Pemimpin Senior Syiah Houthi dan 70 Pasukannya Tewas dalam Pertempuran di Yaman

Pemimpin Senior Syiah Houthi dan 70 Pasukannya Tewas dalam Pertempuran di Yaman

YAMAN (Jurnalislam.com) – Pemberontak Syiah Houthi di Yaman telah mengumumkan kematian seorang pemimpin senior di antara jajarannya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut, Alarabiya melaporkan, Kamis (28/6/2018).

Biro politik Houthi mengumumkan dalam obituari bahwa pemimpinnya Abdul Nasser al-Junaidi tewas. Junaidi adalah anggota delegasi dalam negosiasi Kuwait pada tahun 2016.

Walaupun milisi tidak menjelaskan bagaimana dan kapan dia dibunuh, sumber mengatakan bahwa dia mungkin tewas dalam serangan udara oleh koalisi Arab yang menargetkan pertemuan para pemimpin senior Houthi di kantor kepresidenan di Sanaa awal Mei.

Dalam perkembangan militer lainnya, sekitar 70 pasukan Syiah Houthi telah tewas baru-baru ini dalam konfrontasi dengan pasukan pemerintah Yaman, unit perlawanan populer dan serangan udara yang didukung oleh koalisi di front di al-Bayda, pantai barat, Taiz dan utara Lahij, di tengah kemajuan lapangan oleh kekuatan pemerintah yang sah.

Pemimpin Politik Tertinggi Pemberontak Syiah Houthi Yaman Tewas

Brigadir Jenderal Abdul Rab al-Subhi, komandan Brigade Infanteri ke-117, mengatakan: “Sedikitnya 25 anggota milisi tewas dan lainnya terluka selama pertempuran di bagian timur provinsi al-Bayda.”

Dia menambahkan bahwa lebih dari “30 anggota milisi tewas di Front Pantai Barat dengan serangan udara koalisi yang menargetkan perkumpulan milisi Houthi di distrik-distrik timur al-Tahita, al-Duraiham dan Zubaid.”

Saudi dan UEA Lakukan Serangan Terbesar atas Posisi Syiah Houthi yang Didukung Iran

Pada saat yang sama, pertempuran sengit berlanjut di utara provinsi Lahij, di mana pasukan tentara nasional Yaman maju ke daerah al-Raheda, tenggara Taiz, setelah mendapatkan kembali kendali atas wilayah dan dataran tinggi di daerah Qubaytah dan Hifan.

Seorang juru bicara pasukan Tentara Nasional di al-Qubaytah mengatakan bahwa tentara dan perlawanan memulihkan sebagian besar wilayah utara provinsi Lahij, di mana mereka mengambil alih sebuah gunung yang strategis.

Bagikan