Pentagon Bantah Pernyataan Trump Tarik Pasukan Amerika dari Suriah

Pentagon Bantah Pernyataan Trump Tarik Pasukan Amerika dari Suriah

WASHINGTON (Jurnalislam.com) – Pentagon pada hari Kamis (5/4/2018) menerangkan laporan rencana AS untuk menarik pasukan dari Suriah sebagai “isu”, adalah tidak benar, menambahkan AS akan terus bertempur melawan kelompok bersenjata di Suriah.

“Saya mendengar desas-desus tentang orang-orang berbicara mengenai penarikan mundur dan saya tahu presiden mengatakan “segera” karena kami telah sangat sukses mengalahkan kelompok IS (Islamic State) tetapi pertempuran belum berakhir dan kami berkomitmen untuk memastikan kekalahan IS,” juru bicara Pentagon Dana White mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers, lansir Anadolu Agency.

Pekan lalu, Presiden Donald Trump mengatakan negaranya akan “segera” meninggalkan Suriah karena IS telah dikalahkan, dengan alasan pembelanjaan AS di Timur Tengah sia-sia dan sangat mengurangi pengeluaran domestik.

Suruh AS Kembali ke Suriah, Trump ke Salman: Saudi Harus Bayar dulu Biaya Militer AS ke Suriah

Hampir satu pekan setelah pengumuman Trump, media AS mengutip komentar dari Direktur National Intelligence, Dan Coats tentang keputusan yang dibuat mengenai kehadiran AS di Suriah selama pertemuan White House pada hari Selasa (3/4/2018).

Sesaat sebelum pertemuan, Trump mengisyaratkan bahwa negara-negara yang ingin AS tetap berada di Suriah, khususnya Arab Saudi, mungkin harus membayar untuk kehadiran militer yang berkelanjutan.

Para pejabat Saudi telah mengindikasikan bahwa mereka ingin AS tetap tinggal, kata Trump, seraya menambahkan dia telah mengatakan kepada mereka bahwa mereka mungkin harus membayar tagihan untuk operasi lanjutan.

Eksplotasi Konflik Timteng, Analis: AS Bersedia Melayani Siapapun yang Bayar Harga Tinggi

Ketika ditanya apakah kontradiksi antara Pentagon dan White House atas kehadiran AS di Suriah disebabkan oleh miskomunikasi, juru bicara Pentagon menekankan pentingnya berperang melawan militan Daesh yang tersisa.

“Kami terus fokus pada kekalahan IS dan IS tetap menjadi ancaman transnasional,” tambahnya.

Trump mencerca pengeluaran AS di wilayah tersebut, mengklaim Washington “tidak mendapatkan apapun” dari $ 7 triliun yang dihabiskannya.

Bagikan