PKS Sesalkan Yahya Staquf Terima Undangan Israel

PKS Sesalkan Yahya Staquf Terima Undangan Israel

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini menyesalkan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Yahya Cholil Staquf yang memenuhi undangan Israel menjadi pembicara dalam Acara AJC (American Jewish Comittee) Global Forum di Yerusalem, Israel, Pekan lalu.

Menurut Jazuli, hal ini membuktikan dia tidak sensitif terhadap perjuangan rakyat Palestina yang totalitas didukung oleh pemerintah dan rakyat Indonesia sebagai amanat UUD 1945.

“Saya sungguh menyesalkan penerimaan undangan itu atas dalih apapun. Apalagi dilakukan oleh pejabat sekelas Watimpres. Sungguh sikap pribadi yang tidak sensitif atas totalitas dukungan pemerintah dan rakyat Indonesia atas perjuangan Palestina,” kata Jazuli kepada Jurnalislam.com, Selasa (12/6/2018).

Baca juga: MUI Tidak Mendukung Keberangkatan Yahya Staquf ke Israel

Dengan tegas dia menyatakan, Pemerintah RI tidak membuka sedikitpun ruang diplomasi untuk Israel karena dianggap negara agresor yang terbukti menjajah dan melakukan pembantaian terhadap rakyat Palestina selama puluhan tahun. Israel juga mengabaikan puluhan resolusi PBB.

“Lalu, bagaimana mungkin seorang penasihat Presiden dengan itikad baik memenuhi undangan lembaga yang jelas didanai Israel untuk tujuan diplomasi negara penjajah ini?” tegas dia.

Sikap Yahya Cholil Staquf itu dinilai mencederai komitmen pemerintah terkait pembelaan terhadap Palestina pasca pembantaian Israel yang menewaskan lebih dari 60 demonstran Palestina dan melukai 900 lainnya hanya dalam sehari jelang pembukaan kedubes Amerika di Yerussalem beberapa waktu lalu.

“Atas tindakan brutal Israel itu puluhan negara mengecam keras. Bahkan, tokoh pemimpin dan selebritis dunia turut melakulan aksi boikot terhadap semua event dan produk Israel. Ini seorang tokoh dan pejabat publik negara yang selama ini terdepan dalam menyuarakan solidaritas kemanusiaan atas Palestina justru menyambut undangan Israel,” kata Jazuli.

Ia pun menegaskan, insiden ini harus menjadi yang terakhir dan jangan terulang kembali segala tindakan yang memberi ruang bagi mulusnya diplomasi Israel untuk melanggengkan penjajahan Palestina.

“Jangan kita tertipu dengan niat busuk mereka untuk menjustivikasi sikap agresor mereka,” pungkasnya.

Reporter: Gio

Bagikan