Diklaim Ingin Melindas Warga Israel, Seorang Palestina Ditembak Mati Pasukan Zionis

HEBRON (Jurnalislam.com) – Seorang pria Palestina ditembak mati oleh pasukan Israel di dekat kota Hebron, Tepi Barat, pada hari Selasa (11/12/2018), menurut Kementerian Kesehatan.

Omar Awawdeh, 27 tahun, ditembak di punggungnya oleh pasukan Israel dan segera dibawa ke rumah sakit dalam kondisi serius, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

“Dia segera meninggal karena luka-lukanya di rumah sakit,” kata kementerian itu.

Baca juga: 

Tentara Israel, dalam sebuah pernyataan, mengklaim  Awawdeh telah berusaha untuk melindas orang-orang Israel di pintu masuk kota Tarqumiya dekat Hebron.

Inggris dapat Mainkan Peran Penting dalam Mengakhiri Pembantaian Muslim Rohingya

LONDON (Jurnalislam.com) – Inggris dapat memainkan peran instrumental dalam mengakhiri genosida Rohingya oleh otoritas Burma, sebuah sidang parlemen terdengar Senin (10/12/2018) malam.

Pesan itu disampaikan pada acara yang diselenggarakan oleh Keadilan untuk kelompok Minoritas Rohingya (the Justice for Rohingya Minority), yang menjadi tuan rumah panel anggota parlemen lintas partai termasuk Catherine West dari Partai Konservatif, Rushanara Ali dan Helen Goodman dari Partai Buruh dan Baroness Sheehan, Partai Demokrat Liberal juru bicara untuk pembangunan internasional.

Sesi ini juga menampilkan Ben Emmerson QC, seorang pengacara internasional yang duduk sebagai hakim di Pengadilan Pidana Internasional untuk Rwanda dan bekas wilayah Yugoslavia (the International Criminal Tribunals for Rwanda and the former Yugoslavia) dan juga Sirazul Islam, seorang korban genosida berusia 18 tahun yang lahir di sebuah kamp pengungsi di Bangladesh, di mana ia menghabiskan delapan tahun hidupnya sebelum pindah ke Inggris.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Anda semua karena telah mengundang saya ke acara ini dan memungkinkan saya berbagi dengan Anda pengalaman saya menjadi pemuda Rohingya,” kata Islam.

“Saya dilahirkan di sebuah kamp pengungsi, di sebuah negeri yang tidak dapat saya sebut sebagai negara saya sendiri dan tidak memiliki kenyamanan dasar yang dirasakan oleh Anda. Anak-anak biasanya ingin bersenang-senang, bermain dengan teman-teman mereka dan menikmati sekolah. Tapi bagi saya, bertahan hidup adalah hal yang paling penting, karena kami tidak memiliki kesenangan-kesenangan itu di kamp.

“Dan karena kamp itu tidak terdaftar secara resmi oleh pemerintah Bengali, kamp itu tidak menyediakan banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, kamar tidur dan kamar mandi yang nyaman. Kehidupan di kamp itu sulit, tetapi bahkan lebih sulit mengetahui bahwa saya tidak dapat kembali ke tanah tempat keluarga saya dilahirkan dan telah hidup selama bertahun-tahun dan menyebutnya sebagai rumah.”

Baca juga: 

Kesaksian Islam tentang kehidupan Rohingya di sebuah kamp pengungsi menimbulkan suasana muram di atas ruangan dan menjelaskan kenyataan yang dihadapi oleh ribuan, jika bukan jutaan, pengungsi Rohingya yang tinggal di limbo di Bangladesh.

“Kesaksian Islam yang menakutkan itu seharusnya menjadi panggilan membangunkan bagi kita semua dan mengingatkan kita bahwa genosida ini masih berlangsung dan bahwa kita sebagai bangsa yang menjunjung moral dan kemanusiaan harus berdiri dan berjuang untuk keadilan sesama Rohingya,” kata West, yang juga memoderasi acara tersebut.

Dia juga mengutip fakta bahwa Inggris, sebagai kekuatan global, adalah pendukung utama hak asasi manusia dan dengan demikian memegang posisi yang unik di Dewan Keamanan PBB (UNSC) dalam mengungkap penderitaan masyarakat minoritas seperti Rohingya di Myanmar.

