ANKARA (Jurnalislam.com) – Perdana Menteri Turki memperingatkan pada hari Jumat (12/1/2018) bahwa serangan rezim Syiah Assad yang sembarangan, tidak pandang bulu dan berulang kali di Idlib, Suriah akan menciptakan lebih banyak pengungsi dan menyebabkan lebih banyak yang menderita.
“Serangan rezim Assad yang semakin intensif di Idlib akan memicu gelombang baru migrasi dan menyebabkan penderitaan baru,” Binali Yildirim mengatakan kepada wartawan di ibukota Ankara, lansir Anadolu Agency.
Turki, Rusia, dan Iran – tiga negara penjamin dalam perundingan damai Suriah – telah mengambil inisiatif untuk mencegah kejadian mengerikan tersebut, tambahnya.
Yildirim juga mengecam cara serangan rezim Assad, dalam perjalanan mereka untuk merebut lebih banyak wilayah, yang tidak membedakan antara warga sipil dan elemen lainnya.
“Bagaimana Anda bisa tidak membedakan antara warga sipil dan kelompok bersenjata di tempat jutaan orang tinggal?” Tanyanya.
“Ini hanya untuk menghalangi pembicaraan damai.”
Suriah baru saja mulai pulih dari konflik dahsyat yang dimulai pada awal tahun 2011 ketika rezim Nushairiyah Assad membantai para aksi unjuk rasa dengan keganasan militer yang tak terduga.