KYIV (Jurnalislam.com) – Pemimpin Tatar Krimea dan anggota parlemen Ukraina Mustafa Dzhemilev telah mengadakan pertemuan dengan delegasi Turki yang dipimpin oleh Perdana Menteri Ahmet Davutoglu pada hari Senin, Lansir World Bulletin, Selasa (16/02/2016).
Dzhemilev, yang saat ini bertindak sebagai utusan Presiden untuk urusan Tatar Krimea, mengatakan pertemuan itu difokuskan pada isu-isu utama di Semenanjung yang diduduki Rusia dan perlindungan hak-hak Tatar Krimea.
Banyak warga Tatar Krimea yang melarikan diri dari Krimea selama atau setelah penjajahan militer oleh Rusia pada awal 2014. Warga lain yang menetap mengeluhkan pelecehan atau bahkan penghilangan di bawah otoritas yang didukung Moskow di semenanjung itu.
Sampai sekarang, Majlis yang merupakan lembaga pemerintahan Tatar Krimea menolak mengakui aneksasi paksa Rusia terhadap semenanjung Ukraina hampir dua tahun yang lalu dan telah memainkan peran penting dalam upaya konsolidasi atas nama Tatar Krimea.
"Kami memuji hasil pertemuan hari ini antara perwakilan pemerintah Ukraina dan delegasi Turki. Pembicaraan terutama difokuskan pada solusi masalah di Krimea yang diduduki Rusia dan perlindungan hak-hak rakyat Tatar Krimea. (baca juga: PM Turki: Selain di Suriah, Rusia juga Lakukan Pelanggaran HAM berat di Krimea)
"Kunjungan Ahmet Davutoglu ke Kyiv pasti akan bermanfaat bagi hubungan kedua negara-mitra tetangga. Bahkan prestasi yang lebih besar akan dapat dilihat pada bulan Maret ketika Presiden Petro Poroshenko melakukan kunjungan resmi ke Ankara," kata Dzhemilev.
Pada hari Senin, premier Turki Davutoglu telah mengunjungi Kyiv memimpin delegasi yang terdiri dari enam menteri, yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan bilateral dengan Ukraina.
Deddy | World Bulletin | Jurnalislam