“Inggris telah menjadi advokat utama hak asasi manusia sejak akhir Perang Dunia Kedua dan telah menggunakan posisinya sebagai salah satu anggota tetap Dewan Keamanan untuk mempengaruhi dan mengubah cara kita memandang hak asasi manusia dan undang-undang dan kebijakan apa yang kita tetapkan tentang masalah ini.

“Dan dengan demikian, Inggris telah berada di garda terdepan dalam mendistribusikan bantuan kepada pengungsi Rohingya dan berusaha mencari solusi untuk mengakhiri genosida Rohingya,” tambah West.

Peran komunitas internasional dalam mengakhiri genosida juga dibahas dan khususnya apa yang bisa dilakukan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk membawa keadilan bagi Rohingya dan meminta pertanggungjawaban para pelaku genosida.

Emmerson mengatakan bahwa karena posisi permanen China di Dewan Keamanan dan hubungannya yang erat dengan pemerintah Burma, sulit untuk mengesahkan resolusi terhadap Myanmar dan terutama rujukan ke ICC.

“Diharapkan China akan memveto setiap resolusi terhadap otoritas Burma di Dewan Keamanan, dan pada dasarnya ini menciptakan kebuntuan yang telah kita lihat terjadi berkali-kali sepanjang keberadaan UNSC,” katanya.

Emmerson mengatakan bahwa salah satu opsi yang layak adalah menjatuhkan sanksi ekonomi kepada pemerintah Burma dan melobi perusahaan-perusahaan internasional untuk melakukan bisnis di Burma serta melobi pemerintah-pemerintah Barat untuk memboikot Myanmar dan mengisolasinya secara ekonomi.

Menurut Amnesty International, lebih dari 750.000 pengungsi Rohingya, kebanyakan wanita dan anak-anak, telah melarikan diri dari Myanmar dan menyeberang ke Bangladesh setelah pasukan Myanmar melancarkan tindakan keras terhadap kaum Muslim minoritas.

Muslim Rohingya, yang digambarkan oleh PBB sebagai kelompok etnis yang paling teraniaya di dunia, telah menghadapi ketakutan yang meningkat sejak puluhan orang terbunuh dalam kekerasan komunal pada tahun 2012.

PBB telah mendokumentasikan perkosaan massal, pembunuhan – termasuk bayi dan anak kecil – pemukulan brutal, mutilasi dan penghilangan yang dilakukan oleh pasukan negara Myanmar. Dalam laporannya, penyelidik PBB mengatakan bahwa pelanggaran tersebut bisa dianggap sebagai kejahatan berat terhadap kemanusiaan.

Yahudi Israel Serukan Bunuh Presiden Palestina

RAMALLAH (Jurnalislam.com) – Kelompok Yahudi radikal pada hari Selasa (11/12/2018) menyerukan bunuh Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Poster yang ditempatkan oleh kelompok-kelompok radikal di pintu masuk pemukiman Yahudi Yitzhar dekat kota Nablus, Tepi Barat, ditorehkan dengan ungkapan “pendukung teroris” – mengacu pada Abbas dan menyerukan kematiannya.

“Ini adalah deklarasi pembunuhan publik terhadap jalan perdamaian yang dikejar oleh presiden dan pemimpin Palestina,” kata Saeb Erekat, sekretaris payung Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), dalam sebuah pernyataan.

“Ini adalah seruan untuk menyeret kawasan itu ke bentrokan dan kekerasan, yang mana pemerintah penjajahan dan Administrasi [Presiden AS Donald] Trump … harus bertanggung jawab. ”

Erekat mengatakan para pemimpin Palestina dan warga “menilai ancaman [untuk membunuh Abbas] dengan serius”, selanjutnya menyerukan kepada komunitas internasional untuk mengecam hasutan terhadap pemimpin Palestina.

Abbas adalah presiden Otoritas Palestina (PA) yang berbasis di Ramallah.

Pembicaraan perdamaian yang disponsori AS antara PA dan Israel runtuh pada 2014 atas penolakan Israel untuk menghentikan pembangunan permukiman di Tepi Barat yang diduduki.

Baca juga: 

Pada hari Senin, pasukan penjajah Israel menyerbu Ramallah dan kantor utama kantor berita resmi Wafa dengan alasan mencari tersangka dalam serangan penembakan yang melukai tujuh pemukim pada hari Ahad.

