Sekjen MUI: Perlakuan Polisi terhadap Massa Seperti Belanda ke Pribumi

Sekjen MUI: Perlakuan Polisi terhadap Massa Seperti Belanda ke Pribumi

JAKARTA(Jurnalislam.com) — Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengecam perilaku represif dari oknum polisi kepada sejumlah peserta demo dan juga jurnalis pada aksi unjuk rasa, baru-baru ini.

Tindakan represif itu mengingatkannya pada masa penjajahan Belanda.

“Cara-cara yang dilakukan oleh sejumlah oknum polisi yang memperlakukan rakyat dengan semena-mena pada demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja,  mengingatkan saya kepada masa penjajahan Belanda,” kata Anwar, Sabtu (10/10).

Di mana penjajah Belanda, kata dia, dengan beringas, kasar, serta dengan tidak mengenal rasa perikemanusiaan sedikit pun memukul menendang dan menginjak-injak orang pribumi yang menentang dan memprotes kebijakan yang dibuat oleh pemerintah kolonial.

Menurutnya, tindakan tersebut dilakukan tentu tujuannya adalah untuk membungkam kelompok pribumi agar cengkraman kekuasaan sebagai penjajah di negeri ini semakin lebih kuat lagi.

“Tapi kalau yang melakukan hal seperti itu adalah oknum Polisi yang setiap bulannya kita bayar gajinya dengan uang rakyat, pertanyaan saya adalah ke mana nasionalisme dan hati nurani mereka?” ujarnya.

Dia pun mempertanyakan realisasi sila-sila dari Pancasila yang sering negara ucapkan setiap upacara ataupun kegiatan-kegiatan formal.

Terutama pada sila keduanya yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Anwar memprtanyakan mengenai kesadaran oknum Polisi bahwa yang mereka hadapi sejatinya adalah rakyat Indonesia yang menuntut hak-haknya dalam aspirasi yang diajukan.

Bahkan para demonstran, lanjut dia, adalah anak-anak bangsa yang secara konstitusional dijamin oleh UUD 1945 untuk menyampaikan pandangan dan sikapnya.

Termasuk untuk mengkritisi kebijakan dan keputusan pemerintah yang mereka nilai mengancam dirinya, lingkungan, dan masyarakat luas.

Sumber: republika.co.id

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.