Pengasuh Ponpes Al-Muttaqin Balikpapan Khawatirkan Syiah Pengaruhi Generasi Muda

BALIKPAPAN (Jurnalislam.com) – KH. Mohamad Anas Muchtar, selaku tokoh Nahdlatul Ulama di Kota Balikpapan mengungkapkan ancaman Syiah untuk stabilitas keamanan nasional perlu diwaspadai, khususnya kepada generasi muda.

Pengasuh Ponpes Modern Al-Muttaqin Balikpapan ini berpendapat, sebagian besar umat Islam khususnya di Indonesia ini sudah tidak cocok dengan syiah. Maka dari itu beliau optimis jika ancaman-ancaman itu tidak akan terjadi, apalagi jika kebersamaan umat sudah terbangun.

“Tapi tetap kita tidak boleh diam. Terutama pada generasi-generasi muda, yang lebih mengkhawatirkan generasi muda yang gampang sekali dipengaruhi ini,” ungkap beliau saat ditemui oleh tim Jurnalis Islam Bersatu (JITU) di Ponpes Al-Muttaqin, Gunung Guntur, Balikpapan pada Jumat, (12/12).

Beliau menyatakan, bahaya ini bisa semakin meningkat jika penyebaran ajaran Syiah sampai masuk ke lembaga pendidikan.

“Kalau sampai masuk ke pendidikan, masuk ke sekolah-sekolah, anak-anak kita akan mudah sekali terpengaruh,” ujar pengurus Syuriah NU Provinsi Kalimantan Timur ini.

Meski demikian, untuk menghadang pemikiran Syiah, umat Islam harus memakai cara-cara yang mengikuti aturan Allah, yaitu bimauizatil hasanah. Dengan cara nasihat yang baik.

“Kalau kita bisa, kita wajadilhum billati hiya ahsan (berdebat dengan cara yang santun, red). Jangan dengan kekerasan,” tutur pria berkacamata ini.

Terakhir, beliau meminta agar perlawanan terhadap pengaruh Syiah ini tetap harus diperjuangkan. Selama ini, Balikpapan kerap menjadi incaran oleh serbuan pemikiran paham-paham yang menyimpang. Karena, di kota Balikpapan ini orang merasa aman.

“Dan di sini itu masyarakatnya tidak perlu terlalu peduli dengan hal-hal yang baru datang, masyarakatnya cuek. Sehingga mereka bisa mengembangkan dengan leluasa,” pungkas Kyai Anas.[fajarshadiq/JITU/islampos]

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.