Serangan Mematikan Hantam Kuil Syiah di Islamabad

ISLAMABAD (Jurnalislam.com) – Sedikitnya tiga orang tewas dan beberapa luka-luka setelah sebuah kuil Syiah diserang di ibukota Pakistan, Islamabad.

Dr. Ayesha Issani, juru bicara di rumah sakit PIMS, tempat korban yang terluka dirawat, mengkonfirmasi serangan kepada Al Jazeera dan mengatakan bahwa korban yang cedera berada dalam kondisi serius.

Tembakan dan ledakan terdengar pada hari Rabu (18/02/2015) di Kuil Qasr-e-Saqina, yang terletak di luar jalan  tol utama yang menghubungkan Islamabad dengan kota kembarannya, Rawalpindi.

Seorang saksi mata yang berbicara dengan televisi milik negara Pakistan mengatakan bahwa ia sedang berada di luar kuil ketika seorang pria melepaskan tembakan ke arah penjaga dan kemudian mencoba untuk masuk.

Penyerang berusaha meledakkan dirinya tapi jaketnya tidak berfungsi dan hanya sebagian yang meledak, kata seorang saksi.

"Perang kami adalah melawan teroris yang membunuh warga Pakistan yang tidak bersalah. […] Kami tidak bisa membiarkan mereka melihat kami lemah di depan mereka," Asad Umar, wakil parlemen lokal dari partai milik Imran Khan, Pakistan Tehreek Insaf (PTI) , mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Mereka yang membunuh dan menargetkan Syiah setiap hari, serta orang-orang yang duduk dengan mereka dan berkampanye dengan mereka dalam pemilu … apakah kita semua tidak terlibat maka dalam hal ini?" Umar mengatakan, dalam sebuah referensi terhadap hubungan erat di beberapa daerah antara partai politik dan kelompok-kelompok anti-Syiah seperti Ahlul Sunnah Wal Jama’ah dan Lashkar-e-Jhangvi.

"Rencana Aksi Nasional [kontraterorisme] telah dibuat, dan semua partai politik telah datang bersama-sama, pengadilan militer telah dibuat dan eksekusi sudah dimulai … sekarang bangsa ingin melihat hasilnya."

Ini adalah serangan kedua pada kuil Syiah pekan ini, setelah serangan di Peshawar yang menewaskan sedikitnya 20 orang pada hari Jumat.

Ancaman terhadap kuil tersebut telah meningkat dalam beberapa hari terakhir, dan serangan pada hari Rabu tersebut merupakan yang keempat sejak penembakan sekolah militer di Peshawar pada bulan Desember.

Sebelumnya pada hari Rabu, Perdana Menteri Nawaz Sharif memimpin rapat tentang Rencana Aksi Nasional (National Action Plan/NAP) di Quetta, ibukota provinsi Balochistan, dan menyatakan puas dengan kinerja pihak yang berwenang sejauh ini.

"Kinerja pemerintah provinsi berkaitan dengan NAP cukup memuaskan, namun setiap provinsi harus unggul satu sama lain dalam memerangi terorisme dan ekstremisme," katanya.

NAP adalah rencana 20-titik untuk mengatasi ekstremisme dan kelompok bersenjata anti-pemerintah di Pakistan, yang dikembangkan setelah serangan 16 Desember terhadap sebuah sekolah militer Peshawar yang menewaskan 141 orang, yang merupakan serangan paling mematikan dalam sejarah negara itu.

 

Deddy | Aljazeera | Jurniscom

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.