Sementara itu, para pemukim Israel merusak beberapa kendaraan Palestina diduga dalam sebuah “serangan price tag” di kota Betien, sebelah timur Ramallah, menurut penduduk setempat.

Para pemukim juga menyemprotkan slogan rasis anti-Arab pada mobil dan dinding rumah di daerah itu dan melemparkan batu ke kendaraan yang melintas di dekat pos pemeriksaan Bet Eil, kata warga.

Vandalisme “price tag” adalah strategi yang digunakan oleh para pemukim Yahudi ekstremis untuk menyerang warga Palestina dan properti mereka sebagai pembalasan atas ancaman yang dirasakan terhadap ekspansi pemukiman Israel.

Begini Kritik Pedas Fadli Zon Menyoal Tercecernya Ribuan e-KTP di Jakarta

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon mengomentari persoalan tercecernya ribuan Kartu Tanda Penduduk elektronik atau e-KTP di area persawahan Pondok Kopi, Jakarta Timur, Sabtu (8/12/2018). Menurutnya, itu merupakan peristiwa yang memalukan.

“Masalah e-KTP ini tidak selesai-selesai dan harusnya ada suatu evaluasi. Saya baca itu menteri dalam negeri siap dipecat untuk apa itu, harusnya mengundurkan diri saja kalau memang tidak sanggup ya,” katanya melalui rilis yang diterima redaksi Jurnalislam.com, Selasa (11/12/2018).

Wakil Ketua Umum Gerindra ini menilai, Mendagri Tjahjo Kumolo tidak sigap dalam mengurai persoalan e-KTP. Padahal, kata Fadli, pemerintah sudah berjalan empat tahun, dan polemik seperti ini terus terjadi.

“Mengurus daftar pemilih tetap (DPT) dan juga mengurus data-data kependudukan. Ini masalah-masalah dasar kok. Selama 4 tahun ini ngapain aja gitu loh,” ungkapnya.

Lebih lanjut, pria yang kerap mengkritisi kebijakan pemerintah ini menyebut e-KTP itu adalah dokumen penting bagi warga negara. Sebab, e-KTP punya andil besar pada Pemilu dan Pilpres 2019.

“Ya terserah itu mau ada masalah dari pemerintahan sebelumnya atau dari sebelum-sebelumnya tapi kan diberikan waktu. Sudah 4 tahun lebih. Kan berarti dari alokasi waktu 4 tahun lebih ini tidak bisa menyelesaikan persoalan,” tandasnya.

DSKS: Ada Perbedaan Perlakuan terhadap OPM dengan Terduga Teroris Muslim

SUKOHARJO (Jurnalislam.com) – Humas Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) Endro Sudarsono mendesak pemerintah untuk serius dalam menangani kasus penembakan oleh kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Nduga, Papua beberapa waktu yang lalu.

Menurutnya, tindakan dari OPM pimpinan Egianus Kogoya yang membunuh 31 pekerja jalan trans Papua dan secara terang-terangan ingin lepas dari NKRI itu sudah melampaui batas dan harus segera di basmi sampai ke akar-akarnya.

“Wajib bagi pemerintah untuk menumpas pemberontak teroris yang telah melakukan tindakan teroris biadab,” katanya kepada Jurnalislam.com Ahad, (9/12/2018).

Lebih lanjut, Endro mengkritisi lambannya aparat dalam menangani kasus tersebut, hal itu justru berbanding terbalik dengan penanganan sejumlah kasus dugaan terorisme di Indonesia.

Sebab hal itu, kata Endro, jangan salahkan masyarakat bila mengatakan adanya tebang pilih hukum. Pasalnya, aparat sangat cepat menangkap dan bahkan menembak mati kepada mereka yang masih status terduga teroris dan mayoritas beragama Islam itu.

“Mengecam kelambanan dan ketidaktegasan pemerintah dalam menangani teroris papua, sementara gesit menangani tertuduh teroris dari kaum Muslimin,” tandas Endro

Ketika yang Tidak Beragama Bicara Agama

Penulis : Athian Ali M. Da’i (Ketua Forum Ulama Umat Islam)

JURNALISLAM.COM – Salah satu di antara tanda-tanda sudah dekat kiamat kata Rasululloh SAW : ” wayantiqu fii-ha ar ruwaibidatu fii amril ‘ammah ” yaitu ketika ” Orang-orang yang bodoh berbicara urusan kepentingan orang banyak”.

