GAZA (jurnalislam.com)– Faksi-faksi bersenjata Palestina meluncurkan serangkaian roket ke arah wilayah Israel pada Selasa (13/5/2025), menargetkan sejumlah kota dan permukiman di dekat perbatasan. Serangan ini disebut sebagai respons atas agresi militer Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza.
Sayap militer Jihad Islam Palestina, Saraya al-Quds, mengklaim bertanggung jawab atas peluncuran roket tersebut. Mereka menyebut roket-roket ditembakkan ke arah kota Ashdod, Ashkelon, Sderot, serta beberapa komunitas lainnya di sekitar Gaza.
Mengutip laporan Channel 12 Israel, tiga roket diluncurkan dari Gaza—satu diarahkan ke Ashkelon dan dua lainnya ke Sderot. Militer Israel mengonfirmasi bahwa sirene peringatan serangan udara diaktifkan di kawasan perbatasan.
Dari tiga roket tersebut, dua berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel, sementara satu lainnya jatuh di area terbuka. Tidak ada laporan korban jiwa maupun luka akibat serangan ini.
Sementara itu, serangan udara intensif Israel di Gaza masih terus berlangsung. Dalam 36 jam terakhir, lebih dari 100 orang dilaporkan tewas. Kementerian Kesehatan Gaza mencatat pada Selasa (13/5) saja, sedikitnya 46 warga Palestina tewas dan 73 lainnya luka-luka akibat gempuran Israel.
Sejak dimulainya agresi pada 7 Oktober 2023, jumlah korban di Gaza telah mencapai 52.908 orang tewas dan 119.721 orang luka-luka.
Di sisi lain, situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk. Blokade ketat Israel yang kini memasuki bulan kedelapan telah menyebabkan krisis akses terhadap makanan, air bersih, dan bantuan medis. Organisasi kemanusiaan internasional memperingatkan kondisi di wilayah padat penduduk itu bisa berubah menjadi bencana kelaparan massal.
Berdasarkan laporan dari Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC), sekitar 470.000 warga Gaza kini berada dalam kondisi krisis pangan Fase 5—tingkat paling parah dalam skala kelaparan global. (Bahry)
Sumber: Shafaq