PM Yaman Kepada Syiah Houthi: Tidak Ada Lagi Tempat “Berpetualang”

Aden (Jurnalislam.com) – Perdana Menteri Yaman, Khaled Bahah, memperingatkan milisi Syiah Houthi yang didukung oleh Iran pada hari Sabtu (03/102015) bahwa tidak ada lagi tempat di negara tersebut untuk "berpetualang" dan bersumpah menekan Houthi dengan serangan militer untuk merebut kembali wilayah mereka.

"Tidak ada ruang lagi untuk petualangan politik atau militer lainnya," kata Bahah, yang juga menjabat sebagai wakil presiden. "Ini adalah peringatan terakhir untuk Syiah Houthi dan sekutu mereka," diantaranya adalah pasukan yang setia kepada presiden terguling Ali Abdullah Saleh.

Bahah berbicara di sebuah kamp militer di dekat Selat Bab al-Mandab yang strategis, yang berhasil direbut kembali oleh pasukan loyalis pada hari Selasa.

Selat Malaka yang sempit merupakan corong pengiriman menuju dan dari Terusan Suez, yang terletak di ujung utara Laut Merah.

Presiden Abdrabbu Mansour Hadi dan pemerintahannya kembali ke Aden bulan lalu setelah enam bulan di pengasingan, setelah pasukan loyalis kembali menguasai kota pelabuhan dan empat provinsi selatan lainnya dari pemberontak.

Milisi Houthi masih menguasai ibukota dan provinsi utara dekat perbatasan dengan Arab Saudi, tapi loyalis telah menekan serangan militer yang bertujuan mendapatkan kembali Sana'a.

Bahah mengatakan operasi saat ini "akan mendorong untuk merebut kembali Mokha dan Hodeida," keduanya di Laut Merah, dan kemudian "seluruh pantai sampai ke perbatasan dengan Arab Saudi".

Pelabuhan Mokha terletak sekitar 20 kilometer di utara dari daerah yang disita pekan ini.

Hodeida, sekitar 190 kilometer jauhnya di utara, terletak di sebelah barat dari Sanaa. Mengendalikan Hodeida akan membantu menjepit ibukota, saat pasukan loyalis juga telah menekan pemberontak di provinsi Marib, di sebelah timurnya.

Para pejabat militer mengatakan pesawat tempur koalisi yang dipimpin Arab mendukung mereka dalam melakukan beberapa serangan pada hari Sabtu ke arah posisi pemberontak, sambil mengatakan bentrokan dalam 24 jam terakhir telah menyebabkan 19 tewas, termasuk 12 milisi Syiah Houthi.

Deddy | AFP | Jurniscom

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.