AFGHANISTAN (Jurnalislam.com) – Jenderal Angkatan Darat Scott Miller telah mengambil alih komando pasukan AS dan NATO di Afghanistan, dan tiba bersamaan dengan ketika Washington menghadapi pertanyaan yang berkembang mengenai strategi untuk memohan pada Taliban mengadakan pembicaraan guna mengakhiri konflik 17 tahun.
Miller, mantan komandan Komando Operasi Khusus Gabungan militer AS, mengambil alih pimpinan pada saat bercampurnya harapan dan ketakutan di kalangan pemerintah yang didukung Barat di Kabul.
“Untuk menjadi sukses, kita harus terus belajar dan beradaptasi dengan musuh dan lingkungan,” kata Miller pada hari Ahad (2/9/2019) saat upacara pergantian komando di markas besar Misi Resolute Support pimpinan NATO di Kabul, lansir Aljazeera.
“Tidak ada tempat untuk status quo. Kita tidak bisa berpuas diri.”
Baca juga: Baru Dipuji Jenderal AS Tentang Kemampuan Militer Afghanistan, Taliban Rebut 2 Distrik di Paktika
AS kini memasuki satu tahun dalam strategi untuk meningkatkan tekanan terhadap Taliban dengan meningkatkan serangan udara dan mengirim ribuan pasukan lagi untuk melatih dan memotivasi pasukan Afghanistan, tetapi tanda-tanda keberhasilan yang jelas sejauh ini terbukti masih sulit diharapkan.
Korban sipil semakin meningkat hingga bisa mencapai rekor, juga terjadi serangan berulang di kota-kota besar seperti Kabul dan Jalalabad, dan, walaupun Taliban belum berhasil mengambil pusat kota besar, mereka mengendalikan wilayah besar pedesaan.
Pada bulan Juni, laporan oleh inspektur jenderal Pentagon menawarkan pandangan suram, mengatakan ada sedikit bukti yang tersedia secara publik bahwa “tindakan untuk meningkatkan tekanan pada Taliban memiliki dampak yang signifikan”.
Sementara itu pasukan Afghanistan kekurangan tenaga kronis karena korban besar dan desersi tingkat tinggi, dan terus menghadapi masalah dengan organisasi dan logistik yang telah lama menghambat efektivitas mereka.
Baca juga: Taliban: IS di Utara Afghanistan Telah Dikalahkan, 153 Tewas
Harapan akan sebuah terobosan dalam mencapai pembicaraan damai kembali bangkit oleh gencatan senjata yang belum pernah terjadi sebelumnya selama hari raya Idul Fitri pada bulan Juni tetapi optimisme berbalik oleh serangan dramatis para pejuang di kota Ghazni bulan lalu.
“Saya percaya bahwa beberapa Taliban menginginkan perdamaian juga tetapi mereka didorong untuk terus berjuang,” Jenderal John Nicholson, seorang komandan, mengatakan pada upacara tersebut.
“Sudah saatnya perang di Afghanistan ini berakhir,” katanya.
7 thoughts on “17 Tahun Perang Lawan Taliban Gak Kelar-kelar, Komando Pasukan AS dan NATO Diganti”