Dari sudut Agama, sinyalemen Rasul tersebut semakin hari semakin terbukti di negeri ini.  Betapa semakin banyaknya mereka yang tidak mengerti Agama atau bahkan mungkin “tidak beragama”(kecuali sekedar memenuhi identitas agar tidak disebut atheist) malah yang paling nyaring dan getol, tidak tahu diri dan tanpa rasa malu, berbicara, mengritik, bahkan menghina dan menodai kesucian Agama.

Selain kelompok ahmadiyah dan syiah yang memang sengaja diciptakan imperialisme dan yahudi untuk mengobrak-abrik kekuatan ummat Islam dari dalam, tidak sedikit pula mereka yang tampil tidak lebih dari sekedar budak-budak para musuh Islam untuk menyebarkan virus sekularisme, pluralisme dan liberalisme.

Wajah kacung dan kemunafikan mereka seringkali tampak dilayar kaca berbicara sangat ngawur tapi berapi-api penuh percaya diri memaksakan berbagai argumen konyol yang hanya semakin menampakkan kejahilan mereka.

Mereka tidak perduli caci-maki orang- orang yang mengigatkan.  Wajah mereka bak kulit badak, sudah tidak ada rasa malu.  Mereka lacurkan diri hanya demi memuaskan pihak yang telah memperbudak mereka.

Berbagai pandangan dan pernyataan mereka terhadap Agama Islam, terkadang terasa menggelikan, tapi sekaligus juga sangat memuakkan dan teramat sangat melukai perasaan ummat Islam.
Jika pada rezim sebelumnya mereka nyaris tenggelam, kini menjelang lima tahun usia rezim ini, kehadiran mereka eksis kembali.

Mereka seakan menemukan angin segar, kenyamanan bahkan perlindungan. Terbukti, kendati berulangkali beberapa di antara mereka dilaporkan karena kasus ujaran kebencian dan atau penodaan Agama, namun jangankan diproses, sekedar dipanggil pun tidak pernah dialami mereka.

Lain penampilan yang di layar kaca, lain pula yang ada di lapangan. Ada kelompok yang selama ini terkesan dibiarkan seenak perut mereka mengambil alih tugas dan peran aparat keamanan.
Dari mulut salah seorang di antara mereka sempat keluar makian kotor “Islam tai” . (Na’udzu billah ) Pada saat yang lain, beberapa orang di antara mereka membakar kalimat tauhid : Laa ilaaha illalloh.

Sikap dan perbuatan biadab tersebut tentu saja mustahil dilakukan seorang muslim. Entah setan lain atau masih setan yang itu itu juga yang membuat mereka kerasukan setan seperti itu.
Yang pasti tindakan syaitani tersebut telah menyebabkan kemarahan bukan hanya saja ummat Islam di Indonesia, tapi juga ummat Islam di dunia.

Yang tergolong paling anyar, penolakan PERDA syariat, yang semakin menunjukkan bukan hanya saja jahil terhadap syariat tapi juga hukum tata negara di negeri ini.

Yang terkadang membuat hati orang awam kesal dan tidak habis fikir, mengapa pula para Ulama dan kaum cerdik pandai harus disibukkan dengan pernyataan-pernyataan murahan mereka Sepertinya sikap bijak yang patut dilakukan hanya satu di antara dua: Jika melanggar hukum dipidanakan. Jika tidak, maka biarkan mereka memuntahkan kejahilan mereka, tanpa harus melayaninya. Layaknya sikap orang yang waras ketika membiarkan orang gila berbicara, berteria-teriak, marah-marah dan tertawa sendiri.

Siswa SMP Muhammadiyah Kembali Raih Juara Robotik Programming

SOLO (Jurnalislam.com)- Muhammad Raffi Rosind Nugroho (Raffi) dan Abdurahman Wahid Atallah (Rahman) lagi-lagi berhasil menambah koleksi piala kejuaraan robotic.

 

Dua Siswa Kelas 8 SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta tersebut berhasil meraih juara secara individual dalam kategori Robotik Programming Kejuaraan Lomba December Robotic Competition, Minggu (9/12) di Trans Mart Mall Pabelan Sukoharjo, Surakarta.

