JURNALISLAM.COM – Syeikh Harits al Nadhari, seorang Ulama senior AQAP, merilis sebuah pesan audio baru memuji para mujahid yang menyerang Charlie Hebdo.
Sebuah pesan audio yang baru dirilis Al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP), Syeikh Harits al Nadhari, yang memuji serangan terhadap kantor Charlie Hebdo awal pekan ini.
Meskipun pesan audio tersebut tidak dirilis melalui salah satu saluran resmi AQAP, namun pesan tersebut mencantumkan logo al Malahem Media Foundation, sayap media AQAP.
Syeikh Al Nadhari memulai pesan kira-kira 5 menit dengan mengatakan para kartunis Perancis yang ditargetkan dalam serangan itu adalah "musuh-musuh Rasul Allah, yang telah kafir (ingkar), dan berbohong tentang Nabi Muhammad." Mereka juga "mengotori kalangan anak-anak Perancis," kata Syeikh Al Nadhari.
Syeikh Al Nadhari memuji penyerang tersebut sebagai "pahlawan mujahidin." Dia membenarkan penyerangan dengan mengatakan bahwa Perancis berada "di antara para pemimpin yang tidak percaya / tidak beriman," karena bangsa itu secara teratur telah menghina Islam, menghina Nabi Muhammad, serta para pengikutnya.
Syeikh Al Nadhari menunjuk langsung bangsa Perancis dan bertanya, "Kapan Anda akan berhenti melawan Allah dan Rasul-Nya? Jika Anda masuk Islam, itu akan lebih baik bagi Anda."
Syeikh Al Nadhari menyimpulkan pernyataannya dengan mengatakan Perancis bahwa jika mereka tidak menghentikan agresi mereka terhadap Muslim … "Anda tidak akan diberkati dengan keamanan."
Sebuah pernyataan tertulis yang terpisah, diduga ditulis oleh AQAP, telah disebarluaskan melalui media sosial. Pesannya konon adalah klaim tanggung jawab AQAP atas serangan Charlie Hebdo.
"Operasi ini disutradarai oleh pimpinan Al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP)," pernyataan itu berbunyi. Sasaran dipilih dengan sengaja "sebagai balasan atas penggambaran mereka tentang Nabi."
Para penulis pernyataan yang dirilis juga mengklaim bahwa operasi itu merupakan "pelaksanaan peringatan Syeikh Osamah Bin Laden" di mana ia memperingatkan Barat yang terlalu jauh menghina hingga menyinggung perasaan Muslim. Selain itu, pernyataan menjelaskan bahwa AQAP menunda klaim "untuk alasan keamanan" yang berkaitan dengan penyerang.
Pernyataan tersebut menguraikan empat pesan untuk Barat, seperti yang disampaikan dalam serangan Paris. Pertama, melanggar kesucian Islam akan dibayar dengan harga tinggi. Para penulis mengatakan bahwa "hukuman akan kejam dan bermaksud untuk membersihkan." Selain itu, negara-negara Barat akan membayar harga kejahatan mereka "di rumah mereka sendiri." Selain itu, pesan yang diduga dari AQAP juga mengatakan bahwa kebijakan al Qaeda mencolok "kepala ular" sedang berlangsung. Terakhir, pernyataan tersebut mengatakan bahwa Inspire, majalah berbahasa Inggris AQAP, telah "sukses besar," dilihat dari serangan terhadap Charlie Hebdo. Di Inspire, AQAP menyerukan serangan terhadap Charlie Hebdo dan lain-lain yang menghina Nabi Muhammad.
Setidaknya dua media melaporkan bahwa anggota AQAP telah mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. The Intercept melaporkan bahwa anggota AQAP mengirim publikasi pernyataan yang mengatakan bahwa kelompok "mengarahkan operasi." Dan Associated Press melaporkan bahwa anggota AQAP mengatakan serangan itu diperintahkan "sebagai balas dendam atas kehormatan" Nabi Muhammad SAW.
Deddy | The Long War Journal | Jurniscom