Ponpes Lirboyo Siap Terapkan Protokol Kesehatan

Ponpes Lirboyo Siap Terapkan Protokol Kesehatan

KEDIRI (Jurnalislam.com) — Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo Kediri menyetujui panduan pembelajaran yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) RI. Selagi memiliki nilai kebaikan, Ponpes Lirboyo siap melaksanakan kebijakan tersebut.

“Dan untuk di Lirboyo sendiri kita akan berusaha keras untuk menerapkan protokol kesehatan sesuai yang dianjurkan pemerintah,” kata Keluarga Pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri, Kiai Haji (KH) Oing Abdul Muid Shohib, Jumat (19/6).

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa telah meresmikan Ponpes Lirboyo sebagai Ponpes Tangguh, dua pekan lalu. Ponpes akan menjalankan sejumlah konsep di dalam bidang ketahanan kesehatan, kemanan lingkungan dan pangan.

Ketahanan kesehatan berarti kesehatan pondok harus aman terutama dari Covid-19. Ketahanan keamanan lingkungan artinya Lirboyo perlu menjaga lingkungannya sebaik mungkin. Sementara ketahanan pangan mengartikan ponpes harus memastikan ketersediaan pangan para santri.

“Dan pondok ini kan sebenarnya dari dulu sudah (menerapkan) isolasi. (Artinya) dari dalam (ponpes) enggak boleh keluar agar konsentrasi belajar,” jelas pria yang dikenal dengan sebutan Gus Mu’id ini.

Aktivitas Ponpes Lirboyo direncanakan mulai normal sekitar satu bulan mendatang. Namun proses pengembalian santri dari rumah ke pondok sudah mulai berjalan di akhir pekan ini secara bertahap. Di tahap pertama, sekitar 2.500 santri atau 10 persen dari total jumlah peserta didik akan kembali ke Lirboyo.

Sebelum proses pengembalian santri, Ponpes Lirboyo telah memaksimalkan sterilisasi pondok dengan penyemprotan disinfektan. Kesehatan para santri termasuk pendidik juga akan diperiksa sebelum memasuki ponpes. Kemudian mereka akan dimasukkan ke asrama isolasi selama dua pekan, sebelum akhirnya beraktivitas normal.

Menurut Mu’id, para santri sebenarnya telah diminta isolasi mandiri di rumah sebelum tiba di ponpes. Lirboyo juga telah mengimbau para santri agar tidak menggunakan kendaraan umum untuk kembali ke ponpes. “Jadi kita lakukan secara berlapis demi kehati-hatian,” ucapnya.

Hal yang pasti, Ponpes Lirboyo akan menerapkan imbauan pembatasan sosial dan jaga jarak. Ponpes juga telah menyediakan banyak westafel sehingga para santri dapat sering mencuci tangan. Tak lupa juga menganjurkan penggunaan masker selama beraktivitas di ponpes.

“Dan ini kita (sudah) bekerja sama dengan kepolisian dan untuk kepolisian juga mendukung kita melalui tim kesehatan dari RS Bhayangkara Kota Kediri,” kata Gus Mu’id.

Kementerian Agama menerbitkan panduan pembelajaran bagi pesantren dan pendidikan keagamaan di masa pandemi Covid-19. Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan, panduan tersebut menjadi bagian tidak terpisahkan dari surat keputusan bersama Mendikbud, Menag, Menkes, dan Mendagri. Menurut Fachrul, panduan ini meliputi pendidikan keagamaan tidak berasrama, pesantren, dan pendidikan keagamaan berasrama.

“Untuk pendidikan keagamaan yang tidak berasrama, berlaku ketentuan yang ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, baik pada jenjang pendidikan dasar, menengah, maupun pendidikan tinggi,” ujar Fachrul dalam siaran persnya, Kamis (18/6).

Sumber: republika.co.id

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.