 

Raffi dan Rahman mampu membuktikan kemampuannya pada ajang tersebut dengan menyingkirkan 110 peserta dari berbagai daerah di Solo raya. Mereka berdua menggunakan jenis robot lego NXT.

 

Abdurahman Wahid Atallah, SMP Muhammadiyah PK Solo berhasil menjadi juara pertama dengan score 70, Muhammad Raffi Rosind Nugroho, SMP Muhammadiyah PK Solo menjadi juara kedua dengan score 70, sedangkan juara ketiga adalah Akhtar Novandy, MI Muhammadiyah Karanganyar, dengan score 65.

 

Perlombaan Robotic Programming “STAR RUNNER” Trans Mini Studio Surakarta diselenggarakan oleh Robostar bekerja sama dengan Trans Corp (Trans Studio Mini) pada 9 Desember 2018. Arena perlombaan yang digunakan jenis Star Runner.

 

Perlombaan dimulai dengan sesi memprogram dan mencoba selama 90 menit. Kemudian peserta tidak diperbolehkan mengubah programnya lagi. Robot NXT dibawa ke arena untuk pengambilan nilai.

 

Saat pengambilan nilai peserta mendapat 2x kesempatan, dan yang diambil adalah nilai terbaik. Juara I, II, dan III ditentukan dengan poin tertinggi. Jika terjadi kesamaan poin tertinggi akan dilihat waktu tercepat robot menyelesaikan tugasnya. Total potensi maksimal robot adalah 70 poin.

 

Aryanto selaku Humas SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta mengaku bangga dan senang atas prestasi-prestasi yang ditorehkan para siswanya dalam bidang robotic. Ia pun menjelaskan bahwa kedua siswa tersebut memang sangat konsentrasi dalam bidang Robotik maka tidak kaget apabila mereka sering mendapatkan juara.

 

“Alhamdulillah kami merasa senang dan bangga. Apapun potensi siswa baik dari sisi akademis dan non akademis maka sekolah akan terus mensupport secara maksimal,” ungkapnya.

 

Ia pun menambahkan bahwa prestasi yang diraih Raffi dan Rahman sudah lengkap karena mereka berhasil mengukir prestasi dari tingkat kota hingga nasional. Sebelumnya Raffi dan Rahman berhasil meraih juara ketiga kategori Junior Programming dalam ajang lomba Jateng Robotic Competition 2018 tingkat Provinsi, Jumat (21/9) di Sasana Manggala Sukowati, Kabupaten Sragen.

 

Selain itu, Ajang Indonesia Robotic Competition (IRO) 2018 tingkat nasional kategori Junior High Programming di Surabaya mampu juga ditaklukan dengan berhasil menduduki peringkat kesepuluh dari 30 tim yang ada. Saat itu nilai yang diperoleh 35 poin dengan kecepatan 1 menit 52 detik.

Gelar Musyawarah Kerja, Berikut Susunan Pengurus DSKS Periode 2019-2022

SUKOHARJO (Jurnalislam.com) – Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) menggelar Musyawarah Kerja (Musyker) selama dua hari di Masjid ISKA Mayang Gatak Sukoharjo, pada Sabtu-Ahad, (8/9/2018). Musker tersebut membahas pembentukan pengurus yang baru periode tahun 2019-2022.

Dalam Musyker DSKS tersebut, turut hadir Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Surakarta Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, ketua DSKS Dr. Muinnudinnillah Basri MA, dan KH. Muhammad Halim Naharur Shurur.

Dan berikut susunan pengurus DSKS hasil Musyker untuk periode tahun 2019-2022 :

Anggota Majelis Syuro, diantaranya

  1. KH. Ali Basmul
  2. Ust. Qodri
  3. Ust. Qosdi Ridwanullah
  4. Drs. H. Kasum Musyafa, M. Pd
  5. Ust. Bambang Sukirno
  6. Ust. Abdul Rachim, Lc
  7. Ust. Mustaqim

Anggota Majelis Syariah sedang dalam pembahasan :

  1. KH. Muhammad Halim
  2. KH. Imtihan
  3. KH. Wahyudin
  4. Ust. Mustaqim
  5. Ust. Syihabuddin Al Hafidz
  6. Ust. Muyazin, MA
  7. Ust. Qosdi

Ketua : Dr. Muinnudinnillah Basri MA

Sekretaris : Suwondo SE

Bendahara : Slamet Nur Chamdani

1 Divisi Dakwah : Ust Abdul Rachim, Lc

  1. Divisi Advokasi dan Kelaskaran : Ust. Surowijoyo
  2. Divisi Politik : Hasto Dwi Kuncoro, SE
  3. Divisi Humas dan Keormasan : Endro Sudarsono, S. Pd
  4. Divisi Bimbingan Umat : Ust. Kamaluddin
  5. Divisi Ekonomi : Drs. Nurhadi Wasono
  6. Divisi Annisa : Usth. Fitri.

