Gaya Hidup Halal Dinilai Jadi Kebutuhan Masyarakat Muslim

Gaya Hidup Halal Dinilai Jadi Kebutuhan Masyarakat Muslim

JAKARTA(Jurnalislam.com)– Saat ini tren gaya hidup halal semakin populer di masyarakat. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan gaya hidup halal didasari bahwa perilaku ini memiliki banyak manfaat bagi kehidupan. Hal ini sejalan dengan gaya hidup halal yang mengedepankan kebersihan, kesehatan, keamanan, serta membuat kondisi jasmani dan rohani individu semakin terjaga.

Ketika mengonsumsi makanan halal, tubuh mendapatkan asupan nutrisi yang baik dan cukup, pikiran pun tenteram karena paham bahwa semua hal yang digunakan atau dikonsumsi merupakan produk yang aman dan berkualitas.

Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia yaitu 229 juta atau sekitar 87,2% dari total populasi[1], Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan seluruh aspek halal. Berdasarkan data Global Islamic Economy Report 2020/2021 bahwa konsumsi produk halal Indonesia pada tahun 2019 mencapai US$144 miliar yang menjadikan Indonesia sebagai konsumen terbesar di sektor ini.

Tingginya potensi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta meningkatkan peran industri halal agar mampu memberikan kontribusi yang lebih besar untuk pertumbuhan ekonomi nasional.

Bertepatan dengan bulan Ramadan yang penuh kebaikan, Danone Indonesia mengadakan webinar bertema “Gaya Hidup Halal Fondasi Indonesia Sehat dan Kuat” yang menghadirkan pembicara Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Muhammad Aqil Irham, Vice Chairwoman Indonesia Halal Lifestyle Center Jetti Rosila Hadi, dan Head of Regulatory Affairs Danone Indonesia Prima Sehanputri. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Danone Indonesia untuk mendorong masyarakat agar menerapkan gaya hidup halal dan bersinergi perkuat ekosistem halal di Indonesia.

Vice Chairwoman Indonesia Halal Lifestyle Center Jetti Rosila Hadi mengatakan bahwa produk halal yang sebelumnya dilihat hanya sebagai kebutuhan bagi masyarakat muslim, kini berkembang menjadi bagian gaya hidup dengan nilai kebaikan dan menjadi tren perdagangan global.

“Tren gaya hidup halal sangat memperhatikan standar kelayakan, kebersihan, dan efek fungsionalnya bagi manusia. Seorang muslim yang menerapkan gaya hidup halal dalam kesehariannya membutuhkan barang konsumsi dan barang guna yang halal dan thoyyib. Dengan adanya lembaga yang mengatur proses sertifikasi halal, dalam hal ini BPJPH, mempermudah masyarakat untuk mengakses produk-produk halal.”

Dalam webinar tersebut, Jetti menjelaskan bahwa jika dilihat dari segi bisnis, satu mata rantai yang dikonsumsi pelaku gaya hidup halal menunjukkan besarnya peluang ekonomi yang dapat dioptimalkan. Apalagi saat ini konsumen produk halal bukan hanya masyarakat muslim, tapi masyarakat yang memprioritaskan jaminan bersih, aman, dan sehat dari produk yang bersertifikat halal.

“Gaya hidup halal kini menjadi alternatif untuk meningkatkan kualitas hidup. Makanan dan minuman yang halal diyakini tidak hanya bersih dan sehat tetapi juga membawa keberkahan yang mendatangkan manfaat besar bagi kualitas hidup. Tubuh kita akan mendapatkan asupan nutrisi yang baik dan cukup, pikiran pun tenteram karena paham bahwa yang dikonsumsi merupakan produk yang aman dan berkualitas,” tambah Jetti.

 

[1]  https://data.kemenag.go.id/statistik/agama/umat/agama

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.