Pasukan Kurdi Dukungan Agresor AS: Kini 80 Persen Kota Raqqa telah Dikuasai

Pasukan Kurdi Dukungan Agresor AS: Kini 80 Persen Kota Raqqa telah Dikuasai

RAQQA (Jurnalislam.com) – Sebuah koalisi pasukan Kurdi dan Arab yang didukung agresor AS, mengatakan pertempuran tiga bulan untuk merebut ibukota yang dideklarasikan IS di Suriah, Raqqa, telah mencapai “tahap akhir” dengan dibukanya sebuah front baru.

Pasukan Demokrat Suriah (the Syrian Democratic Forces-SDF) mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (20/9/2017) bahwa pihaknya telah memulai sebuah serangan baru terhadap kelompok Islamic State (IS) di tepi utara Raqqa.

Ini adalah “tahap akhir operasi Euphrates Wrath, yang mendekati akhir”, kata pernyataan tersebut.

“Kita dapat mengatakan bahwa 80 persen kota Raqqa telah dibebaskan,” katanya.

Kelompok SDF menghabiskan waktu berbulan-bulan mengepung kota sebelum memasukinya di bulan Juni dan menutup semua jalur akses.

Kuasai 45 Persen Kota, Koalisi AS Terus Bombardir Raqqa, 29 Warga Sipil Tewas

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (the Syrian Observatory for Human Rights -SOHR) yang berbasis di Inggris mengatakan pada hari Rabu bahwa persekutuan tersebut telah mengambil lebih dari 90 persen kota, menambahkan bahwa rintangan utama yang tersisa untuk pasukan itu adalah konsentrasi ranjau yang besar di daerah tersebut, lansir Aljazeera.

“Karena serangan udara koalisi yang berat, IS menarik diri dari sedikitnya lima lingkungan utama selama 48 jam terakhir,” kata Rami Abdel Rahman, kepala Observatorium.

“Ini memungkinkan Pasukan Demokrat Suriah menguasai 90 persen kota.”

IS sekarang terbatas pada pusat kota, di gedung administrasi pemerintah, stadion dan terowongan.

Pasukan IS yang tersisa di kota ini hampir kehabisan makanan dan amunisi, demikian Observatorium melaporkan.

LSM: AS, Rusia dan PYD Bunuh 481 Warga Sipil Raqqa pada Bulan Juli

SDF meluncurkan serangannya terhadap IS di kota Raqqa pada bulan Juni, yang didukung oleh serangan udara pimpinan AS dan pasukan khusus di lapangan.

Puluhan ribu warga sipil telah melarikan diri dari pertempuran dalam beberapa bulan terakhir.

Perkiraan jumlah yang masih berada di dalam kota berkisar kurang dari 10.000 sampai 25.000.

Bagikan