Pemerintah Saudi Tukar 7 Tawanan Milisi Houthi dengan 1 Tentaranya

YAMAN (Jurnalislam.com) – Pemberontak Syiah Houthi yang didukung Iran telah membebaskan seorang tentara Saudi dengan imbalan tujuh pasukannya yang ditahan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata di perbatasan yang dimediasi suku, koalisi pimpinan Riyadh mengatakan pada hari Rabu (09/03/2016), lansir World Bulletin.

Kesepakatan yang dicapai saat kunjungan delegasi Houthi Yaman ke kerajaan Saudi adalah yang pertama sejak koalisi pimpinan Saudi memulai operasi militer terhadap pemberontak pada Maret tahun lalu.

Perbatasan antara Yaman yang dilanda perang dan tetangganya di utara telah menimbulkan banyak insiden mematikan selama 12 bulan terakhir.

Delegasi Yaman berusaha untuk menegosiasikan gencatan senjata "di sepanjang perbatasan dengan kerajaan untuk memungkinkan masuknya bantuan medis dan kemanusiaan ke kota-kota Yaman di dekat wilayah konflik", kata pernyataan koalisi.

Pasukan koalisi telah merespon dengan memungkinkan bantuan mengalir melalui perbatasan Alb, kata pernyataan itu.

Tentara Saudi Jaber al-Kaabi diserahkan kepada koalisi dalam pertukaran untuk tujuh orang Houthi Yaman yang ditahan oleh otoritas Saudi di perbatasan, tambahnya.

Sumber yang dekat dengan negosiator mengatakan pada hari Selasa bahwa pemberontak Syiah Houthi telah mengirim delegasi terutama ke Arab Saudi untuk membahas gencatan senjata di sepanjang perbatasan.

Koalisi mengatakan "menyambut kelangsungan suasana tenang" yang akan membantu "mencapai solusi politik yang ditengahi PBB".

PBB mendorong pembicaraan damai antara pemerintah Yaman yang didukung Saudi dengan milisi Houthi dan sekutu mereka, tetapi upaya itu menemui jalan buntu karena tidak adanya kesepakatan tentang gencatan senjata.

Lebih dari 90 orang – baik militer maupun sipil – telah tewas di perbatasan sisi Saudi akibat tembakan dari pemberontak Yaman selama konflik.

Yaman Utara dikendalikan oleh Syiah Houthi, yang telah bersekutu dengan pasukan yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh.

PBB mengatakan bahwa lebih dari 6.000 orang telah tewas di Yaman sejak koalisi Arab memulai operasi serangan udara.

 

Deddy | World Bulletin | Jurnalislam

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses