Uni Emirat Arab Diduga Danai Kampanye Donald Trump

Uni Emirat Arab Diduga Danai Kampanye Donald Trump

NEW YORK (Jurnalislam.com) – Seorang penasihat khusus menyelidik dugaan upaya Uni Emirat Arab (UEA) untuk memberi bantuan kepada anggota tim kampanye Donald Trump selama pemilihan AS tahun 2016, sebuah laporan berita mengatakan, lansir Aljazeera, Ahad (4/3/2018).

The New York Times melaporkan pada hari Sabtu (03/03/2018) bahwa George Nader – penasihat penguasa de facto UEA – telah ditanyai “untuk mendapatkan informasi tentang kemungkinan upaya Emiratis dalam membeli pengaruh politik dengan mengarahkan uang untuk mendukung Mr Trump selama kampanye kepresidenan, menurut orang-orang yang memiliki pengetahuan tentang diskusi.”

Nader, yang digambarkan sebagai staff Gedung Putih, diduga ikut serta dalam diskusi mengenai kebijakan luar negeri Amerika di kawasan Teluk dengan kepala ahli strategi Stephen Bannon dan penasihat senior Jared Kushner segera setelah Trump menjabat.

Mantan Kepala FBI Ditugaskan Selidiki Kecurangan Trump pada Pemilu 2016

Laporan The Times menyoroti adanya sebuah memo yang dikirim ke Nader oleh Elliot Broidy, penggalang dana utama Partai Republik, yang diduga mengkonfirmasikan upaya untuk menerapkan kebijakan AS yang mendukung UEA.

Perusahaan keamanan swasta milik Broidy, Circinus, dilaporkan telah menandatangani kesepakatan dengan pemerintah UEA yang dijalankan dalam ratusan juta dolar sejak pelantikan Trump.

Broidy diduga mencoba mengatur pertemuan satu lawan satu antara Pangeran Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed dan Trump dalam “suasana informal” – yang kemudian ditegur oleh Penasihat Keamanan Nasional, HR McMaster.

Berbicara kepada Al Jazeera, mantan jaksa agung AS Bruce Fein mengatakan, walaupun bukan sesuatu yang ilegal jika pemerintah asing mencoba mempengaruhi kebijakan, namun upaya ini harus didokumentasikan.

“Pihak ketiga harus mendaftar di bawah registrasi agen asing dan harus mengungkapkan kepada publik bahwa mereka bertindak atas nama pemerintah asing. Itu tampaknya tidak terjadi dalam kasus khusus ini,” kata Fein.

Trump dan Putin dalam Sambungan Telepon: Bagaimana Caranya Kalahkan Kelompok Jihad

Laporan The Times penting karena untuk pertama kalinya sebuah negara selain Rusia dikaitkan dengan penyelidikan pengaruh politik yang dipimpin oleh Penasihat Khusus Robert Mueller.

“Kenyataan bahwa Anda memiliki begitu banyak negara asing yang terlibat di sini … menunjukkan ada bahaya yang mencoba mencampuradukkan pemerintahan dan bisnis. Usaha yang dilakukan pemerintah Negara-negara tersebut menunjukkan bahwa mereka yakin ada kemungkinan untuk berhasil, jika tidak, mereka tidak akan membuang-buang waktu,” kata Fein.

The Washington Post bulan lalu melaporkan bahwa empat negara, termasuk UEA, mungkin telah berusaha memanfaatkan kurangnya pengalaman Kushner dan hutang bisnis keluarganya untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah AS.

 

 

Bagikan