Ribuan Warga Iringi Proses Pemakaman Ketua Dewan Dakwah Solol Ustaz Aris Munandar

Ribuan Warga Iringi Proses Pemakaman Ketua Dewan Dakwah Solol Ustaz Aris Munandar

SUKOHARJO (jurnalislam.com)- Ribuan umat Islam menghadiri pemakaman Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Jawa Tengah Ustaz Aris Munandar Al Fatah pada Senin, (26/12/2022) siang.

Ustaz Aris yang meninggal pada Senin, (26/12/2022) pukul 04.30 WIB, sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit UNS. Jenazah Ustaz Aris kemudian dibawa ke rumah duka di Perum Kehutanan 1, jalan Wikarta Singopuran, Kartasura, Sukoharjo.

Sekitar pukul 11.00 WIB, jenazah Ustaz Aris diberangkatkan dari rumah duka menuju Masjid Iska Mayang, Gatak, Sukoharjo untuk disholatkan kaum muslimin.

Sejumlah tokoh umat Islam Soloraya nampak hadir dalam pemakaman tersebut, diantaranya ulama kharismatik asal Jombang Ustaz Abu Bakar Ba’asyir, Ustaz Abdurahim Ba’asyir, Ustaz Ridho Rosyid Ba’asyir, mantan ketua MUI Solo Prof Dr. Zainal Arifin Adnan, Ketua Dewan Ri’asah Tanfidziah Ustaz Hakimuddin Salim dan sejumlah tokoh dan pimpinan Pondok Pesantren.

Usai disholatkan ribuan jamaah, sekitar pukul 13.00 WIB jenazah Ustaz Aris kemudian dibawa menuju Pemakaman Muslim Ar Rahman, Blimbing, Gatak, Sukoharjo untuk dimakamkan.

Dalam kesempatan tersebut, mantan Ketua MUI Solo periode 2012-2017 Prof Zainal Arifin Adnan menjelaskan bahwa sosok Ustaz Aris Munandar adalah ulama pejuang yang luar biasa dalam menegakan Iqomatudien.

“Kenangan saya dengan ustaz Aris sangat banyak dalam perjuangan menegakan iqomatudien, dalam iqomatudien ini banyak suka dan dukanya perjuangan ini, dari Solo sampai ke luar kota, sampai kemana pun beliau pergi kita mengkikuti beliau, dalam arti mengikuti semampu saya, tapi beliau perjuangannya luar biasa, sangat sulit dicarikan tandingannya, sangat hebat,” ungkapnya.

“Dan semoga beliau diterima oleh Allah sebagai Ahlul Jannah, karena kita tidak bisa membayangkan, tidak bisa menghitung kebaikan beliau, semoga Allah memberikan pelajaran dalam masalah ini dan mempunyai pengganti, harus ada pengantinya di Dewan dakwah dan di luar Dewan dakwah beliau juga sangat aktif,” pungkas Prof Zainal.

Bagikan