Otonomi Bangsamoro Dinilai Untungkan Muslim Mindanao

Otonomi Bangsamoro Dinilai Untungkan Muslim Mindanao

ANKARA(Jurnalislam.com) – Wilayah Otonomi Bangsamoro bagi kalangan Muslim Mindanao memberikan banyak keuntungan signifikan dari kesepakatan damai kawasan mayoritas Muslim dengan pemerintah Filipina.

Hal ini disampaikan Wakil Kepala Yayasan Bantuan Kemanusiaan (IHH), Huseyin Oruc dilansir, dari Anadolu Agency, Senin (8/6).

Dia mengatakan dalam sebuah konferensi video bahwa pemerintah daerah telah menunjukkan keberhasilan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mendapatkan dukungan luar biasa dari masyarakat setempat.

IHH telah membantu orang-orang di kawasan ini sejak 1997 dan menjadi salah satu anggota Tim Pemantau Pihak Ketiga Independen untuk menilai pelaksanaan prasyarat perjanjian damai yang ditandatangani antara pemerintah Filipina dan Front Pembebasan Islam Moro (MILF).

Oruc dalam kesempatan itu menjelaskan perjuangan Muslim Moro untuk tanah merdeka selama beberapa dekade. Dia menambahkan, Front Pembebasan Islam Moro telah mengambil keputusan bijak untuk menerima otonomi.

Wilayah Bangsamoro telah lama dirampas kebebasannya di bawah Spanyol, AS, Jepang, dan negara Filipina. Kini wilayah tersebut diberikan otonomi setelah referendum bersejarah diadakan pada 21 Januari dan 6 Februari tahun lalu di Mindanao selatan.

“(Dengan perjanjian damai tersebut) Bangsamoro menjadi otonomi yang lebih kuat yang dapat melindungi dirinya dengan lebih baik,” kata Oruc.

Oruc melanjutkan, orang-orang di wilayah itu telah mendapatkan identitas mereka yang diakui oleh pemerintah pusat. Mereka akan berbagi sumber daya di wilayah tersebut dengan pemerintah pusat secara 50-50.

“Mereka juga akan membangun keamanan mereka sendiri melalui pasukan polisi setempat. Mereka membangun sistem Hukum Islam di sana,” katanya menjelaskan beberapa keuntungan.

Pemerintah daerah otonom Bangsamoro di bawah Ketua Menteri Al-Hajj Murad Ebrahim, ungkap Oruc, sejauh ini telah melakukan pekerjaan luar biasa untuk memenuhi permintaan penduduk setempat. “Pemerintahannya lebih berhasil dalam memerangi pandemi virus corona daripada pemerintah pusat, menurut media setempat,” kata Oruc.  Wilayah ini sejauh ini mengkonfirmasi sekitar 25 kasus Covid-19 dengan 11 kematian. Bangsamoro juga membuka pusat isolasi dengan 100 tempat tidur bulan lalu yang dibangun dalam 40 hari.

Perdamaian dan ketenangan permanen adalah tujuan akhir pemerintah otonom. Kerukunan antaragama di antara umat Islam, Kristen, dan minoritas lain di kawasan ini telah menjadi contoh bagi bagian lain dunia.

Sumber: republika.co.id

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.