushairiyah Assad dan telah dikuasai oleh kelompok oposisi militer dan faksi-faksi jihad Suriah.

Bagikan