PAKISTAN (jurnalislam.com) – Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mengatakan dia masih berharap bahwa pembicaraan dengan Taliban akan berhasil, meskipun kelompok mujahidin tersebut tidak menghiraukan panggilan untuk gencatan senjata. Sharif mengatakan,Taliban harus meletakkan senjata dan menghormati konstitusi.
Sementara itu Taliban Pakistan menegaskan tidak menerima Konstitusi hukum sekuler Pakistan dan mengatakan mereka berkomitmen untuk menegakkan hukum Syariah di seluruh negeri.
Taliban Pakistan memulai perjuangannya kembali sejak tahun 2007.
Di negara tetangganya Afghanistan, pembicaraan damai antara pemerintah dan Taliban yang akan diselenggarakan di Qatar pada bulan Juni dibatalkan menyusul sengketa yang terjadi karena Taliban menampilkan banner dan benderanya di kantor Doha.
Dua bersaudara negosiator terkemuka Taliban, Tayyeb Agha, diduga telah diculik di Pakistan, sehingga pembicaraan damai menjadi lebih rumit. Agha dikatakan dekat dengan Mullah Omar, pemimpin spiritual Taliban. (ded412)