Presiden Perancis Serukan Pembubaran Pasukan Syiah Irak, Al Maliki Berang

Presiden Perancis Serukan Pembubaran Pasukan Syiah Irak, Al Maliki Berang

BAGDAD (Jurnalislam.com) – Wakil Presiden Irak Nouri al-Maliki mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron baru-baru ini yang menyerukan “pembubaran” pasukan tempur Syiah Hashd al-Shaabi di Irak.

Kantor Al-Maliki pada Ahad (3/12/2017) malam mengeluarkan sebuah pernyataan yang menyatakan: “Konstitusi Prancis menyerukan agar tidak campur tangan dalam urusan dalam negeri negara lain. Kami bingung dengan keputusan presiden Prancis untuk membubarkan Hashd al-Shaabi, yang merupakan institusi legal dan resmi di Irak.”

Milisi Syiah Irak Bunuh 31 Warga Sipil Fallujah

Ditambahkan: “Kami sangat menolak dan menganggap ini sebagai gangguan dalam urusan dalam negeri kami.”

“Kami menolak pengenaan tuntutan negara lain terhadap pemerintah dan rakyat Irak,” tegas pernyataan tersebut.

Humam Hammudi, wakil presiden parlemen Irak, juga mengkritik pernyataan Macron.

Putra Mahkota Raja Arab Temui Pimpinan Syiah Irak, Muqtada al-Sadr

“Kami mengharapkan masyarakat internasional, terutama Prancis, untuk menunjukkan rasa hormat kepada pejuang [yaitu Hashd al-Shaabi], yang banyak diantaranya telah tewas di Irak demi perdamaian dunia,” Hammudi mengatakan sebuah pernyataan pada hari Senin (4/12/2017).

Pada hari Sabtu, Macron bertemu dengan Perdana Menteri Kurdi Irak Utara (Kurdish Regional Government-KRG) Nechirvan Barzani.

Puluhan Mayat Milisi Syiah Irak yang Tewas di Aleppo Dimakamkan di Baghdad

Dalam pertemuan itu, Macron menyerukan demiliterisasi secara bertahap di wilayah tersebut, dan secara khusus menunjuk pada milisi Syiah Hashd al-Shaabi, yang secara formal bergabung dengan angkatan bersenjata Irak tahun lalu.

Macron kemudian berbicara dengan Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi melalui telepon untuk menyampaikan dukungan Paris atas kedaulatan dan keamanan Irak, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor pers al-Abadi.

Bagikan