 

 

Hadapi Seorang Remaja Palestina, Pasukan Israel Serbu Kota Ramallah

RAMALLAH (Jurnalislam.com) – Tentara penjajah Israel pada hari Senin (10/12/2018) menyerbu kota Ramallah, Tepi Barat, tempat mereka menggeledah sejumlah rumah dan toko-toko Palestina, kata saksi mata dan sumber-sumber medis.

Tentara Israel juga menyita kamera pengintai untuk mencari serangan tembakan yang terjadi pada hari Senin di Ramallah, yang menyebabkan enam orang terluka.

Bentrokan meletus antara tentara Israel dan seorang remaja Palestina setelah serangan itu.

Baca juga: 

Puluhan warga Palestina terkena tabung air mata yang ditembakkan oleh tentara Israel, kata paramedis kepada Anadolu Agency.

Hukum internasional terus memandang Yerusalem Timur, bersama dengan seluruh Tepi Barat, sebagai “wilayah penjajahan” dan menganggap semua konstruksi pemukiman Yahudi di sana sebagai ilegal.

Kerusuhan Paris: Presiden Perancis akan Temui Serikat Pekerja dan Pemimpin Bisnis

PERANCIS (Jurnalislam.com) – Presiden Emmanuel Macron akan berbicara kepada negara mengenai krisis “rompi kuning (yellow vest)” pada hari Senin (10/12/2018) dan bertemu dengan anggota serikat pekerja dan pemimpin bisnis untuk mencari cara mengakhiri protes yang telah mengguncang Prancis tersebut.

Pejabat pemerintah mengatakan tokoh sentris berusia 40 tahun itu akan mengumumkan “langkah-langkah segera dan konkret” untuk menanggapi keluhan para demonstran.

Seruan-seruan telah dilancarkan berlipat ganda melintasi spektrum politik atas tindakan drastis, dimana mantan kandidat presiden sayap kanan Marine Le Pen mendesak Macron untuk “mengakui penderitaan masyarakat dan memberikan tanggapan yang segera dan sangat kuat”.

“Jelas bahwa kami meremehkan kebutuhan masyarakat untuk membuat diri mereka didengar,” kata juru bicara pemerintah Benjamin Griveaux kepada radio Europe 1 pada hari Ahad.

Baca juga:

Menteri Keuangan Bruno Le Maire mengatakan pekan-pekan kerusuhan itu merupakan “malapetaka ekonomi” bagi Prancis, menyebabkan kekacauan di jalan-jalan dan memadamkan pembeli dan pengunjung (turis) menjelang Natal.

“Rompi kuning”, berupa jaket keselamatan bercahaya yang harus dibawa di semua mobil Prancis sesuai undang-undang, mulai melancarkan aksi penghalang jalan nasional pada 17 November sebagai protes terhadap kenaikan pajak yang menaikkan harga bahan bakar.

Demonstrasi mereka sejak itu berubah menjadi gerakan massa melawan mantan bankir Macron, yang dituduh oleh para pengunjuk rasa tidak lagi memiliki hubungan dengan orang-orang biasa di Prancis.

Perampokan dan kerusuhan, yang sebagian besar dituduh dilakukan oleh agitator kiri-jauh dan kanan-jauh, telah berulang kali pecah di Paris, menyebar ke Bordeaux, Toulouse, dan kota-kota lainnya.

Pihak berwenang mengatakan kerusakan properti yang terjadi di ibukota pada hari Sabtu jauh lebih buruk daripada sepekan sebelumnya, dengan mobil terbakar dan pecahan kaca yang tersisa berserakan di beberapa lingkungan.

Sekitar 10.000 pengunjuk rasa telah dibawa ke jalan-jalan Paris, di mana sekitar 8.000 polisi dikerahkan.