Setelah Membombardir Daraa, Inilah Skenario Rezim Assad

Setelah Membombardir Daraa, Inilah Skenario Rezim Assad

ISTANBUL (Jurnalislam.com) – Pihak oposisi Suriah memperingatkan bahwa evakuasi paksa oleh pasukan rezim Syiah Assad di provinsi Daraa barat daya negara itu bertujuan untuk mengubah struktur demografi daerah tersebut.

“Rezim Assad, yang didukung oleh Iran, memulai evakuasi paksa di Daraa. Skenario yang sama terjadi di Ghouta Timur dan Homs sebelumnya,” Abdurrahman Mustafa, ketua Koalisi Nasional untuk Pasukan Revolusioner dan Oposisi Suriah (the National Coalition for Syrian Revolutionary and Opposition Forces), mengatakan pada konferensi pers di hari Jumat (27/7/2018), lansir Anadolu Agency.

“Sebagai akibat dari kebijakan migrasi paksa ini, sekarang ada kepadatan penduduk yang besar di Idlib,” katanya.

Setelah Daraa Kini Nawa Dibombardir Rezim Syiah Assad

Mustafa mengatakan bahwa sejak AS meninggalkan daerah padahal merupakan negara penjamin, “daerah itu ditinggalkan sendiri menunggu nasibnya.”

Pemimpin oposisi mengatakan kehadiran Turki di Idlib sebagai negara penjamin adalah “satu-satunya solusi” untuk masalah ini.

“Turki sudah berada di tanah Suriah untuk menjamin keamanan,” katanya.

“Sejak revolusi, Turki telah mengambil sikap mendukung rakyat Suriah dan memenuhi tanggung jawabnya sejalan dengan perjanjian internasional,” katanya. “Jika Turki mempertahankan kehadiran di Idlib sebagai negara penjamin, apa yang terjadi di Daraa dan wilayah lain tidak akan terulang lagi.”

Mustafa mengatakan oposisi Suriah percaya pada solusi politik atas konflik di Suriah.

“Rakyat Suriah pada akhirnya akan menang meskipun rezim mendapatkan keuntungan di lapangan,” katanya. “Rakyat Suriah akan melanjutkan perjuangan sampai tuntutan mereka terpenuhi.”

Pemimpin oposisi mengatakan keseimbangan militer di Suriah telah sangat bergeser sejak tahun 2014 hingga 2018. “Namun demikian, tidak berarti rezim telah menang. Rezim memperluas lahannya berkat dukungan Iran dan Rusia, “katanya.

Pemimpin oposisi mengatakan daerah-daerah yang telah dibersihkan dari kelompok PYD/PKK berangsur sangat membaik.

Assad Langgar Gencatan Senjata di Daraa, 11 Faksi Oposisi Bentuk Koalisi Tentara Selatan

“Kami telah mengunjungi area Euphrates Shield dan Afrin dan melihat berapa banyak kondisi telah membaik di bawah kendali Turki,” katanya.

Dia mengatakan bahwa Turki telah membawa perdamaian dan stabilitas ke wilayah-wilayah ini.

“Layanan kesehatan dan pendidikan telah disediakan,” katanya. “Turki telah membawa ketertiban dan perdamaian publik.”

Dia mengatakan bahwa Bulan Sabit Merah Turki dan Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) juga bekerja di daerah tersebut. “Rezim Suriah dan sekutu tidak nyaman dengan kehadiran Turki di sini, tetapi mereka tidak akan pernah mencapai tujuan mereka,” katanya.

Pemimpin oposisi Suriah mengatakan AS dan negara-negara anggota PBB telah meninggalkan Suriah sendirian, tidak seperti Turki.

“Turki adalah satu-satunya negara yang berdiri bersama oposisi Suriah,” katanya.

Mustafa mengatakan operasi militer Turki Euphrates Shield dan Olive Branch telah menghadirkan keamanan di sepanjang perbatasan Turki dan menciptakan zona aman bagi warga sipil Suriah.

“Apa yang terjadi di sana didasarkan pada kepentingan bersama,” katanya. “Turki mendukung kami untuk mempertahankan integritas teritorial Suriah dan kami berkoordinasi dengan Turki.”

Rezim Assad Gelar Serangan Besar pada Zona Gencatan Senjata Barat Daya Suriah

Dia mengatakan oposisi Suriah telah membentuk tujuh majelis lokal di Afrin.

“Kami, semoga, akan melakukan hal yang sama di Manbij,” katanya. “Jika kesepakatan antara AS dan Turki diberlakukan, oposisi Suriah akan bertindak bersama dengan Turki. Kami akan mendukung langkah-langkah yang diambil untuk membangun majelis lokal di kawasan itu, seperti Afrin,” katanya.

Bagikan