ARAB SAUDI (Jurnalislam.com) – Koalisi Arab pimpinan Saudi di Yaman mengungkapkan bahwa 83 rudal balistik telah diluncurkan oleh pasukan pemberontak Syiah Houthi menargetkan Kerajaan Arab Saudi.
Juru bicara pasukan koalisi, Kolonel Turki bin Saleh al-Maliki, pada hari Rabu (20/12/2017) mengatakan bahwa pasukan koalisi dapat menghancurkan rudal balistik termasuk yang terbaru yang diluncurkan ke ibukota Saudi Riyadh pada hari Selasa (19/12/2017), lansir Al Arabiya.
Kolonel al-Maliki mengatakan kepada wartawan di pangkalan udara Raja Salman, bahwa pemerintah yang sah di Yaman saat ini menguasai 85 persen wilayah negara tersebut.
Rudal Syiah Houthi Yaman Targetkan Kantor Raja Arab di Riyadh
Dia menambahkan bahwa Direktorat Behan telah benar-benar dibebaskan dari pemberontak Syiah Houthi. Menyatakan bahwa lebih dari 11.000 pasukan pemberontak Syiah Houthi telah terbunuh dalam operasi dan serangan udara baru-baru ini.
Gambar pemboman yang menargetkan infrastruktur produksi rudal di kota Saada juga dipresentasikan pada konferensi pers, termasuk gambar pemboman markas militer Houthi di kota tersebut.
Kolonel al-Maliki mengungkapkan bahwa koalisi telah mulai menerapkan rencana untuk membebaskan Sana’a dari pemberontak Syiah Houthi.
Dia menyerukan warga Yaman untuk menuntaskan demonstrasi revolusi melawan milisi Houthi yang melaksanakan agenda Iran.
Dalam hal bantuan kemanusiaan, Kolonel al-Maliki mengatakan bahwa koalisi terus melanjutkan upayanya untuk memberikan bantuan kepada warga Yaman, kendati pemberontak Houthi yang didukung oleh Iran itu terus melanjutkan peluncuran rudal.
Juru bicara tersebut mengungkapkan bahwa kapal yang sarat dengan bahan bakar akan diizinkan memasuki pelabuhan Yaman selama 30 hari.
Berbicara dalam konferensi pers tersebut, Duta Besar Saudi untuk Yaman, Mohamed Al Jaber, mengatakan bahwa pekerjaan untuk menyelesaikan rencana operasi kemanusiaan komprehensif di Yaman sedang dilakukan.
Dia mengatakan bahwa rencana tersebut mencakup peningkatan kapasitas pelabuhan Yaman dan penggunaan penyeberangan perbatasan dengan Arab Saudi untuk memastikan bahwa bantuan kemanusiaan benar-benar menjangkau penerimanya. Dia menambahkan bahwa koridor yang aman harus disediakan dalam koordinasi dengan pimpinan koalisi untuk memberikan bantuan.
Dalam beberapa hari mendatang, koordinasi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi kemanusiaan regional akan disusun untuk menyusun rincian akhir dari rencana tersebut.