Vaksinasi di Luar Jawa-Bali Masih Rendah

Vaksinasi di Luar Jawa-Bali Masih Rendah

JAKARTA(Jurnalislam.com) — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto menyebut baru empat provinsi di luar Jawa-Bali yang capaian vaksinasi dosis keduanya di atas rata-rata vaksinasi nasional.

Empat provinsi itu yakni Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, dan Jambi. “Sedangkan 23 provinsi lain capaiannya di bawah nasional atau rata-rata di bawah 32,67 persen,” kata Airlangga dalam konferensi pers secara daring, Senin (25/10).

Sedangkan, untuk capaian vaksinasi dosis pertama juga masih rendah, yakni baru lima provinsi yang di atas rata-rata vaksinasi nasional. Lima provinsi tersebut Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Utara. Airlangga mengungkap, 22 provinsi lainnya masih di bawah nasional.

Menurut dia, Presiden Joko Widodo memberi catatan khusus untuk Papua, Aceh, Sumatera Barat, dan Sulawesi Barat agar terus meningkatkan capaian vaksinasinya. Sejumlah provinsi itu adalah yang terendah, yaitu baru 24 sampai 33 persen dari target vaksinasinya.

Airlangga Hartarto menilai, capaian vaksinasi Lombok Tengah untuk penyelenggaraan SuperBike 2021 di Mandalika masih perlu ditingkatkan. Ini karena, capaian vaksinasi dosis kedua di kabupaten ini masih rendah yakni sekitar 21 persen. Sementara, vaksinasi dosis pertama sudah 70 persen.

“Lombok Tengah perlu peningkatan terutama untuk dari segi respon dan dari segi vaksinasi dosis pertama sudah 70 persen, Lombok Tengah mendekati 70 dan yang terkait dengan dosis dua sekitar 21 persen. Nah ini yang perlu ditingkatkan,” ujar Airlangga dalam konferensi pers secara daring, Senin (25/10).

Airlangga mengungkap kondisi level assesment kabupaten/kota di Pulau Lombok jelang ajang SuperBike 2021 yang digelar November mendatang. Empat wilayah yaitu Kota Mataram, Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur dan Lombok Barat berada di level satu. Sedangkan yang berada di level asesment dua adalah di Lombok Tengah.

Airlangga melanjutkan, pelaksanaan PON XX Papua kemarin juga menjadi bahan referensi penyelenggaraan kegiatan besar di tengah pandemi Covid-19. Karena itu, Pemerintah akan terus memantau hingga 14 hari setelah pelaksanaan dan kemudian dilanjutkan dengan evaluasi. Menurutnya, evaluasi ini diperlukan untuk mengantisipasi pelaksanaan kegiatan besar lainnya.

“Sehingga tentu kita akan mengevaluasi lagi di H+ 14 yang beberapa hari lagi, sehingga tentu ini bisa menjadi bahan referensi untuk kegiatan-kegiatan termasuk SuperBike (Mandalika) nanti,” kata Airlangga.

Sumber: republika.co.id

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.