Tabligh Akbar Indahnya Hidup Dibawah Naungan Syari’at Islam

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Al Tsauroh Institute bekerja sama dengan DKM Masjid Al Muhajirin Grogol menggelar Tabligh Akbar berjudul Indahnya Hidup Dibawah Naungan Syari'at Islam, Ahad (04/05/2014) di Masjid Al Muhajirin, Jl. Dr. Semeru Raya No. 1 Grogol, Jakarta Barat. Menghadirkan Amir Binniyabah Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), Ustadz Muhammad Achwan dan Mudir Ma’had Al Falah Malang, Ustadz Gus Haidar sebagai pembicara.

Acara yang dimulai pukul 08.30 hingga 11.30 WIB itu dihadiri oleh ratusan pengunjung dari berbagai elemen masyarakat dan harokah Islam.

Pembicara pertama, Ustadz Gus Haidir mengawali paparannya dengan mengutip firman Allah SWT didalam surat Thaha ayat 124 yang artinya "Dan siapa yang berpaling dari peringatan ku, maka sungguh dia akan menjalani kehidupan yang sempit dan kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta."

Dalam paparannya, beliau menjelaskan bahwa tujuan Allah menurunkan Al-Qur'an kepada manusia adalah agar manusia tidak tersesat didalam hidupnya.

“Syari'at adalah beberapa aturan atau sumber-sumber hukum yang ditetapkan Allah SWT dengan maksud agar manusia dapat mengatur hubungannya dengan Allah dan dapat mengatur hubungannya dengan sesama manusia. Maka manusia yang hidup dibawah naungan Syari'at Islam hidupnya tidak akan tersesat”, tegasnya

Beliau melanjutkan bahwa manusia yang hidupnya dibawah naungan Syari’at, maka hidupnya akan mulia dan selalu ada dalam keberkahan. Begitu juga sebaliknya.

“Syari'at Islam dapat menjadikan manusia menjadi mulia dan dengan Syari'at Islam pula adab kita sebagai manusia akan menjadi bersih (suci) karena manusia yang hidupnya jauh dari syari'at maka hidupnya akan sangat hina dan sebaliknya apabila manusia hidupnya berada dibawah naungan syari'at maka hidupnya selalu berada dalam keberkahan”, lanjutnya

Beliau mengutip firman Allah di dalam Al-qur'an surat Al-A'raf : 96 sebagai dalil atas pernyataannya.

"Dan sekiranya penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa, pasti kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami). Maka kami siksa mereka sesuai apa yang telah mereka kerjakan."

Selain itu, beliau juga mengutip pernyataan Syekh Ibnu Jauziyah, Rahimahullah yang menyatakan bahwa hajat kita kepada Syari'at Allah sangatlah mendesak. Karena kalau kita tidak penuhi itu semua, maka kehidupan kita akan merasa sempit.

Ustadz Muhammad Achwan sebagai pembicara kedua menguatkan penjelasan Ustadz Gus Haidar dengan menceritakan kehidupan pada zaman sahabat. Betapa indah dan berkahnya kehidupan mereka dibawah naungan Syari’at Islam.

“Di zaman sahabat Khalifah Umar Bin Abdul Aziz, Radhiyallahu anhu, dimana Syari'at Islam benar-benar diamalkan secara baik sehingga membuat kehidupan umat di saat itu berada dalam keberkahan”, ulasnya.

Ustadz Achwan juga mengutip sebuah hadits Nabi Muhammad SAW yang menggambarkan kondisi umat manusia di akhir zaman.

"Nanti akan menimpa manusia di suatu masa di ujung zaman bahwa perut akan menjadi Tuhan mereka, wanita-wanita akan menjadi perhatian mereka, popularitas menjadi kehormatan dan Al-Qur'an tidak menjadi pedoman serta masjid-masjid tidak dijadikan sebagai tempat petunjuk, dinar menjadi agama mereka. Dalam keadaan seperti itu tidak tersisa keimanan sama sekali kecuali hanya nama nya saja”, tutur beliau mengutip hadits tersebut.

Kemudian beliau menjelaskan sebuah hadits Rasulullah SAW yang menjelaskan bahwa di akhir zaman Allah SWT akan menguji manusia dengan empat perkara; penguasa diktator, musim paceklik, kedzoliman penguasa dan kedzoliman aparat.

“Allah menguji manusia dalam 4 perkara, yakni menjadikan penguasa diktator di negeri tersebut, menurunkan musim paceklik yang berkepanjangan walau saat itu terjadi musim hujan, muncul kezholiman yang dilakukan oleh pemerintah (penguasa), dan muncul pula kezholiman yang dilakukan oleh aparat penegak hukum”, paparnya.

Di akhir pemaparannya, beliau menjelaskan tentang dakwah dan jihad sebagai satu-satunya cara menegakkan Syariat Islam yang paling sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

“Adapun cara untuk menegakkan Syariat Islam ialah dengan cara mengikuti tuntunan Rasulullah SAW,  yaitu dengan dakwah wal jihad. Karena inilah jalan atau manhaj yang diajarkan oleh beliau Rasulullah SAW”, jelas Ustadz Achwan

Beliau berpesan kepada seluruh jama’ah untuk selalu berpegang teguh kepada Al Qur’an dan Sunnah demi tercapainya Izzul Islam wal Muslimin.

Acara ditutup pukul 11.30 WIB dilanjutkan dengan sholat dzuhur berjamaah. (Abu Asiilah/jurnalislam)

Redaktur : Amaif

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.